Air quality is influenced by many things, one of which is pollutants. Wood industry is one of the industries that produce pollutants in the form of dust. Dust-exposed workers are at risk for health and disease complaints, both infectious and non-infectious diseases (cancer). The purpose of this research is to measure the dust, temperature, humidity, wind speed and wind direction in production section of UD. Mandiri In Teluk Village of South Purwokerto Sub District Banyumas District. The type of research used is descriptive. The data were collected through interviews, questionnaires, and documentation. Data is presented in the form of tables, drawings and narratives. The research results total dust content in production UD.Mandiri got the result of average 2,12 mg/m3 unders the standard Permenkes No. 70 of 2016 at work place the highest dust content is allowed is 10 mg / m3. Measurement of air temperature got the result of average 33,2oC exceeds standard (24oC-26oC). Measurement of air humidity got the result of average 58,8% under standard (65%-95%), Measurement wind speed got the result of average 0,16 m/s standard wind speed (0,15-0,25 m/s), result of wind direction determination more dominant towards the Northeast. The conclusion is total dust content in production UD.Mandiri exceeds the standard Permenkes No. 70 of 2016, air temperature exceeds standard, air humidity under standard, standard wind speed, dominant wind to the Northeast. Efforts that can be made to control the dust levels in the production section are by vacuum cleaner, the owner provides personal protective equipment in accordance with the hazards present in the production section
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KUMAN UDARA DI SD NEGERI KARANGMANGU KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2019 XVI + 116 halaman : gambar, tabel, lampiranSekolah sebagai sarana pendidikan formal di Negeri ini, sudah sepatutnya menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, selain itu sekolah juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit bagi anak jika tidak dikelola dengan baik. Uji pendahuluan yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa di ruang kelas 2A, 4A, dan 6A SD Negeri Karangmangu tidak memenuhi syarat (2A=3,066 CFU/m3; 4A=2.337 CFU/m3; dan 6A=2.467 CFU/m3). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan angka kuman udara di SD Negeri Karangmangu Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Tahun 2019.Metode yang digunakan observasional, pendekatan analitik cross sectional. Besar populasi 26 ruang, dan sampel 12 ruang kelas. Variabel yang diteliti adalah suhu, kelembapan, pencahayaan, kepadatan hunian, perilaku penghuni, angka kuman udara, kecepatan angin, arah angin, frekuensi pembersihan, dan frekuensi penggunaan desinfektan. Analisis data menggunakan uji regresi sederhana dan uji regresi berganda.Hasil penelitian menunjukan rata-rata suhu (28,11oC), kelembapan (75,59%), pencahayaan (320,45 lux), kepadatan hunian (2,12 m2/orang), perilaku penghuni 2 ruang kelas tidak aktif, 7 ruang kelas cukup aktif, 3 ruang kelas aktif, angka kuman udara (1685,33 CFU/m3), kecepatan angin (0,0083 m/s), arah angin (176,83o), frekuensi pembersihan (1kali/hari), dan frekuensi penggunaan desinfektan (0kali/hari). Faktor yang berhubungan yaitu suhu (p=0,15; Y = -6735,04 + 299,55X), kelembapan (p=0,54; Y=5766,83+(-53,98)X), pencahayaan (p=0,85; Y=1773,15+(-0,27)X), kepadatan hunian (p=0,22; Y =2931,93+(-587,09)X), dan perilaku penghuni (p=0,20; Y=2717,25+(-495,32)X).Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang memiliki hubungan paling signifikan dengan angka kuman udara yaitu suhu, kelembapan, dan pencahayaan (p=0,09), dengan persamaan garis Y = (-52885,67) + 1132,62X1 + 313,39X2 + (-2,99)X3. Peneliti menyarankan perlu adanya ketersediaan ventilasi, kipas angin, exhauster, dan gorden.Daftar bacaan39 (1989 - 2018)Kata kunciAngka Kuman Udara, Sekolah Dasar, Kesehatan LingkunganKlasifikasi-
Kota Pekalongan merupakan kota sentra industri batik. Industri batik tersebut menghasilkan limbah cair berasal dari pewarna batik yang dibuang secara langsung ke sungai. Limbah cair batik mengandung logam berat seperti kromium. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh kadar Cr (VI) air sungai dan jarak sumur gali dengan sungai terhadap kadar Cr (VI) air sumur gali di Kelurahan Banyurip Kota Pekalongan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Variabel bebas penelitian ini kadar Cr (VI) air sungai dan jarak sumur gali dengan sungai. Variabel terikat penelitian ini kadar Cr (VI) air sumur gali. Besar sampel air sungai sebanyak 3 sampel, banyak sampel air sumur gali sebanyak 52 sumur gali. Hasil Penelitian dengan menggunakan Regresi Linier Ganda menunjukan bahwa tidak ada pengaruh kadar Cr (VI) air sungai dan jarak sumur gali dengan sungai terhadap kadar Cr (VI) air sumur gali (p value = 0,779). Pengusaha batik sebaiknya mengolah limbah cair batik menggunakan metode fitoremediasi dengan tanaman (melati air (Echinodorus palaefolius), enceng gondok, dan lain- lain) sebelum limbah cair batik dibuang ke lingkungan. Masyarakat sebaiknya menggunakan sumber air bersih dari pemerintah seperti PAMSIMAS atau dapat mengonsumsi air minum dalam kemasan.
Low-density polyethylene microplastics are ingested into the bloodstream and distributed to all the organ tissue, including the hippocampus, causing toxic effects. This research aimed to elucidate the responses of hippocampal neurons to microplastic in the blood based on the expressions of superoxide dismutase (SOD), catalase (CAT) enzymes, malondialdehyde (MDA), 8-oxo-7,8-dihydro-2-deoxyguanosine (8-OHdG) in hippocampal neurons, and blood serum amyloid beta 1-42 (Aβ42) levels using SMART PLS pathway analysis. Methods: This was a pure experimental research on Wistar rats with a post-test control group design. Five experimental groups (X1, X2, X3, X4, X5) were given 0.0375 mg, 0.075 mg, 0.15 mg, 0.3 mg, and 0.6 mg of low-density polyethylene microplastics mixed in 2cc distilled water, respectively. Furthermore, except for control (C), the groups received microplastics an oral probe for 90 days. Results: The molecular response of hippocampal neurons of Wistar rats to microplastics in the blood significantly decreased SOD enzyme expression, while CAT enzyme was unaffected. It considerably increased neuronal membrane damage (expression of MDA), increased considerably neuronal deoxyribonucleic acid damage (expression of 8-OHdG), and decreased blood serum Aβ42 levels (pathway analysis, all t-value >1.96). Conclusion:The pathway analysis showed that hippocampal neurons were significantly affected by microplastic particles in the blood.
AbstrakJasaboga adalah usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesananyang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha.Hygiene sanitasi makanan dan minuman merupakansalah satu upaya penting untuk menghindari pencemaran terhadap hasil produksi ke konsumen. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hygiene sanitasi jasaboga di Wilayah Buffer KantorKesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Intan Cilacap.Metode penelitian menggunakan penelitiandeskriptif dengan menggambarkan tentang hygiene sanitasi jasaboga di wilayah buffer Kantor KesehatanPelabuhan Kelas II Tanjung Intan Cilacap. Penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancaralangsung terhadap pemilik jasaboga.Hasil penelitian didapatkan dari lima jasaboga dengan beberapafaktor suhu, pencahayaan, personal hygiene dan sanitasi jasaboga didapatkan dua jasabogadikatagorikan memenuhi syarat dengan bobot nilai 80 dan 79, dan tiga jasaboga lainnya tidak memenuhisyarat dengan nilai 68, 69, dan 70 yang diakibatkan dari beberapa faktor personal hygiene masih belumatau penggunaan APD belum lengkap seperti masker, sarung tangan masak, penutup kepala, dancelemek, sarana untuk pengelolaan makanan seperti ventilasi yang kurang memadahi untuk tempatpengolahan makanan.Berdasarkan observasi, hasil penilaian checklist hygiene sanitasi jasaboga diwilayah buffer Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Intan Cilacap memenuhi syarat dengannilai bobot 80 dan 79 dari 31 komponen yang dinilai. Menurut PERMENKES Nomor1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga batas minimal nilai bobot 74 untukjasaboga golongan A2.Tahap hygiene sanitasi yang harus diperbaiki yaitu kelengkapan APD padapersonal/ penjamah makanan, sarana dan prasarana yang sesuai jasaboga golongan A2.
Sumber kontaminasi dalam pengolahan pangan dapat berasal dari penggunaan wadah dan peralatan pengolahan yang kotor. Peralatan makan agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia serta memenuhi persyaratan kesehatan harus dicuci dengan benar yaitu meliputi pembuangan sisa makanan, pembilasan awal, pencucian, pembilasan akhir, sanitasi dan desinfeksi. Daun kedondong memiliki potensi antimikroba yang dapat digunakan sebagai desinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemakaian ekstrak daun kedondong (Spondias dulcis) sebagai desinfektan alami dalam menurukan angka kuman pada piring makan. Jenis penelitian ini adalah Pre-experiment dengan pendekatan pre and post design. Hasil penelitian menunjukkan prosentase penurunan angka kuman sesudah diberi perlakuan adalah konsentrasi 4% sebesar 86,25%, konsentrasi 8% sebesar 66,04%, dan konsentrasi 12% sebesar 63,24%. Hasil uji statistik Paired T Test menunjukkan pada konsentrasi 4% nilai sig 0,174 0,05, konsentrasi 8% nilai sig 0,126 0,05, konsentrasi 12% nilai sig 0,194 0,05, dari ketiga konsentrasi nilai sig lebih besar dari 0,05 berarti tidak ada perbedaan angka kuman sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hasil uji ANOVA nilai sig 0,356 dari 0,05 berarti tidak ada perbedaan penurunan angka kuman yang signifikan pada piring makan antara penggunaan konsentrasi 4%, 8% maupun 12%. Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak ada pengaruh pemakaian ekstrak daun kedondong (Spondias Dulcis) sebagai desinfektan alami dalam menurunkan angka kuman pada piring. Disarankan piring yang telah dicuci bersih sebaiknya didesinfeksi agar angka kuman pada piring sesuai persyaratan.
Along with the increasing of industry in indonesia and the use of various heavy metal materials can have a negative impact one of it is the water pollution by mercury (Hg) heavy metal. Sea water pollution has a very serious impact for the humans, especially who consume sea biota that is come from contaminated waters region. Sea biota that can be used as an indicator of heavy metal pollution is the shellfish. The purpose of this research is to determine the amount of heavy metal mercury (Hg) in the green shells that is sold in Purwokerto Banyumas Regency. The kind of this research is descriptive research. Green shells (pema viriois) samples that are inspected 3 samples. The respondent of this research are green shell seller at Puwokerto Banyumas regency as much as 3 respondents. The Inspection of mercury heavy metal content on green shell using SSA method at The Great Hall of Industry Pollution Prevention Technology (BBTPPI ) Semarang. The Result of merkury (Hg) heavy metals measurement from the green shellfish sample at DK seller 0,022 mg / kg, DKR seller 0,022 mg / kg, and SHS seller 0,021 mg / kg The green shell of DK sample is taken from Alam Indah Beach at Tegal, DKR sample is taken from Kartini sea at Jepara, and SHS sample is taken from Widuri sea Pemalang. The result of respondent knowledge about the danger of mercury (Hg) on the green shell is 28% of Mr A sample respondents, 24% of Mr B respondents and 42% of Mrs C respondents. The researcher concluded that the amount of mercury (Hg) heavy metal on 3 samples of green shell has fulfilled the requirements of the Obal and Food Supervisory Agency of the Indonesian Republic No.HK.00.05.1.52.4011 Year 2009 about the deermination of the maximum contamination limit of microbial and chemical in thr food that is 1.0 Ppm or mg / kg
Sohun is a dry food product made from starch with a distinctive shape. In the process of making sohun using chlorine as a bleach agent and there are still chlorine remaining. The effects of chlorine in the short term cause ulcer disease and in the long term lead to liver and kidney cancer. The purpose of this research is to know the chlorine level in sohun noodle in Kemantran Traditional Market of Tegal Regency. The research method used with descriptive approach that aims to measure chlorine levels in sohun noodle in the Kemantran Traditional Market of Tegal Regency and to know the level of knowledge of sohun noodle traders with the number of samples of 5 traders of sohun noodle. The result of chlorine content in samples obtained 2 sohun noodles samples of positive using chlorine is sample B with chlorine level of 0.1 mg / L and sample C with chlorine level of 0.2 mg / L while the other 3 samples, were samples of sohun noodles A, D and E showed negative results using chlorine. And the knowledge level of sohun noodles traders in Kemantran Traditional Market of Tegal Regency is still bad. The research conclusion showed 2 samples of sohun noodles tested positive using chlorine and 3 samples of sohun noodles that were examined negatively using chlorine. Suggestions in cooperation with Tegal District Health Office to increase supervision on the use of Food Added Substances (BTP), especially in food industries and conduct guidance or counseling to existing traders in Kemantran Traditional Market of Tegal Regency about Food Added Substances (BTP) which allowed or not allowed by the government
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.