This study aims to identify and analyze the impact of e-commerce adoption on the performance of micro, small and medium enterprises (MSMEs). The TOE model framework is used, but the individual context is added as a criticism of the framework as an influential factor in e-commerce adoption. Six intriguing variables were examined with five hypotheses. The questionnaires were distributed to 191 MSMEs in the food and beverage industry using Google forms and sent via WhatsApp application in order to derive their opinions or assessments, which were used as the data collection method in this study. In this study, structural equation modeling-partial least squares (SEM-PLS) was used as an analytical tool. The results of the study show that there is a significant relationship between technology, organizations, and individuals and the variable e-commerce adoption, which is expected to have a significant impact on MSME performance. MSMEs should be better able to take advantage of the opportunities presented by the business environment to improve their performance through the use of e-commerce. As a result, MSME owners are advised to use explicit competitive strategies through various activities carried out by the functional departments of the organization, such as emphasizing their advantages or expertise. In addition, the government must continue to take steps to improve human resource skills in e-commerce through various coaching, competency, and training opportunities.

Introduction/Main Objectives: Organizations must be responsive in an increasingly complicated and competitive business environment.  Background Problems: To stay relevant, the leader's role must be maximized in cultivating and promoting the people resources they have. This is still a problem of leadership style applied in a business organization. Novelty: The transformational leadership style is the solution to a company's uneasiness in the face of a more dynamic and disruptive business environment, particularly for SMEs that are still learning how to execute the optimum leadership style.Research Methods: A quantitative technique based on variance Structural Equation Modeling (SEM) and Partial Least Squares (PLs) was used to acquire a better understanding of the relationship between variables. An online questionnaire was used to collect responses from SMEs employees in the food and beverage sector in Karawang Regency, Indonesia.  Finding/Results: Transformational leadership has a good and significant impact on organizational commitment and work performance, according to the findings. Similarly, the commitment organizational to work performance. Organizational commitment, on the other hand, does not appear to be a significant mediating variable between transformational leadership and work performance. Conclusion: Although transformational leadership can have beneficial effects on employees like commitment and intimacy, it's important to remember that during the present Covid-19 pandemic, employees require a decent income from their work

Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor utama yang dapat membentuk behavioral intention (BI) konsumen untuk mengadopsi m-commerce melalui model terintegrasi antara UTAUT2 dan SERVQUAL. Penelitian ini menggunakan metode survei kepustakaan. Sumber informasi yang digunakan adalah website publikasi jurnal Emerald, Sciencedirect, ResearchGate, dan Googlescholar. Pengetahuan hasil studi ini selain berkontribusi secara teoritik tetapi juga dapat membantu praktisi untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai aspek utama m-commerce yang harus dipertimbangkan. Sebab, m-commerce telah menjadi semakin penting dalam lingkungan bisnis saat ini. Fakta tersebut didukung dengan jumlah pengguna ponsel di dunia mencapai 5,3 miliar pada bulan Juli 2021. Artinya, terdapat potensi kuat untuk layanan m-commerce di seluruh dunia.Kata Kunci : Konsumen, M-commerce, SERVQUAL, UTAUT2

Desa Panyingkiran merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang mempunyai potensi dalam pengembangan usaha sentra industry kecil dan menengah khususnya dalam pengolahan makanan. Olahan makanan yang ada kurang mempunyai nilai jual pada masyarakat luar yang disebabkan kemasan yang kurang menarik. Kemasan yang digunakan bukan hanya untuk menarik konsumen tetapi juga untuk memperpanjang umur dari produk yang dihasilkan. Tujuan dari pengandian ini merupakan mengedukasi masyarakat untuk lebih peka terhadap kebutuhan konsumen dan dapat bersaing dengan produk yang lebih menarik. Metode yang dilaksanakan melalui proses sosialiasi, mini lokakarya sampai dengan proses pendamping dalam pelaksanaan program. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat, pelaku usaha (kelompok Ginanjar), perangkat pemerintah Desa Panyingkiran. Bentuk luaran dari pengabdian masyarakat ini yaitu respon positif dari para stakeholder yang terlibat atas proses pendampiangan pengemasan produk olahan makanan dan pemasaran menggunakan media sosial. Untuk itu, diperlukan proses pendampingan Tim KKNM Universitas Subang dapat bekerja selaras dengan kebutuhan yang akan dikembangkan pada kegiatan pendampingan. Rekomendasi kepada para pelaku usaha agar tetap mencari informasi dalam pengembangan produk untuk dapat diterima di pasaran dan lebih aktif menggunakan media sosial untuk pemasaran yang lebih luas.

No abstract