Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi, dalam hitungan per 100 ribu orang gastritis dan duodenitis di Indonesia mempengaruhi kematian 4 dari 12 orang. Penyakit ini juga mempengaruhi kesehatan masyarakat sebanyak 41% dengan persentase perempuan lebih banyak dibandingkan pria. Sebagian masyarakat menyatakan penyakit sistem pencernaan (gastritis) disebabkan oleh kebiasaan makan yang salah atau tidak teratur. Gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan, pola makan, stres dengan perilaku untuk mencegah terjadinya gastritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pola makan, dan stres terhadap perilaku pencegahan gastritis pada mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, rancangan cross sectional. Sampel adalah sebagian mahasiswa semester 2 pada prodi sarjana kesehatan masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang diambil secara total sampling yaitu 180 responden. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden tidak melakukan perilaku pencegahan gastritis sebanyak 72 (40,0%), responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 98 (54,4%) p value 0,041, pola makan tidak baik sebanyak 97 (53,9%) p value 0.011, stress kategori tinggi sebanyak 107 (59,4%). Berdasarkan uji statistik diperoleh P value dari tiga variabel a (0,05), terdapat hubungan antara pengetahuan, pola makan, stress terhadap perilaku pencegahan gastritis. Diharapkan responden dapat mengatur makanannya yang tidak merangsang peningkatan asam lambung seperti pedas, berbumbu yang dapat mengiritasi lambung , serta aktif dalam kegiatan social sehingga tidak menimbulkan stres.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2017 tentang persalinan di faskes, menyatakan bahwa dari 27 puskesmas yang ada, UPT Puskesmas Benteng merupakan yang paling rendah, hanya 4,7%.Jumlah ibu hamil yang bersalin di fasilitas kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Benteng tahun 2017 hanya 12 orang (4,8%) dari 257 ibu bersalin. Padahal target program berdasarkan renstra adalah 77%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, tingkat pendidikan, sikap, jarak tempat tinggal, ketersediaan fasilitas kesehatan, dukungan suami/keluarga, dan pendapatan keluarga ibu bersalin di rumah berpengaruh terhadap rendahnya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan.Penelitian ini bersifat kualitatif. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan , tingkat pendidikan, sikap, jarak tempat tinggal, ketersediaan fasilitas kesehatan, dukungan suami/keluarga, dan pendapatan keluarga. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Informan penelitian adalah 8 orang ibu bersalin di rumah sebagai informan utama, 1 orang bidan sebagai informan kunci, dan 1 orang dokter umum sebagai informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Benteng melalui wawancara mendalam dan observasi.Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu bersalin di rumah sudah baik, tingkat pendidikan tidak berpengaruh, sikap negatif, jarak tempat tinggal jauh, ketersediaan fasilitas kesehatan pemberi layanan persalinan terbatas, dukungan suami/keluarga bukan ke fasilitas kesehatan dan pendapatan keluarga tidak berpengaruh terhadap pemilihan tempat bersalin.Disarankan kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Benteng lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai persalinan di faskes. menambah jumlah faskes yang menyediakan layanan persalinan, dan menyediakan transportasi untuk keperluan persalinan.Kata kunci : Rendahnya cakupan persalinan, UPT Puskesmas Benteng
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendeteksi segala kelainan yang ada pada payudara SADARI penting bagi wanita, sedangkan di wilayah Pekanbaru hanya 15,1% dan yang melakukan SADARI di wilayah Kelurahan Simpang Tiga 17,9% dan satu diantaranya telah meninggal karena kanker payudara dan masih kurang dari pencapaian standar Nasional 50% tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam melakukan SADARI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan determinan SADARI pada WUS di Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilaksanakan pada bulan Juni-Juli di Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru Tahun 2017. Sampel adalah WUS yang berada di Kelurahan Simpang Tiga. Kriteria Inklusi WUS yang bersedia menjadi responden umur 20-45 tahun, WUS yang tidak hamil dan menyusui, kriteria Ekslusi WUS tidak menderita tumor atau kanker, sakit atau cacat saat penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data untuk bivariat dengan uji Chi-Square. Proporsi SADARI pada WUS di Kelurahan Simpang Tiga yang melakukan SADARI sebanyak 22,9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan WUS yang tidak menikah (PRR=1,240; 95%CI=1,027-1,497), kesadaran diri yang kurang (PRR=1,245; 95%CI=1,036-1,496), riwayat keluarga yang menderita kanker (PRR=1,895; 95%CI=1,028-3,491), tidak mendapat sumber informasi (PRR=1,250; 1,022-1,528), tenaga kesehatan (PRR=1,485;1,138-1,940) terhadap WUS yang tidak melakukan SADARI. Diharapkan petugas kesehatan di Puskesmas Kelurahan Simpang Tiga lebih meningkatkan promosi kesehatan yang sudah ada dengan melakukan pelatihan kepada petugas kesehatan juga kepada kader-kader kesehatan tentang tata cara melakukan SADARI yang tepat sesuai dengan prosedurnya, agar dapat memberikan informasi pentingnya melakukan SADARI kepada WUS yang berada di Kelurahan Simpang Tiga.
Mutiara Waste Bank (The Gade Clean & Gold) is a Unit Waste Bank in Pekanbaru which does not have waste management data in National Waste Management Information System since 2019. Several problems related to waste management in this Waste Bank were found, namely : re-sorting Waste Bank managers from waste that has been sorted by customers, piles of garbage that fill garbage storage area and irregular waste transportation. The purpose of this research was to find out in-depth information about waste management at Waste Bank Mutiara. Data were collected using interview guidelines and observation sheets, then analyzed using triangulation techniques. The research subjects were 5 people, 1 key informant, 1 main informant and 3 supporting informants. The results showed that waste management at Mutiara Waste Bank was not optimal. There were facilities and infrastructure have not been fulfilled, such as uninsulated waste storage areas and unavailability of containers equipped wish label/signs. The transportation at Mutiara Waste Bank is carried out if several types of waste have reached one car or at least half a car, causing the accumulation waste in the waste storage area. Recommended to the manager of the Mutiara Waste Bank to complete the facilities and infrastructure, as well as to socialize and implement a reward system to increase public interest in waste collection which can affect the increase of frequency of transportation.
Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah belum mematuhi protokol kesehatan, sejalan dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perilaku kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan mode deskriptif dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi pada bulan Maret 2021. Informan utama penelitian ini yaitu masyarakat, informan pendukung yaitu tenaga kesehatan dan staf kantor kecamatan. Analisis data menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian diperoleh bahwa masyarakat sudah memiliki masker namun dalam penerapannya masih sulit dikarenakan masker mudah membuat sesak nafas sehingga tidak dipakai dengan tepat. Masyarakat merasa kesulitan melakukan social distancing dan masih menghadiri tempat ramai tanpa menerapkan protokol kesehatan. Perilaku masyarakat dalam mencuci tangan masih kurang, dimana masih terdapat masyarakat yang mencuci tangan tanpa sabun dan tidak menggunakan hand sanitizer.Aktivitas fisik yang dilakukan informan yaitu bekerja di kebun dan berolahraga. Ketika melakukan aktivitas fisik informan tidak menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker. Masyarakat diharapkan menambah pengetahuan terkait pencegahan covid-19 dan menerapkannya serta menaati peraturan yang telah dibuat terkait protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan covid-19. The community has an important role in breaking the chain oftransmissions transmission of COVID-19 so as not to cause newsources oftransmission. The community in the working area of the TelukKuantan Health Center, Central Kuantan District, has not complied withthe health protocols, in line with the increasing number of COVID-19cases. The purpose of this study was to analyze health behavior duringthe Covid-19 pandemic. This research is a qualitative research with adescriptive modeapproach carried out in the working area of the TelukKuantan Public Health Center, Kuantan Tengah District, KuantanSingingi Regency in March 2021. The main informants of this researchare the community, supporting informants are health workers and subdistrict office staff. Data analysis using data triangulation method. Theresults showed that people already had masks but in their application itwas still difficult because masks easily made shortness of breath so theywere not used properly. People find it difficult to do social distancing andstill attend crowded places without implementing health protocols.People's behaviorin washing hands is still lacking, where there are stillpeople who wash their hands without soap and do not use handsanitizer. Physical activitiescarried out by informants are working in thegarden and exercising. Whendoing physical activities, the informants didnot apply health protocols such as wearing masks. The public isexpected to increase their knowledge regarding the prevention ofCOVID-19 and implement it and obey the regulations that have beenmade regarding health protocols to break the chain of transmission ofCovid-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.