Background: Gunung Leuser National Park offers a variety of wild edible fruit species (WEFs) with food, nutrition, medicine, and economic value to the local people. In recent times, these WEFs have been threatened by over-exploitation, land-use changes, and biodiversity loss. This study aims to investigate the diversity of WEFs and their contribution to household income for communities living around the National Park. Methods:The study was conducted in three subdistricts adjacent to Gunung Leuser National Park. The plant materials were randomly collected from three sub-districts, while local knowledge was gathered through a structured survey and in-depth interviews. The informant sample comprised 450 people, 150 from each of the three sub-districts.Results: A total of 54 wild edible fruit plants belonging to 41 genera and 27 families were recorded in the study area. Thirty-nine (72.22 %) species were found growing in forests, 12 (22.22 %) species in farmland, and 3 (5.56%) species occur in the bush. Several species have economic value including Baccaurea
Kemampuan menyimak dan berbicara anak merupakan bagian terpenting dalam menunjang perkembangan anak, dimana memiliki keterkaitan dengan aspek kognitif, social dan emosionalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan menyimak dan keterampilan berbicara anak melalui metode storytelling dengan musik instrumental pada taman kanak-kanak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimental design, model nonequivalent control group design. Penelitian diawali dengan melakukan tes awal, kemudian diberikan perlakuan (treatment). Setelah pemberian tindakan, diakhiri dengan memberikan tes akhir (postest) kepada kedua kelompok. Penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kemampuan menyimak dan berbicara anak pada kelompok yang diberikan perlakuan dalam hal ini, rata- rata hasil skor kemampuan menyimak dan berbicara anak yang mengikuti pembelajaran dengan metode storytelling menggunakan musik instrumental mengalami peningkatan pada skor hasil pengukuran posttest. Hal ini menunjukkan bahwa penggunana metode storytelling menggunakan musik instrumental dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak dan menjadi pemicu perkembangan aspek lainnya
Asra R, Syamsuardi, Mansyurdin, Witono JR. 2014. The study of genetic diversity of Daemonorops draco (Palmae) using ISSR markers. . The genetic diversity in five populations of Daemonorops draco (Willd.) Blume (Jernang: in Bahasa Indonesia) was analyzed using Inter Simple Sequence Repeat (ISSR) markers. The screening results from using 15 ISSR primers showed that only 5 of ISSR primers had clear and reproducible bands. Based on the data from the matrix binary analyzed using POPGENE version 3.2, the highest genetic diversity was found in the Sepintun population at 0.0969 average heterozygosis (H) and 0.146 average Shannon Index (I). The heterozygosis calculation of the total population (H T ) was 0.
Background: Wild edible fruit plant species (WEFs) contribute significantly to human well-being. These plants have a high nutritional value and are a source of novel alleles/genes that are important in developing new and improved crop cultivars to promote sustainable food security. However, most WEFs are less well-known and underutilized. This study aimed to investigate wild edible fruit species diversity and their potential in the Bengkulu region, Indonesia.Methods: The ethnobotanical study was carried out in eight villages from four districts of Bengkulu province, Indonesia, i.e. Mukomuko, Lebong, Rejang Lebong, and Bengkulu Selatan. The ethnobotanical survey was carried out from July to September 2022 and included 383 randomly selected respondents. The ethnobotanical investigation uses semi-structured questionnaires to gather information on the traditional knowledge of WEFs. Plant specimens were collected and identified in herbarium ANDA, Universitas Andalas.Results: A total of 73 wild edible fruit plant species belonging to 37 genera and 26 families were recorded in the study area. Most of the plant species were trees (87.7%), followed by shrubs (5.5%), climbers (4.1%), and herbs (2.7%). Forty-eight (79.5%) species were discovered in the forest, 7 (9.6%) in the farmlands, and 8 (11%) in both the forest and the farmlands. WEFs are mostly consumed as food. Artocarpus integer, Mangifera odorata, Pometia pinnata, Flacourtia rukam, Durio oxleyanus, Baccaurea racemosa, Bellucia pentamera, Baccaurea macrocarpa, Baccaurea polyneura, and Mangifera foetida. Artocarpus integer are the most preferred WEFs by their taste quality.Besides foods, WEFs have multi purposes including as traditional medicine, construction, agricultural tools, fuelwood, and fodder. Indigenous knowledge of WEFs was significantly associated with districts, age groups, and educational levels.Conclusion: Bengkulu has a diverse range of WEFs, but only a small proportion has been used by local people, particularly as food. Promotion and domestication of WEFs should be a primary concern in Bengkulu in order to take advantage of their nutritional value and potential economic value. Moreover, integrating knowledge related to WEFs into the educational curriculum is critical for educating the next generation regarding the potential of WEFs in the future.
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang gambaran perilaku bullying pada anak TK Aisyiyah Bustanul Athfal I Cabang Bara-Baraya Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun subjek penelitian yaitu anak pada Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal I Cabang Bara-Baraya Kota Makassar pada kelompok B dengan jumlah anak didik sebanyak 23 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengenai Perilaku Bullying Pada Anak di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal I Cabang Bara-Baraya Kota Makassar menunjukkan terdapat perilaku bullying berupa bullying verbal dan bullying fisik. Jumlah kasus Bullying yang dominan terjadi adalah perilaku Bullying fisik berupa memukul, menendang, merampas, mendorong, merusak, memelintir lengan, melempar dan mengancam dibandingkan dengan jumlah kasus perilaku Bullying verbal berupa memanggil dengan sebutan lain dan mengejek. Dalam hal perilaku bullying verbal umumnya lebih banyak dialami oleh anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki, sedangkan untuk perilaku bullying fisik lebih banyak dialami oleh anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Kemudian Pelaku dalam perilaku bullying verbal maupun fisik umumnya di lakukan oleh anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Kata kunci: bullying, taman kanak-kanak PENDAHULUANUsia dini merupakan periode masa emas bagi perkembangan anak dimana tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80% perkembangan otak anak. Periode ini sekaligus merupakan periode kritis bagi perkembangan anak karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga masa dewasanya. Pada usia dini kondisi psikis anak sangat labil karena masa ini merupakan fase pengenalan lingkungan.Umumnya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat. Semua pengetahuan yang diperoleh baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima, ditanggapi kemudian ditiru oleh anak usia dini karena anak usia dini adalah peniru terbaik, dan lingkungan sekitarnya adalah pelaku role model. Pengetahuan itu kemudian dirangsang dan dikembangkan dengan harapan anak berkembang secara optimal. Tertunda atau terhambatnya pengembangan pengetahuan itu akan mengakibatkan timbulnya masalah.Saat ini berbagai masalah tengah melingkupi di dunia pendidikan anak usia dini di Indonesia. Salah satunya adalah masalah Bullying yang menjadi fenomena gunung es, sebuah masalah yang mencuat terlihat sedikit, namun faktanya sangat banyak, mengakar, terwariskan dari generasi ke generasi dan sering kurang terpantau oleh orang tua dan sekolah.Sekolah yang semestinya memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak untuk menimba ilmu serta membantu dalam pembentukan karakter pribadi yang positif ternyata malah menjadi tempat tum...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.