Fenomena dunia pendidikan yang sudah memasuki era revolusi industri 4.0 menuntut guru untuk meningkatkan 4 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial. Namun temuan di lapangan masih banyak guru yang belum menguasai kompetensi pedagogik, terutama guru Pendidikan Agama Islam yang masih kekurangan metode mengajar berlandaskan filsafat pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan filsafat metode mengajar Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany dan implikasinya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi literatur. Teknik pengambilan data dengan mengumpulkan dari dua acuan sumber data yakni data primer sebagai data utama yang dicari dan data sekunder sebagai data pendukung. Teknik analisis data dengan interpretasi data. Berdasarkan hasil penelitian, filsafat metode mengajar dalam pendidikan Islam menurut al-Syaibany terdiri dari konsep metode mengajar dan pentingnya dalam pendidikan Islam, jenis-jenis metode mengajar dalam pendidikan Islam, metode mengajar umum yang terpenting dalam pendidikan Islam, ciri-ciri dan tujuan umum metode mengajar dalam pendidikan Islam, asas-asas umum metode mengajar dalam pendidikan Islam dan prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar metode mengajar dalam pendidikan Islam. Filsafat metode mengajar dalam pendidikan Islam menurut al-Syaibani bisa dijadikan alternatif solusi untuk mengisi kekurangan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam, karena memiliki landasan filosofis yang kuat Implikasinya, filsafat metode mengajar dalam pendidikan Islam menurut al-Syaibany ini mesti dipelajari, dipahami, dihayati, dikembangkan dan diimplementasikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Salah satunya melalui lembaga pendidikan formal jenjang sekolah dasar yang memiliki peran sangat sentral dalam membina akhlak peserta didik
Ahlak menjadi indikator dalam peningkatan ahlak manusai disebuah Negara terkhusus Negara yang kental akan nilai-nilai islami. Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Ghafūr adalah sebuah karaketristik atas gambaran suatu negeri yang mana terdapat kebaikan alam dan kebaikan akhlak penduduknya. Secara lebih luas, ialah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat. Hakikat Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafūr merupakan keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia. Penelitian ini terfokus pada penafsiran Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafūr surat Saba’ ayat 15 menurut Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian perpustakaan (Library research), dengan pendekatan deskriptif interpretatif. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif analisis, yaitu menguraikan sekaligus menganalisis dari data-data yang ada dengan beberapa langkah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menurut Hamka dalam tafsir Al-Azhar makna Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafûr ditafsirkan sebagai karakter negeri yang memiliki kondisi geografis tanah subur. Kondisi sosial penduduknya ialah ketika negerinya memperoleh kemakmuran tersebut harus menjadikan manusia dekat dengan Allah SWT, tidak kufur, melainkan harus tetap beramal sholih, senantiasa tetap berusaha dan bekerja meskipun nikmat Allah SWT telah melimpah ruah. Hikmah yang dapat diambil ketika kita selalu bersyukur dan beramal sholih ialah negeri tetap baik dilimpahi rahmat dan ampunan oleh Allah SWT
Group investigation merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan pengaturan siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunaan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan bagaimana suatu model pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diharapkan dapat tercapai. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus. Peningkatan hasil belajar ditandai dengan peningkatan prosentase hasil kerja kelompok dari siklus I sebesar 79,16 dan meningkat menjadi 86,67 pada siklus II. Hasil ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 70,3% dan meningkat pada siklus II menjadi 82%. Group investigation is a learning model that is carried out by setting students to work in small groups using cooperative questions, group discussions, and cooperative planning and projects. This study aims to describe the application of the Group Investigation Learning Model in improving student learning outcomes in learning Islamic Religious Education. This research uses a qualitative descriptive approach, namely research that describes how a learning model is applied and how the expected results can be achieved. This type of research is action research (action research), because the research was conducted to solve learning problems in the classroom. The research was carried out in two cycles. The increase in learning outcomes was marked by an increase in the percentage of group work results from cycle I of 79.16 and increased to 86.67 in cycle II. The results of learning completeness in the first cycle were 70.3% and increased in the second cycle to 82%.
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Berangkat dari masalah ini, diperlukan suatu perangkat pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. dengan melakukan pengembangan model pembelajaran, yaitu metode pembelajaran targhib dan tarhib. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan mengetahui lebih mendalam tentang model pembelajaran targhib dan tarhib guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode analisis konsep dengan kajian literatur. Berdasarkan hasil penelitian, dengan memberikan targhib berupa pujian, penghormatan, pemberian hadiah dan tanda penghargaan serta memberikan tarhib berupa hukuman preventif dan represif, ditemukan bahwa model targhib tarhib dapat meningkatkan motivasi belajar. Abstract This research is motivated by the lack of student motivation in participating in Islamic Religious Education learning in schools. Departing from this problem, we need a learning device that can increase motivation and learning outcomes of students. by developing learning models, namely targhib and tarhib learning methods. The purpose of this research is to study and know more deeply about the Targhib and Tarhib learning models in order to increase student learning motivation. The approach used in this research is a qualitative research approach. The method used is concept analysis method with literature review. Based on the research results, by giving targhib in the form of praise, respect, giving gifts and signs of appreciation and giving tarhib in the form of preventive and repressive punishment, it was found that the targhib tarhib model can increase learning motivation Keywords: Learning Model ; Targhib ; Tarhib ; Learning Motivation
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.