Penelitian biologi ikan belida cii daei'nh alii'an Sungai Batrrnghari, Propinsi Jambi relal-r dilakr.rkan pada bulan Xler sampai dengan bulan November 1996 bertujuan r,rntuk menclapathal infbi'masi tet'Ltaug sifat pelttrnbr-rhan. r'eprodr-rksi, habirat dan kebiasaan makan.
Bengawan Solo merupakan sungai yang sudah banyak mengalami perubahan sepeni waduk, bendungan, sodetan, dan lain-lain. Bengawan Solo melewati Propinsi Jawa Tengah dan Timur yang padat penduduk sekitar 15,2 juta jiwa tinggat di satuan wjlayah Sungai Bengawan Solo dan banyak terdapat industri.
ABSTRAKWaduk Wadaslintang memiliki potensi perikanan yang cukup besar baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Kegiatan penangkapan ikan di waduk Wadaslintang saat ini sudah cukup tinggi, yang akan berdampak langsung pada struktur komunitas ikan yang menyebabkan pergeseran pola hubungan antara pemangsa, mangsa atau pesaing pada berbagai tingkat trofik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola hubungan antar kelompok ikan berdasarkan tingkat trofik dari tingkat trofik terendah sampai kepada ikan karnivor, sehingga diperoleh gambaran peran kelompok ikan dalam komunitas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April, Juni, September dan Nopember 2013 di perairan waduk Wadaslintang. Analisa data mencakup komposisi hasil tangkapan dan kebiasaan makan ikan serta tingkat trofik komunitas ikan. Analisis sidik ragam untuk mengetahui perbedaan antar tingkat trofik. Ikan contoh diperoleh dari nelayan dengan alat tangkap jaring, mulai dari ukuran 0,75 -4,5 inchi. Hasil penelitian diketemukan sebanyak 15 jenis ikan yang didominasi oleh ikan nila dengan persentase berat mencapai 56,45%. Struktur komunitas ikan di perairan waduk Wadaslintang tersusun atas tiga kelompok tingkat trofik yaitu ikan patin, nila, tawes dan melem mempunyai jenjang trofik terendah (<2,5), ikan bader dan brek mempunyai nilai jenjang trofik sedang (2,5 -3,49) dan ikan beong, betutu, palung dan lele mempunyai nilai jenjang trofik tertinggi (>3,5). Kelompok ikan pada tingkat trofik rendah < 2,5 sangat penting dalam menyokong komunitas ikan di perairan waduk Wadaslintang karena akan mempengaruhi kelompok ikan dengan tingkat trofik tinggi. KATA KUNCI: Komposisi ikan, makanan ikan, tingkat trofik,waduk Wadaslintang ABSTRACT Wadaslintang reservoirs was considered have high potential for fisheries and aquaculture. Fishing Activities in the Wadaslintang reservoir is currently quite high, which may gave a direct impact on the trophic levels structure of fish community and would change composition of predators, preys, and competitors on various trophik levels. The objective of research was focused on the pattern of relationship among trophic groups from the lowest level of trophic to the highest level of carnivorous fish
Sungai Kapuas memiliki keanekaragaman jenis ikan yang tinggi dilaporkan mencapai sekitar 200 spesies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat serta sebaran jenis ikan di Sungai Kapuas bagian tengah dan hilir. Penelitian ini dilakukan pada bulan April, Juli, September, dan Nopember 2006. Parameter yang diamati meliputi kualitas air (suhu, kecerahan, daya hantar listrik, pH, CO2, oksigen terlarut, alkalinitas, BOD, PPO 4, N-NO3, N-NO2, COD, N-NH3, dan salinitas), habitat perairan, serta sebaran jenis ikan. Contoh air diambil dari sembilan stasiun pengamatan yaitu di bagian tengah Tengkidap, Pengembung, Pemerak, Bukit Tekenang, dan Sambar Indah dan di bagian hilir Muara Jungkat, Sungai Raya, Muara Sungai Tayan, dan Semitau, contoh air dianalisis menggunakan American Public Health Association (1986). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakteristik kualitas air bagian tengah dan hilir relatif sama dan karakteristik habitat Sungai Kapuas bagian tengah merupakan daerah rawa banjiran (flood plain) yang banyak terdapat hutan rawa danmerupakan kawasan konservasi dari Taman Nasional Danau Sentarum. Karakteristik habitat Sungai Kapuas bagian hilir dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan merupakan kawasan industri. Jenis ikan yang dijumpai di sepanjang stasiun pengamatan terdapatsekitar 123 jenis, penyebarannya terkonsentrasi di sungai bagian tengah ± 120 jenis yang didominansi oleh ikan Cyprinidae dan Sungai Kapuas bagian hilir ±85 jenis yang didominansi oleh ikan dukang (Arius stomi) dan janggut(Polynemus longipectoralis). Kapuas River has a high diversity of fish species reported to reach about 200 species. This study aimed to characterize the habitat and distribution of fish species in the Kapuas River middle and downstream sections. The study was conducted in April, July, September, and November 2006. The parameters observed included water quality (temperature, brightness, electrical conductivity, pH, CO2, dissolved oxygen, alkalinity, BOD, P-PO4, NNO3, N-NO2, COD, NH3-N, and salinity), and aquatic habitats distribution of fish species. Water samples taken from nine observation stations are in the middle Tengkidap, Pengembung, Pemerak, Bukit Tekenang, and Sambar Indah and in the downstream Muara Jungkat, Sungai Raya, Muara Sungai Tayan, and Semitau, water samples were analyzed using the American Public Health Association (1986). The results showed that characteristics of water quality downstream of the middle and relatively similar, habitat characteristics of the Kapuas River and the middle is a swamp area flood plain that there are still a lot of swamp forest and is a conservation area of the Park Lake Sentarum. Characteristics of the Kapuas River downstream habitats are influenced by tides and is an industrial area. Types of fish that are found along the observation stations are about 123 species, its distribution is concentrated at the center of the ± 120 River dominated by fish species cyprinidae and Kapuas River downstream of ± 85 species dominated by fish dukang (Arius stomi) and janggut (Polynemus longipectoralis).
Suatu penelitian tentang karakteristik habitat dan pendugaan stok ikan di perairan Teluk Gelam, OKI telah dilakukan dari Bulan April 1999 sampai dengan Maret 2000. Penelititan dilaksanakan dengan metode survei yang mewakili musim kemarau dan musim hujan. Perairan Teluk Gelam merupakan suatu badan air yang terletak di areal hutan rawa dan memiliki bagian terbuka menyerupai danau.
Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting di Waduk Kedungombo. Ikan betutu di Waduk Kedungombo termasuk jenis ikan yang dominan dan digemari masyarakat. Penelitian ini mengetahui mengenai biologi reproduksi ikan betutu, dilakukan pada bulan Maret, Mei, Juli dan Oktober 2011. Penelitian ini dilakukan melalui metode survei dengan pengambilan contoh dilakukan secara purposive sampling. Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad diamati secara morfologi dan penentuan fekunditas dihitung dengan metode gravimetrik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan betutu memijah secara bertahap (parsial) dimulai pada bulan Maret, nilai ukuran pertama kali matang gonad pada ukuran 16,5-18,1 cm. Fekunditas berjumlah antara 6414-56.302 butir dengan diameter telur pada kisaran antara 0,2 – 0,67 mm, serta indeks kematangan gonad ikan betutu jantan berkisar antara 0,03 % - 0,65 %, untuk ikan betutu betina berkisar antara 0,11 % - 5,57 % . Betutu (Oxyeleotris marmorata) is one of fish species having the economically important value in Kedungombo reservoir. In Kedungombo betutu is a kind of fish which is dominant and it is liked by the people. The objectives of the research were to get data and information on biology reproduction such as gonadal maturity, fecundity and egg diameter has been carried on March, May, July and October 2011. The research is done with survey method, meanwhile the samples taken by purposive sampling. The gonadal maturity is used by morphology, meanwhile fecundity is counted by gravimetric. The result of the research shows that betutu spawning by partial which is started on March, the size of the fish first mature gonads ranged from 16,5-18,1 cm, Fecundity of betutu shows that the total egg varied between 6414-56.302 with egg diameter is between 0,2 – 0,67 mm, Meanwhile index maturity of gonad male is between 0,03 % - 0,65 % and famale between 0,11 % - 5,57 % . Based on the aspects some water quality.
ABSTRAKPenelitian hasil tangkapan beberapa jenis alat tangkap dan kegiatan penangkapan ikan di Bengawan Solo telah dilakukan dari bulan Mei-Desember 2004. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei pada empat stasiun pengamatan di Sungai Bengawan Solo yaitu Waduk Gajah Mungkur dan Bendung Colo (bagian hulu), Cemeng (bagian tengah) dan Ngablak (bagian hilir). Hasil tangkapan dan jenis ikan yang tertangkap didapatkan dari nelayan yang dipilih sebagai responden dan dibahas berdasarkan pada musim dan stasiun. Hasil pengamatan menunjukan bahwa ikan tebaran seperti ikan patin jambal (Pangasius hypophthalmus), nila (Oreochromis niloticus), dan tawes (Barbonymus gonionotus) dominan tertangkap di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. Ikan sapu-sapu (Liposarcus pardalis) ditemukan di daerah Solo-Sragen, sedangkan di bagian hilir antara daerah Bojonegoro sampai Lamongan tertangkap jenis ikan lokal antara lain ikan jambal (Pangasius djambal), lumbet (Cryptopterus spp.), tagih (Mystus nemurus), dan wagal (Pangasius micronema). KATAKUNCI: jenis ikan, hasil tangkapan, Sungai Bengawan Solo ABSTRACT: Catch of some fishing gear in Solo River. By: Susilo Adjie and Agus Djoko Utomo A study on determine of some fishing gear activities species in Solo River was conducted from May to December 2004. Observation used in this research was survey method by setting 4 station as long as Solo River, there are Waduk Gajah Mungkur dan Bendung Colo (upstream), Cemeng (middle etream), and Ngablak (down stream). Catching of gear, species was found from responden in every
Penelitian untuk mengetahui kualitas lingkungan perairan Sungai Musi bagian tengah dan hilir serta kelimpahan jenis ikan, telah dilakukan dari bulan April sampai dengan Oktober 2003. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan menetapkan 15 stasiun pengamatan dari Sungai Musi bagian tengah sampai dengan hilir. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dari hasil pemeriksaan parameter fisika kimia air secara umum perairan Sungai Musi bagian tengah sampai dengan hilir belum terlihat ada indikasi pencemaran. Kehidupan ikan di Sungai Musi bagian tengah sampai dengan hilir belum terlihat ada gangguan akibat pencemaran air. Jenis-jenis ikan yang dijumpai di sepanjang stasiun pengamatan terdapat sekitar 85 jenis yang didominansi oleh famili Cyprinidae. Penyebaran jenis ikan terkonsentrasi di Sungai Musi bagian tengah +- 75 jenis dan bagian hilir +- 58 jenis. A study to determine the water quality in the middle and lower parts of Musi River as well as its fish distribution was conducted from April until October 2003. Research was done under survey method by setting 15 stations in the middle and lower parts of Musi River. Results of the features of the physico chemical parameters showed that Musi River waters in the middle and lower parts were not polluted. There were 85 fish founded in the observed areas and they were dominated by family of cyprinidae. 75 fish species were distributed in the middle part of Musi River and 58 fish species were scattered in the lower.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.