Dasar-dasar animasi adalah mata pelajaran kejuruan yang wajib ditempuh dan dikuasai oleh siswa SMK jurusan animasi. Multimedia interaktif menjadi solusi untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan mampu memberikan visualisasi materi secara nyata. Penggunaan e-book yang monoton tidak dapat memberikan visualisasi nyata sehingga berdampak pada kurangnya kepahaman terhadap materi yang dipelajari, terutama materi animasi yang membutuhkan visualisasi. Kurangnya kepahaman terhadap materi dapat berdampak pada hasil belajar peserta didik. Penelitian ini berfokus menghasilkan multimedia interaktif yang valid dan layak digunakan dalam pembelajaran. Model pengembangan menggunakan model Lee dan Owens yang terdiri dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Hasil validasi dari ahli materi mendapatkan tingkat kevalidan sebesar 70%, dari ahli media sebesar 85%, dan dari audiens sebesar 81,7%, sehingga multimedia interaktif yang dikembangkan dikatakan valid dan layak. Dari hasil implementasi berdasarkan pre-test dan post-test terdapat peningkatan hasil belajar. Hasil pre-test siswa mendapatkan nilai rata 46,8 dari 27 siswa dan mendapatkan nilai rata-rata 72,7 pada saat post-test.
This study examined the effect of experiential learning and the adversity quotient in the problem-solving ability of accounting vocational college students. The subjects were 120 participants selected and assigned to control and experimental groups. The experimental group was given experiential learning with four steps. Learners participated in a concrete experience (do), reflected on that experience and other information (reflect), developed theories based on experiences and knowledge (think), and formulated a conclusion or solved a problem (apply). The control group was given direct instruction to learning. The data were collected through two instruments, a questionnaire of Student Adversity Quotient Profile (SAQP) and rubrics of problem-solving by Polya. The data were analyzed by using two ways ANOVA, the results were the problem-solving ability of students taught by experiential learning was different from the ones taught by direct instruction, the students' problem-solving ability differed between high and low adversity quotients, and there were interactions between experiential learning and adversity quotients that improved students' problem-solving ability. The steps in experiential learning are a holistic learning process.
Perkembangan teknologi di zaman yang modern ini, membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Dalam dunia pendidikan media audiovisual seringkali digunakan sebagai media sumber belajar siswa. Salah satunya dengan dikembangkannya Mobile learning. Dengan pengembangan ini diharapkan dapat menghasilkan media pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan pada siswa kelas XI SMA Panjura Malang. Pengembangan ini menggunakan metode dari Sugiyono dengan tahapan dari potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, ujicoba produk, revisi produk, dan produk akhir. Dalam pengujian validasi dengan nilai rata-rata Ahli Media 96,25% dan Ahli Materi 97,5%, maka dinyatakan media valid. Hasil ujicoba lapangan dari siswa yang berjumlah 20 siswa menunjukkan bahwa siswa yang telah menggunakan media sebanyak 16 siswa yang mencapai KKM sehingga media Mobile learning efektif saat digunakan dalam pembelajaran.
This article uncovers learning methods and teaches moral integrity and leadership in training a six-year cadre. The empirical voicing moral integrity problem affects many people from various countries, including Indonesia. Moreover, moral decadence and value inconsistency are increasing among young potential national leaders, which is urgently noted through moral integrity education and superior human resources at madrasah boarding schools that develop integrative and longlife learning. This has led to many proposals for improving integrity. A qualitative design with a phenomenological approach was used in this research, while the participants' criteria consisted of educators, alumni, national figures, and organizational leaders totaling 25 people. Furthermore, the learning method is developed after the data collection and integrated, leading to the moral integrity internalization of prospective leaders with a superior cadre formation scheme. As a result, the method fosters integrity and leadership in various ways, contributing to the development of leadership talents and moral integrity character in Islamic education programs. Therefore, this helps in adaptation and strengthening characters in other fields, including preventive action, promoting academic integrity success, and valuable to knowledge by educators at large.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh multimedia tutorial terhadap hasil belajar siswa. Peneliti membandingkan hasil belajar dari dua kelompok yang berbeda. Populasi penelitian ini adalah siswa SMKN 4 Malang kelas X. Sedangkan kelompok yang dibandingkan adalah kelompok eksperimen (kelas X Mekatronika) dan kelompok kontrol (kelas X TKJ). Penelitian ini bersifat kuantitatif eksperimental. Data tersebut lalu dianalisis menggunakan SPSS 20.0. Hasil analisis uji independent sample test nilai menunjukkan Persis sig.(2-tailed) 0,000 <0,05. Hal ini membuktikan rata-rata peringkat kelompok eksperimen secara signifikan melebihi peringkat rata-rata kelompok kontrol mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga dapat dikatakan, hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang menggunakan multimedia tutorial lebih baik daripada hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang tidak menggunakan multimedia tutorial. Simpulan hasil penelitian yaitu: 1) Nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelompok kontrol, 2) Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan multimedia tutorial dengan siswa yang tidak menggunakan multimedia tutorial.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.