Penelitian ini dilatarbelakangi dengan penguasaan konsep siswa masih rendah, terlihat dari hasil evaluasi penguasaan konsep yang menunjukkan siswa belum mencapai nilai KKM sebesar 70 dan pada proses pembelajaran aktivitas siswa hanya berpusat pada guru. Rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini yakni apakah terdapat perbedaan yang signifikan perihal aktivitas dan penguasaan konsep kelas IV pada pembelajaran IPA materi gaya sebelum dan sesudah menerapkan model pembelajaran Mind Mapping. Penelitian secara umum bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan penguasaan konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping. jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan sistam spiral refleksi design. Penelitian dilaksanakan III siklus, pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Ganda Manah Kab. Subang sebanyak 20 siswa. Instrument yang digunakan berupa tes kemampuan penguasaan konsep (pretes dan postes) serta lembar observasi (siswa dan guru). Analisis statistik pada penelitian ini meliputi analisis data hasil tes kemampuan penguasaan konsep, dengan rata-rata aktivitas pada siklus I sebesar 3,15 (A), nilai rata-rata mencapai 74,45 (80%), rata-rata aktivitas pada siklus ke II sebesar 3,81 (A) nilai rata-rata 87,5 (85%), pada siklus III rata-rata aktivitas 3,96 (A) nilai rata-rata mencapai 92,5 (92,5%). Penelitian ini berkesimpulan bahwa dengan menerapkan model Mind Mapping dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada pembelajaran IPA materi gaya. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk memberikan deskprisi mengenai ecoliteracy sebagai salah satu upaya untuk membangun green behaviour pada anak usia dini. Pada abad 21 pardigma isu yang berkembang berhubungan dengan isu-isu global salah satunya adalah isu tentang earth issue yang di dalam kajiannya terdapat kajian tentang pentingnya manusia untuk melindungi dan menjaga keseimbangan ekosistem. Pengenalan green behaviour melalui ecoliteracy sangat penting diberikan pada anak melalui peran orang dewasa. Anak harus mempunyai kesadaran dalam mencintai lingkungan sehingga ketika anak sudah mempunyai kesadaran untuk mencintai lingkungan maka anak dengan senang hati akan memperlihatkan perilaku untuk menjaga alam semesta. Pada studi ini, dilakukan kajian literatur terhadap berbagai sumber terkait ecoliteracy yang relevan dengan penanaman sikap green behaviour untuk anak usia dini. Hasil analisis kajian dari berbagai sumber ini kemudian dijadikan dasar dalam merumuskan sebuah strategi pengenalan sikap ramah lingkungan yang relevan untuk anak usia dini. Kata Kunci: Pengenalan green behaviour, ecoliteracy, anak usia dini A. PENDAHULUAN Paradigma isu yang berkembang pada abad 21 berhubungan dengan isu global salah satunya adalah isu yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Lingkungan hidup dianggap sebagai suatu akses manusia untuk mencapai suatu kesejahteraan. Lingkungan hidup bukan hanya dianggap sebagai tempat makhluk hidup untuk tinggal di dalam suatu tempat saja, namun lebih dari itu lingkungan hidup adalah suatu produktivitas kesinergisan alam semesta yang di dalamnya terjalin kontak kehidupan antara alam dan perilaku makhluk hidup. Wujud perilaku makhluk hidup dalam menjaga alam semesta tersebut disebut sebagai green behaviour. Golman & Barlow (2012) menjelaskan bahwa green behaviour adalah perilaku manusia dalam menjaga dan memelihara lingkungan hidup yang berada di lingkungan terdekatnya. Green behaviour muncul dikarenakan adanya kesadaran manusia untuk mencintai alam semesta. Kesadaran seseorang untuk mencintai alam semesta tersebut harus ditanamkan sedari dini pada anak salah satunya melalui ecoliteracy. Ecoliteracy adalah kesadaran manusia dalam menjaga dan melestarikan alam. Kesadaran tersebut dapat dimiliki oleh individu melalui proses pembelajaran sepanjang hayat yang pada akhirnya akan membentuk pengetahuan, sikap, watak, dan keterampilan dalam mengolah serta melestarikan alam. Hal ini sejalan dengan penjelasan dari Capra (2010) bahwa ecoliteracy adalah kesadaran moral komunitas manusia untuk menghargai komunitas biotik. Kedudukan manusia dalam ecoliteracy ialah melek akan isu-isu kritis serta memberikan solusi efektif dan bijak yang berhubungan dengan lingkungan hidup baik di lingkungan manusia itu tinggal maupun lingkungan hidup secara global. Maka dari itu cara untuk mengenalkan anak usia dini agar mereka sadar akan pentingnya mencintai alam semesta yaitu dengan cara menanamkan ecoliteracy. Ecoliteracy bagi anak usia dini adalah mengenalkan kesadaran anak untuk memelihara dan menjaga
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses STEAM-Project Based Learning (STEAM-PBL) serta mengidentifikasi perkembangan kemampuan pemecahan masalah selama kegiatan berlangsung. Pada penelitian ini digunakan mixed method concurrent embedded design yang mengombinasikan data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar dan data kuantitatif terkait kemampuan pemecahan masalah anak yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Partisipan yang terlibat adalah 14 anak usia 5-6 tahun di salah satu TK di Kabupaten Purwakarta yang diamati selama satu bulan kegiatan penelitian berlangsung. Data aktivitas belajar dianalisis secara deskriptif sedangkan data perkembangan kemampuan memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung jumlah dan persentase anak yang masuk ke dalam kriteria perkembangan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran STEAM-PBL di PAUD dilakukan melalui tahapan reflection, research, discovery, application dan communication. Sementara itu, kemampuan memecahkan masalah anak mengalami perkembangan yang semula pada umumnya berada pada kriteria “Belum berkembang” dan “Mulai Berkembang” meningkat menjadi “Berkembang Sesuai Harapan” dan “Berkembang Sangat Baik”’.
Pendidikan matematika realistik adalah salah satu alternative pendekatan pembelajaran yang dapat dipilih untuk meningkatkan hasil belajar, karena pendekatan ini akan mampu menjembatani proses pembelajaran matematika yang abstrak menjadi mudah dan terasa manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan gambaran pelaksanaan pembelajaran matematika untuk anak usia dini dengan menggunakan pendekatan PMR. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas model siklus dari Jean McNiff. Hasil penelitian menunjukkan (1) Aktivitas belajar pemahaman konsep bilangan dan pembelajarannya di PAUD selama menggunakan PMR di PGPAUD UPI Kampus Purwakarta terkategori baik sekali, yang diperlihatkan oleh hasil pengamatan berkategori baik sekali (88% kategori A) dan (2) Hasil belajar pemahaman konsep bilangan dan pembelajarannya di PAUD sesudah menggunakan PMR mengalami kemajuan yang sangat baik, yang diperlihatkan pada pengerjaan lembar tugas dijawab dengan benar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.