Blended Palm Oil Fuel Ash (POFA) concrete has the potential for application in organic acid environments such as peat land. However, there is a need to improve resistance of blended POFA concrete using silica fume as a pozzolanic material. There are limited studies of the blended POFA admixed with silica for organic acid exposure. In this study, compressive strength, porosity, and sorptivity of blended POFA concrete admixed with silica such as silica fume has been investigated by exposing the samples in peat water. Portland Composite Cement (PCC) concrete with similar target strength was used as a control mix. The blended POFA concrete contained 0%, 20% and 40% POFA as a cement substitute. Micro silica or silica fume was added with concentrations of 10% in each mixture. Portland Composite Cement (PCC) with similar target strength was used as a control mix. The resistance of the POFA concrete specimens to organic acid attack were measured by compressive strength, porosity and sorptivity development at 7, 28 and 91 days. Compressive strength of control mix declined, while strength of PCC and PCC-POFA concrete containing silica fume increased at 91 days. Porosity and sorptivity of PCC and blended OFA concrete followed the same trend with the compressive strength. Thus, blended POFA concrete containing silica fume has better resistance in peat water than that of the control mix.
This study presents the effect of utilizing cellulose microfibers obtained through extraction from bamboo as reinforcement on mortar mixtures. The mixture proportions used in this experiment are 0.5%, 1%, 1.5%, and 2% of bamboo cellulose fiber by weight of cement as additional material in mortar mixture. It was found that the optimum compressive strength of 36.4 MPa was achieved by the sample with 1.5% of bamboo cellulose fiber as additional material with water to binder ratio of 0.5. A similar trend was also found in the result of flexural strength of mortar due to bamboo cellulose fiber addition, reaching the value of 6.31 MPa on the 28th day, which is 52% higher than the flexural strength of control mortar. From the porosity results, the percentage of mortar porosity containing micro-fibers ranged from 4.6-9.1%, lower than the porosity of control mortar, indicating that the addition of fibers led to fill in the pores, resulting in a denser cement matrix. The performances of the cellulose fiber contributed to the strength development and porosity resistance of mortar even with low volume fraction, making it a potential to be used as material building construction, for instance, masonry mortar, repair mortar, rendering mortar, joint filler, waterproof mortar, decorative mortar and for precast elements in construction. The research findings also provide new perspective on the utilization of natural cellulose fibers as a sustainable construction material.
The aim of the study is to construct a model of community resilience using the earthquake in Indonesia as a case study. Indonesia has problems with how the community prepares itself before, during, and after a disaster. The study employs exploratory focus group interviews with respondents grouped into communities from Central Sulawesi and West Java who were affected by the earthquake. The study reveals that there are clear gaps in the community response to the mitigation, preparation, and recovery of humanitarian disasters. There is a lack of disaster awareness, cooperation and coordination between the community and the local government, and the need for strategic steps before a disaster is one of the key findings from the interviews. This study provides a model of strategic mitigation, preparation, response, and recovery for the community so that the dynamics of the disaster management cycle can be understood, and lessons provided to improve their resilience in the case of future emergencies.
Keseimbangan antara bidang sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan merupakan sasaran pemerintah Indonesia yakni berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang kemudian berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Program Kemitraan Masyarakat ini dilakukan pada kelompok PKK di Desa Minanga Timur, Kec. Pusomaen, Kab. Minahasa Tenggara. Latar belakang dari program ini dilandasi oleh adanya masalah lingkungan berupa pencemaran limbah plastik dan persoalan ekonomi masyarakat yang membutuhkan alternatif usaha kreatif. Sebagai material yang tidak mudah terurai, sampah plastik yang umumnya dihasilkan dari konsumsi minuman ataupun makanan dari masyarakat seringkali tertumpuk dan menyumbat aliran drainase penduduk sehingga mengakibatkan banjir. Oleh karena itu tujuan utama program ini adalah untuk mendapatkan solusi penanganan sampah plastik melalui penerapan teknologi dan peningkatan keterampilan masyarakat melalui pembuatan kerajinan dari sampah plastik. Metode yang digunakan bersifat pendekatan community development dimana masyarakat terlibat secara langsung selama program berjalan serta melibatkan peran serta pemerintah dan tentunya mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Sipil di Politeknik Negeri Manado. Dari hasil program terjadi peningkatan keterampilan kelompok dalam pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak dengan jumlah produksi sebanyak 3-4 kg limbah plastik tipe PP dan LDPE untuk menghasilkan kurang lebih 8 liter bahan bakar pengganti minyak tanah. Selain itu, peningkatan pengetahuan kelompok dalam mengolah limbah plastik menjadi kerajinan tangan merupakan suatu pencapaian yang membuka munculnya kelompok usaha baru yang berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga. Diharapkan dari hasil program ini dapat menjadikan Desa Minanga Timur sebagai desa percontohan yang mendorong terdesiminasinya teknologi hasil penelitian guna peningkatan taraf hidup masyarakat yang lebih berkualitas dan sejahtera.
Penelitian yang dilakukan ini berkaitan dengan pengaruh pemanfaatan serat bambu dan metakaolin terhadap sifat mekanik dinding panel yakni kuat tekan dan kuat lentur. Penelitian ini menggunakan variasi serat bambu yang 2%, 4%, 6% dari berat semen dan untuk kuat lentur menggunakan serat bamboo berdasarkan nilai kuat tekan optimum. Dalam pembuatan panel dinding digunakan juga foam agent 1% dari berat air dan Metakaolin sebagai bahan subsitusi 10% dari berat semen. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk eksperimen di Laboratorium Material Politeknik Negeri Manado. Berdasarkan hasil penelitian, komposisi yang menggunakan serat 2% dari berat semen sebagai bahan tambah memberikan nilai kuat tekan tertinggi yakni 5,4 MPa pada umur 28 hari, dan nilai kuat lentur 3,31MPa pada umur benda uji 14 hari. Dapat disimpulkan bahwa komposisi campuran panel yang dibuat berpotensi untuk digunakan sebagai bagian elemen suatu bangunan karena memiliki kekuatan yang cukup dan memiliki berat yang ringan.
Pengembangan hasil penelitian berkaitan dengan shelter pejalan kaki anak diimplementasikan dalam bentuk penerapan produk pada lokasi mitra Sekolah Luar Biasa (SLB) Kreasi Mandiri. Material yang dikembangkan untuk pembuatan shelter adalah material komposit dan kayu kelapa. Area sekolah yang digunakan siswa dan anak-anak pengunjung sekolah memerlukan tempat berteduh di luar ruangan yang aman, nyaman dan mengutamakan aktifitas anak. Kawasan sekolah SLB Kreasi Mandiri di desa Winangun Atas, belum memiliki shelter pejalan kaki anak yang memadai. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjelaskan tahapan penerapan produk shelter pejalan kaki dan menjelaskan perubahan yang terjadi akibat implementasi hasil penelitian pada sekolah SLB Kreasi Mandiri sebagai lokasi pengabdian. Metode yang digunakan adalah pembuatan shelter berdasarkan hasil penelitian disain dan konstruksi shelter. Pembuatan produk shelter dilakukan dengan penyediaan bahan sesuai panduan disain dan dikerjakan oleh pekerja ahli, tim pelaksana Politeknik Negeri Manado. Hasil yang diperoleh adalah tersedianya shelter pejalan kaki. Pembuatan shelter ini terdiri dari tahap pekerjaan persiapan, pembangunan konstruksi shelter, pekerjaan pengecatan dan pengaturan area sekitar shelter. Shelter dimanfaatkan oleh penghuni sekolah dan pengunjungnya sebagai fasilitas kegiatan luar ruang bagi siswa dan guru sekolah. Penerapan hasil penelitian menjadi terlaksana dan dimanfaatkan secara langsung oleh mitra pengabdian. Kelanjutan penerapan hasil penelitian menjadi evaluasi penggunaan shelter untuk ditingkatkan kualitasnya. Kegiatan Penerapan Usaha Produk Inovasi Vokasi (PUPIV) ini menjadi dasar bagi pihak sekolah dalam melanjutkan program pengembangan lingkungan sekolah dan produk ramah lingkungan lainnya. Penerapan hasil penelitian bagi masyarakat berupa shelter menjadi optimal dengan keterlibatan pihak pelaksana dan mitra. Penggunaan shelter memberikan hasil evaluasi penggunaan fasilitas secara optimal.
Perencanan ruang terbuka hijau (RTH) merupakan salah satu hal penting guna terciptanya kawasan yang memiliki aspek kenyamanan dan sehat bagi mereka yang tinggal serta lingkungan sekitarnya. Penelitian ini meninjau perencanaan RTH di lokasi Perumahan Relokasi Bencana di Pandu, Kota Manado dengan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya perencanaan dan konsep konstruksi penunjang ruang terbuka hijau di lokasi tersebut. Adapun konsep luaran adalah berupa perencanaan sistem ruang terbuka hijau pada tiap rumah di Perumahan Relokasi Pandu dengan 1 model rumah yang telah dibangun digunakan sebagai acuan perencanaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif analisis pada objek penelitian. Sumber data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini berupa data sekunder dan juga data primer. Data primer diperoleh melalui pengamatan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data informasi tentang Perumahan Relokasi Pandu. Metode penelitian deskriptif analisis menggunakan pendekatan pada kebutuhan RTH di Perumahan Relokasi Pandu yang dijadikan variabel penelitian. Adapun perencanaan fasilitas RTH ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Autocad dan Sketchup. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perencanaan desain konstruksi rumah pada Perumahan Relokasi Pandu sangat diperlukan dengan mempertimbangkan variabel kebutuhan ruang terbuka hijau pada tiap rumah berupa sumur resapan, bak kontrol, taman vertikal, dan biopori.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.