ABSTRAKKotoran sapi perah yang tidak diolah dengan benar dapat mencemari lingkungan serta memengaruhi produksi dan kualitas susu. Limbah peternakan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk mensubstitusi kebutuhan energi fosil yang semakin meningkat dan ketersediaannya makin terbatas. Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah pertanian maupun peternakan. Makalah ini mengulas alternatif pemanfaatan kotoran sapi perah sebagai biogas. Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas memberikan banyak manfaat, yakni sebagai sumber energi alternatif, pupuk organik padat maupun cair, dan pakan ternak, serta dapat memperbaiki sanitasi lingkungan. Oleh karena itu, pembuatan biogas perlu dimasyarakatkan terutama di sentra sapi perah. Biogas lebih murah dibandingkan sumber energi lain sehingga peternak lebih baik berinvestasi membangun digester secara swadaya dibandingkan membeli gas elpiji. Pemerintah dapat memberikan subsidi digester kepada peternak sapi perah untuk mengurangi ketergantungan pada elpiji. Perbaikan teknologi biogas, integrasi sistem biogas dengan produksi pupuk organik, serta sosialisasi dan bimbingan teknis produksi dan pemanfaatan biogas dapat memperluas pengembangan biogas di masyarakat. Peminjaman kredit lunak dari pemerintah maupun swasta juga dapat mendorong pengembangan biogas.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan pakan dari limbah padi terhadap pertambahan bobot badan dan nilai ekonomi usaha ternak sapi potong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli -Desember 2011 di kelompok ternak Metal Sangkan Hurip Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 8 ulangan, dengan perlakuan sebagai berikut: A (jerami segar+konsentrat komersil), B (jerami segar+dedak padi), C (jerami fermentasi+konsentrat komersil), D (jerami fermentasi+dedak padi). Untuk mengetahui perlakuan pemberian pakan yang paling ekonomis dilakukan uji analisis losses and gain dengan membandingkan perlakukan A dengan perlakuan B, C dan D yang diperoleh dari nilai marginal benefit cost ratio (MBCR). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rata-rata PPBH ternak yang diberi perlakuan jerami fermentasi+dedak padi hasilnya lebih tinggi yaitu sebesar 0,78 kg, jerami segar+dedak padi 0,70 kg, jerami fermentasi+konsentrat komersial 0,67 kg dan jerami segar+konsentrat komersial 0,55 kg. Sedangkan dari hasil analisa imbangan pendapatan atas biaya (B/C) 1,41 diperoleh hasil inovasi teknologi pakan jerami fermentasi+dedak padi, 1,37 untuk jerami segar+dedak padi, nilai yang sama dengan perlakuan jerami fermentasi+konsentrat komersil, dan 1,25 untuk jerami segar+konsentrat komersil. Pemanfaatan jerami fermentasi dan dedak padi memberikan pertambahan bobot badan tertinggi dan secara ekonomi memberikan keuntungan tertinggi.Kata Kunci : jerami fermentasi, dedak padi, sapi potong, pertambahan berat badan harian ABSTRACTThe study aimed at understanding the effect of using rice straw on body weight gained and economic value of beef cattle business. Study was conducted in July-December 2011 at the Metal Sangkan Hurip farmer group at Sukajaya Village, South Sumedang, in Sumedang District. A randomized group design was applied with 4 treatments and 8 replications for 32 PO cattle consisting of following treatment category; A (fresh straw with commercial concentrates), B (fresh straw with rice bran), C (fermented straw with the addition of commercial concentrates), and D (fermented straw with rice bran). To know the treatments that had economic value was used loss and gain analysis from MBCR value of each treatments. The results showed that average daily gain of beef cattle treated by fermented rice straw+rice bran was the highest at 0.78 kg; fresh rice straw+rice bran was 0.70 kg; fermented rice straw+commercial concentrate was 0.67 kg and fresh rice straw+ commercial concentrate was 0.55 kg. B/C ratio analysis showed a number of 1.41 for (fermented rice straw+rice bran); 1,37 for (fresh rice straw+ rice bran) and ( fermented rice straw+commercial concentrate) and 1,25 for (fresh rice straw+commercial concentrate). Fermented straw with rice bran was the best feed for the beef cattle.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.