Keluhan nyeri menstruasi atau dismenore sering dijumpai pada remaja perempuan sampai mengganggu aktivitas mereka. Keluhan ini diperparah dengan kondisi anemia atau kadar hemoglobin yang kurang dari normal. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan uji statistik Somers’d. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik total sampling dan terdiri dari 43 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data dengan mengambil sampel darah siswi untuk mengukur dan mengumpulkan data anemia oleh petugas laboratorium Surakarta pada tanggal 20 April 2015. Hasil penelitian menunjukkan siswa tingkat I yang mengalami anemia 88,9%, tingkat II sebanyak 75,6% dan tingkat III sebanyak 84,6%. Simpulan ada hubungan bermakna antara anemia dengan tingkat dismenore di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta dengan kekuatan korelasi sedang r =0,426
Latar Belakang: Pelayanan bidan yang profesional harus dipersiapkan sejak perkuliahan. agar menjadi bidan professional, maka mahasiswa kebidanan harus belajar dengan tekun, baik secara mandiri maupun dengan teman sebaya. Salah satu metode belajar yang dapat diterapkan adalah metode peer teaching (tutor sebaya), merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada kepada siswa lainnya dan mendorong siswa tersebut lebih memahami materi yang akan diajarkan. Metode pembelajaran praktikum secara peer teaching efektif diterapkan pada kegiatan praktikum khususnya pada praktik vulva hygiene sebagai salah satu kompetensi dasar bidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran praktikum peer teaching terhadap praktik vulva hygiene pada mahasiswa DIII kebidanan FK UNS. Metode Penelitian: Pre-experimental dengan rancangan pretest-posttest one group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling yaitu 36 mahasiswa. Instrumen penelitian menggunakan checklist penilaian praktik vulva hygiene. Penelitian ini menggunakan uji statistik paired t-test. Hasil Penelitian: Hasil praktik vulva hygiene sebelum diberikan metode pembelajaran praktikum peer teaching didapatkan rerata 66,36 dan setelah diberikan metode pembelajaran praktikum peer teaching didapatkan rerata 82,39. Dari hasil penelitian didapatkan nilai t sebesar 31.909 dan p sebesar 0.000. Simpulan: Ada pengaruh metode pembelajaran praktikum peer teaching terhadap praktik vulva hygiene pada mahasiswa DIII Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS.
AbstrakKeberhasilan metode amenore laktasi yang merupakan metode kontrasepsi efektif wanita menyusui tergantung pada pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif. Konseling postpartum diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang metode kontrasepsi postpartum. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan konseling postpartum dan penerapan metode kontrasepsi amenore laktasi setelah mengendalikan pengaruh variabel paritas, status pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan keluarga. Penelitian observasional ini menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 7 -12 bulan dan memberikan ASI eksklusif. Hubungan antara variabel penelitian dianalisis dengan regresi logistik multivariat dengan chi square, kekuatan hubungan dihitung dengan rasio prevalens dan 95% convidence interval odds ratio. Ditemukan hubungan yang bermakna antara konseling postpartum dengan penerapan kontrasepsi metode amenore laktasi setelah mengontrol variabel paritas, status pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan keluarga. Konseling tersebut berkontribusi sekitar 24% pada penerapan kontrasepsi metode amenore laktasi. Responden mendapatkan konseling dan dukungan petugas kesehatan tentang ASI eksklusif, tetapi kontrasepsi dengan metode amenore laktasi belum disampaikan.Kata kunci: ASI eksklusif, kontrasepsi, konseling postpartum, metode amenore laktasi Abstract Lactation amenorrheal method (LAM) is an effective contraception method for women that give exclusive breastfeeding. Postpartum counseling is important in order to improve knowledge about LAM as postpartum contraception method. The objective of this research is to measure the relationship between postpartum counseling and lactation amenorrheal method after being controlled parity, work status, health care staff support, and family support. This observational research using cross sectional design with quantitative and qualitative approach. Subject of the study were mother who has 7 -12 months infant breasfeeded exclusively. Association among variables were analyzed using chi square, strength association was measured using prevalence ratio of 95% convidence interval odds ratio. Multivariate analysis used logistic regression technique. The result of logistic regression analysis showed there was significant association between postpartum counseling and LAM contraception with the control of variables of parity, occupational status, health staff support and the family that contributed 24% in the implementation of LAM contraception. The result of indepth interview showed that postpartum mother got counseling and support from health staff about exsclusive breastfeeding and is not knowledge about LAM as postpartum contraception method.
<p><strong>Latar Belakang:</strong> Pola pemberian makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan berat badan bayi. ASI saja tidak bisa memenuhi semua kebutuhan energi dan zat gizinya, karena pemenuhan gizi bayi dari ASI hanya sebesar 65 – 80 %. Pola pemberian makanan pada bayi sangat berhubungan dengan berat badan bayi, karena pola tersebut memberikan gambaran frekuensi pemberian makan, jenis/ bentuk makanan maupun jumlah takaran yang diberikan. Tujuan penelitian ini yaitu<strong> </strong>enganalisis hubungan pola pemberian makanan pendamping ASI dengan berat badan bayi usia 6-12 bulan.</p><p><strong>Metode </strong><strong>penelitian:</strong> Desain penelitian adalah <em>cross sectional</em>. Penelitian dilakukan di posyandu kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 6-12 bulan di posyandu kelurahan Wonorejo. Teknik <em>cluster random sampling</em>. Alat ukur kuesioner, lembar wawancara, timbangan bayi dan KMS. Analisis data dengan uji statistik <em>Chi Square</em>.</p><p><strong>Hasil penelitian:</strong> Mayoritas responden yang diteliti memberikan MP-ASI secara tepat, baik dalam hal bentuk MP-ASI (65%), frekuensi pemberian (72.2%), dan jumlah takaran (70%). Pada variabel berat badan yaitu mayoritas berat badan bayi meningkat (17.5%). Selanjutnya, terdapat hubungan bentuk MP-ASI terhadap berat badan (OR= 18.75; p=0.02); terdapat hubungan frekuensi pemberian MP-ASI terhadap berat badan (OR= 11.25; p=0.04); serta terdapat hubungan jumlah takaran MP-ASI<em> </em>terhadap berat badan (OR= 27; p<0.001).</p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Pada penelitian ini, mayoritas responden yang diteliti telah memberikan MP-ASI sesuai pola yang dianjurkan. Pada variabel berat badan yaitu mayoritas berat badan bayi meningkat. Selanjutnya, terdapat hubungan bentuk, frekuensi, serta jumlah takaran MP-ASI terhadap berat badan.</p>
<p><strong>Latar Belakang</strong>: Kanker Leher Rahim merupakan kanker terbanyak nomor dua yang diderita perempuan di dunia setelah kanker payudara. Pencegahan kanker leher rahim dengan melakukan deteksi dini kanker leher rahim menggunakan tes IVA, harus mendapat dukungan suami.</p><p><strong>Metode</strong>: pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Pasangan usia subur dengan umur ≥ 30 tahun di wilayah Puskesmas Jaten II Kabupaten Karanganyar, teknik pengambilan sampel dengan simpel random sampling dan sample sebanyak 59 responden. Dilakukan dengan menyebar langsung kuesioner kepada responden.</p><p><strong>Hasil: </strong>Ada pengaruh yang positif antara dukungan suami dengan sikap istri dalam melakukan tes IVA dengan nilai statistic signifikan p= 0.42. Hasil koefisien korelasi r</p><p>= 0,105 menunjukkan kekuatan sedang dengan arah korelasi yang positif bermakna antara dua variabel yang diuji.</p><strong>Kesimpulan: </strong>Suami yang memberikan dukungan baik sebesar(61%)dansikapistri yang positif sebesar (71,2%) mampu menjelaskan keikutsertaan dalam pemeriksaan IVA. Disarankan bagi tenaga kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan bagi para pasangan usia subur tentang deteksi dini kanker leher rahim melalui pemeriksaan IVA.
<p><em>Knowledge of reproductive health is not only important for a midwife or general practitioners to have, but it is also very important for every woman as a young woman or a wife or as a mother or prospective mother of her children for the sake of health in order to achieve women's welfare. Reproductive health is a healthy condition in all organ systems, functions and reproductive processes. The aim of this service to educate on women's reproductive health is to provide knowledge in order to behave correctly and accurately regarding the reproductive health of each woman. The method of implementing this activity is through educational outreach by a team of D3 Midwifery lecturers, as paramedics and doctors as a medical team, as well and midwifery students, with written materials and applicative videos. The results of the activity were followed by 105 women who are part of the routine recitation activities of mothers, 50 women of productive age divided into 40 reproductive ages, 4 early adolescents, 6 late adolescents, and also 55 elderly women. Questionnaires were given after the activity, 60 women had good knowledge, 25 women had moderate knowledge and 15 women had poor knowledge about women's reproductive health, the rest did not fill out the questionnaire because of the 5 women over 70 years old. In conclusion, there are still some women who do not understand about maintaining their reproductive health, so this educational activity needs to be carried out periodically.</em></p>
Motorik kasar merupakan keterampilan fisik yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berpengaruh pada perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan jasmani dalam pengembangan motorik kasar pada anak usia dini. Metode kajian studi literatur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengevaluasi dan menganalisis berbagai sumber informasi yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan jasmani memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini, yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak. Namun, masih terdapat permasalahan dalam pengembangan motorik kasar pada anak usia dini, seperti kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tua dan lembaga pendidikan mengenai pentingnya pendidikan jasmani. Penelitian ini memiliki implikasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan jasmani dalam pengembangan motorik kasar pada anak usia dini, mengintegrasikannya dengan kurikulum pendidikan, serta memberikan perhatian lebih pada pengembangan motorik kasar anak usia dini.
Background: Physical activity among school-age adolescents make them skipping the breakfast. Skipping breakfast can cause a loss of energy and nutrients needed for hemoglobin (Hb) synthesis. This study aimed to examine the effect of breakfast on anemia levels among female adolescent. Subjects and Method: A cross-sectional was conducted by involving 30 female adolescent aged 13-15. The study subjects were divided into 30 female adolescent had breakfast group and 30 female adolescent had no breakfast group. Breakfast was the consumption of food and side dishes from waking up until 10:00 AM. The dependent variable was Hb level and the dependent variable was breakfast. The data were collected by measuring the HB level and questionnaire. The data then analyzed using Chi-square test. The association between breakfast habits and hemoglobin levels was analyzed by means of the Gamma Somers test. Results: The breakfast habit increased the Hb level among female adolescent (OR= 1.75; p= 0.003), and it was statistically significant. Conclusion: Female adolescent with a good breakfast habit increase the Hb level and prevent the anemia. Keywords: breakfast, female adolescent, hemoglobin levels Correspondence: Ropitasari. Diploma III of Midwifery, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Central Java, Indonesia.Email: ropita.uns@gmail.com. Mobile: 08222023585 Ropitasari, Fanny Kartika DOI: https://doi.org/10.26911/the7thicph.02.52
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.