Self-Efficacy in Compliance with Drinking Anti-Tuberculosis Drugs. Tuberculosis is a chronic disease with a long-time treatment of 6 months or more, self-efficacy in patients is needed routinely to taking medicine which will achieve healing so that it can prevent the transmission of the disease. The patient should have self-efficacy, which is an individual's belief in managing certain behaviors to achieve their healing. Adherence is the level of the patient carrying out treatment methods and behaviors suggested by his doctor or someone else. The purpose of this study was to determine the correlation between self-efficacy to adherence to taking antituberculosis drugs at Panjang Health Center. The study was conducted in September-November 2018 using the Cross-Sectional method. There were 78 respondents in Panjang Health Center following the inclusion and exclusion criteria. Data collection is done by direct interview assisted by a questionnaire guide. The questionnaire used was the Self-Efficacy Questionnaire to assess self-efficacy levels and Morinsky Medication Adherence Scales to assess respondent's medication adherence. The results of the analysis of respondents with 100% effectiveness have a high drugtaking relationship. The conclusion showed a significant correlation between self-efficacy and medication adherence to TBC patients in Panjang Health Center (p-value=0,00).
Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagalnya pertumbuhan anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, termasuk dalam 1000 hari pertama kehidupan anak dan tidak terwujudnya periode emas anak pada usia 0-24 bulan yang dapat disebabkan oleh tidak diberikannya ASI eksklusif. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita (usia 24-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Metode: Observasional analitik dengan rancangan case control. Data riwayat pemberian ASI eksklusif diperoleh dari wawancara pada ibu balita menggunakan kuesioner. Daftar balita stunting diperoleh dari catatan di Puskesmas Way Urang. Data tinggi badan balita diperoleh melalui pengukuran kembali tinggi badan balita menggunakan microtoise dan antropometri. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil: Balita dengan riwayat pemberian ASI tidak eksklusif memiliki risiko sebesar 8,2 kali akan menjadi stunting dibandingkan dengan balita yang memiliki riwayat pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Terdapat hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita (usia 24-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan
Stunting pada anak adalah sebuah dampak kronis dari rendahnya asupan gizi jangka panjang yang dapat disertai dengan penyakit infeksi dan masalah kesehatan lingkungan. Perilaku hygiene dan sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan penyakit infeksi enterik (diare) yang bisa membuat anak-anak kehilangan nutrisi untuk tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini menentukan hubungan antara kebersihan diri, sanitasi, dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain case-control. Jumlah dari sampel dari penelitian ini 88 balita berusia 24-60 bulan yang terdiri dari 44 kelompok kasus dan 44 kelompok kontrol. Variabel terikat dari penelitian ini adalah kejadian stunting dengan variabel bebas kebersihan diri, sanitasi, dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare). Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Odd Ratio. Kebersihan diri (p=0.003; OR=4.179), sanitasi (p=0.019; OR=3.095), dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare) (p=0.004; OR=4.259) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting.
Malaria is a major worldwide contagious disease, including Indonesia, and is an important public health issue. Prevalence of malaria among pregnant women and its risk factors in Pesawaran, Lampung Province are currently unknown. This study was a cross-sectional study using rapid survey method. Data was analyzed with chi square and logistic regression. Malaria prevalence was 47.6 per mile, spread over 5 out of 11 sub-districts. One important information was the discovery of pregnant women with malaria in non-endemic districts. The result of bivariate analysis proved a relationship between knowledge and malaria with p-value 0.007 and Odds Ratio (OR) 10. Maternal behavior had p-value of 0.009, OR 9, while usage of mosquito nets had p-value of 0.01, OR 5. The multivariate analysis model formula found was Y (pregnant woman with malaria) = -7.546 + 2.353 (knowledge) + 2.270 (usage of mosquito net) + 2.250 (house condition), and pregnant woman probability of malaria 33.9%. Prevention efforts should be done through strengthening of integrated maternal class groups into malaria programs in all areas.
Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu kondisi kekurangan gizi kronis disertai dengan komplikasi sakit. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perilaku ibu saat hamil dan pola asuh balita yang kurang baik. Penyakit infeksi secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dengan pertimbangan tersebut bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat berpengaruh terhadap kejadian stunting. Kegiatan ini untuk membantu pelayanan kesehatan ibu dan anak oleh puskesmas, dengan melakukan pemberdayaan dukun beranak/bayi dalam rangka pencegahan stunting di desa Cipadang. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dukun beranak dan kader kesehatan dalam forum kemitraan dukun beranak/bayi dan bidan (puskesmas) dan terjalinnya hubungan kemitraan. Metode: Pelaksanaan pengabdian dengan metode penyuluhan ceramah kelompok dan lanjutkan diskusi. Pada hari yang berbeda dilakukan wawancara mendalam dan penyerahan bahan pokok kebutuhan keluarga sehari-hari. Untuk memndapatkan analisa ilmiah pada peningkatan hasil pengukuran tingkat pengetahuan peserta selanjutnya dilakukan analisa data statisitk uji beda berpasangan. Hasil dan Pembahasan: melalui penyuluhan dan diskusi terdapat peningkatan pengetahuan dukun beranak dan kader kesehatan dalam forum kemitraan dukun beranak/bayi dan bidan (puskesmas) di desa Cipadang dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk mencegah kejadian stunting.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.