Komik merupakan suatu bacaan yang populer di Indonesia. Terdapat beragam genre komik yang dapat kita nikmati. Mulai komik dalam genre wayang, silat, roman remaja sampai komik dengan genre superhero. Komik superhero Indonesia sendiri sudah mulai berkembang, hingga saat ini komik superhero Indonesia menjadi populer di masyarakat. Beberapa diantaranya adalah Sri Asih karya Kosasih, Gundala karya Hasmi, hingga yang terbaru adalah Volt karya Marcelino Lefrant. Terlepas dari nama-nama besar komikus pada eranya, kini komikus-komikus muda mulai bermunculan. Berbagai genre pun kembali dimunculkan. Namun tetap yang menonjol adalah genre superhero. Namun dibalik banyaknya bentuk komik superhero yang tak bisa diragukan lagi, sangat terpengaruh oleh gaya Barat dan Jepang, terdapat satu kesamaan yang coba diangkat oleh komikus-komikus muda ini, yaitu kebudayaan lokal. Penelitian ini akan mencoba mengaplikasikan metodologi visual dari Gillian Rose untuk melihat hubungan antara kebudayaan lokal dengan komik superhero Indonesia.
Animated learning media using cartoon characters is an appropriate means of supporting learning methods in Early Childhood Education in the Surakarta area, Central Java, Indonesia. This research method includes data collection, data analysis, and presentation of data analysis. This research method uses a qualitative descriptive approach through data sources that include learning materials, animated cartoon characters, literature study through the stages of analysis obtained from various sources of information in interactive references. The investigation stages from multiple sources of information, both literature reviews and interviews, were carried out using an interactive model, where each research component includes the steps of data collection, data reduction, presentation, and conclusion drawing. The use of cartoon characters in animation learning media is beneficial for students who are very interesting and able to receive material and participate in learning activities. Also, animated audiovisual media are needed by students and teachers by using cartoon characters in it.
Abstrak. Saat ini tayangan animasi mulai digantikan oleh sinetron yang pada dasarnya diperuntukkan untuk usia di atas 14 tahun. Mayoritas film animasi yang tayang di televisi Indonesia juga kebanyakan berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, penulis memilih untuk mengambil cerita rakyat dari Jawa Tengah yang berjudul Timun Mas. Alasan pemilihan cerita Timun Mas adalah karena Timun Mas merupakan cerita yang memiliki pesan moral yang terkandung di dalamnya. Metode penciptaan karakter adalah dengan menggambarkan bentuk visual dan sifat karakter berdasarkan cerita dari beberapa sumber sehingga akan mempermudah proses pembuatan karakter dan mendapatkan desain yang sesuai dengan karakter dan cerita masing-masing. Sedangkan metode yang digunakan untuk membuat animasi adalah hybrid animation. Animasi hybrid adalah animasi yang dihasilkan dengan menggunakan kombinasi teknik tradisional dengan teknik digital atau dengan alat tambahan dan komputer dimana frame demi frame gambar diurutkan akhirnya menjadi animasi yang natural. Telah dihasilkan sebuah animasi pendek dalam format GIF tentang Timun Mas. Perancangan ini bertujuan untuk memperkenalkan cerita rakyat Timun Mas dari Jawa Tengah kepada semua kalangan, baik tua maupun muda. Tidak hanya itu, tetapi juga untuk memberikan edukasi terkait sikap-sikap yang perlu ditiru dan diteladani dalam kehidupan sehari-hari, serta menunjukkan sikap-sikap positif dan tidak merugikan orang lain.
Abstrak. Permasalahan mengenai isu isu ketidaksetaraan gender di Indonesia masih menjadi sorotan dan perhatian publik. Dimana dalam tradisi lama nusantara Melayu dan Jawa, budaya patriarki direpresentasikan sebagai model masyarakat dominan. Budaya patriarki menempatkan posisi derajat laki laki di atas segalanya dan derajat perempuan selalu berada di bawah laki laki. Hal inilah yang menimbulkan adanya ketimpangan sosial terkhususkan kaum perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan pentingnya kesetaraan gender sebagai upaya pencegahan adanya kasus kasus diskriminatif dan tindak kekerasan kepada perempuan melalui visualisasi animasi 2D karakter Roro Mendut yang memiliki keteguhan hati dalam melawan budaya patriarki. Penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif yaitu dengan wawancara atau interview dan pengumpulan data melalui studi pustaka, yaitu buku dan jurnal. Hasil penelitian ini berupa perancangan animasi 2D Roro Mendut yang sarat akan nilai moral, keberanian, keteguhan hati, perjuangan, dan kebebasan memilih.
Abstrak. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya lunturnya nilai dan pemahaman yang dialami masyarakat Indonesia Khususnya anak anak salah satu diantaranya adalah dikarenakan banyak dari tayangan dalam hal ini tayangan animasi yang kurang sesuai dengan masyarakat indonesia yang kebanyakan justru secara tidak langsung memperkenalkan kebudayaan asing. Film animasi yang didasari dengan karakter yang memiliki nilai lokal kebudayaan dapat menjadi alternatif yang strategis sebagai media edukasi terhadap masyarakat dan anak anak terhadap kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis melakukan perancangan karakter animasi 2 dimensi "Pengenalan Motif Batik Mega Mendung Lewat Animasi 2D Karakter Genderuwo" lewat animasi 2 dimensi dianggap bisa menginformasikan penyampaian pesan dalam kemasan yang sederhana namun unik dan terkesan menarik sehingga dapat diterima banyak kalangan masyarakat luas. Dikarenakan film animasi 2 dimensi termasuk salah satu media yang dapat dinikmati semua orang dari berbagai kalangan usia. Karakter yang dibuat nantinya diharapkan dapat menyampaikan nilai-nilai kebudayaan Indonesia khususnya batik megamendung lewat karakter cerita rakyat makhluk mitos kebudayaan Jawa (Genderuwo).
Experts have verified animation media, a learning medium about the potential of regional tourism as a medium for teaching tourism Geography courses, and was declared feasible to be used as a learning medium and has been tested, but the student response to the use of the media has not been studied. The method used in this study uses a quantitative descriptive research method that analyzes student responses to animation media in the tourism geography course as many as 35 students (small class) in the Geography study program, Faculty of Social and Political Sciences, Lambung Mangkurat University. The questionnaire instrument uses Google forms, the analysis uses percentages. The results of the study describe the average of student responses to answer agree to all indicators of 96.42% and those who answer disagree by 3.58%, based on the data obtained it can be concluded that animated media is easy to use and can be well received by students as user.
Abstrak. Di era revolusi industri keempat atau industri 4.0 ini, teknologi media digital merupakan hal yang sudah lumrah di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan media seperti gadget dan televisi sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan menjadi bagian dari kebiasaan hidup yang dilakukan. Media promosi iklan yang paling efektif untuk gadget serta menarik perhatian masyarakat di kalangan yang luas dengan mudah adalah iklan melalui media visual salah satunya adalah video animasi 2D. Sesuai nama dan peruntukan tempatnya, hewan komodo akan menjadi karakter utama dalam iklan animasi 2D yang akan dibuat. Tujuan dari penciptaannya adalah untuk media promosi pariwisata cagar budaya Taman Nasional Komodo demi memajukan sektor pariwisata di Lombok. Metode penciptaan pada pengembangan karakter animasi yang penulis buat menggunakan metode design sprint. Output yang dihasilkan merupakan satu karakter komodo dengan pendekatan style kartunis agar dapat menerapkan teori fleksibilitas pergerakan karakter pada 12 prinsip animasi. Momo The Komodo merupakan julukan yang diangkat dari nama karakter komodo itu sendiri, yaitu Momo.
In Bali, there are famous traditional theaters that contain feminism values, namely the leak show or the legend of Calon Arang. The purpose of this research is the creation of 2D animated character works as an education for Indonesian culture and feminism. The method used is sprint design. The results of this study are (1) The production of 2D Calon Arang animated characters that promote Balinese culture, (2) Feminism in the Past and Present, Application of Balinese Cultural Values in the Design of 2D Calon Arang Animated Characters (3). 2D animated characters made using the rigging bone technique with a thick Balinese feel can be a means of fostering a sense of pride in the culture of nusantara and as a symbol of past feminism. Pada daerah Bali terkenal teater tradisional yang mengandung nilai feminisme yaitu pertunjukan leak atau legenda Calon Arang. Tujuan penelitian ini adalah terciptanya karya karakter animasi 2D sebagai edukasi budaya nusantara dan feminisme. Metode yang digunakan adalah desain sprint. Hasil penelitian ini adalah (1) dihasilkannya karakter animasi 2D Calon Arang yang mengangkat budaya Bali, (2) feminisme di masa lampau dan masa kini, penerapan nilai budaya bali pada desain karakter animasi 2D Calon Arang (3), karakter animasi 2D dibuat dengan teknik rigging bone dengan nuansa Bali yang kental dapat menjadi sarana menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya nusantara serta sebagai simbolis feminisme masa lampau.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.