Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau WC. Bagi rumah yang belum memiliki jamban, sudah dipastikan mereka itu memanfaatkan sungai, kebun, kolam, atau tempat lainnya untuk Buang Air Besar (BAB). Perilaku hygiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran masyarakat akan berdampak pada sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan cakupan kepemilikan jamban di Kelurahan Kampung Baru Kota Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wilayah yang tidak mempunyai jamban setelah dilakukan pengamatan, maka ditetapkan Kelurahan Kampung Baru yang memiliki 275 KK. Sampel penelitian ini adalah 74 KK dengan menggunakan teknik random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (P value 0,001), pendapatan, (P value 0,006), ketersediaan air bersih (P value 0,004) dengan kepemilikan jamban, tidak ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan kepemilikan jamban (P value 1,000). Kesimpulan diperoleh ada hubungan antara pengetahuan, pendapatan, ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban. Disarankan kepada masyarakat hendaknya menerapkan pola hidup sbersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan menanamkan sikap untuk berperilaku BAB di jamban pribadi maupun jamban umum agar dapat menjaga kondisi rumah tetap selalu dalam keadaan bersih dan sehat.
Kepuasan pasien merupakan hal yang penting dan umumnya digunakan sebagai indikator untuk mengukur kualitas suatu pelayanan kesehatan. Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru termasuk kota dengan angka gangguan jiwa yang cukup tinggi. Studi ini bertujuan utk mengetahui gambaran Kepuasan Pelanggan Terhadap Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2020. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan melihat gambaran kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan kesehatan di RSJ Tampan Provinsi Riau. Sampel penelitian ini adalah 100 orang responden pada dengan menggunakan nilai indeks kepuasan masyarakat menggunakan kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang ada di RSJ Tampan Provinsi Riau tergolong di dalam kategori A (Sangat Baik) dengan nilai kepuasan rata-rata 87. Pada studi selanjutnya diharapkan agar indeks kepuasan pasien perlu dilakukan pada seluruh pelayanan yang ada di RSJ Tampan, dengan mempertimbangkan penggunaan metode “ServQual” (Service Quality) untuk memperoleh hasil kepuasan pasien lebih mendetail
Penyakit Demam Berdarah dengue adalah infeksi yang di sebabkan oleh virus dengue. Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan dari data Kementerian kesehatan, pada tahun 2019 kasus kejadian DBD di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah penderita 935 kasus kejadian DBD. Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk memperoleh informasi tentang analisis pelaksanaan program pengendalian penyakit DBD, dengan variabel sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana, metode / standar operasional prosedur, penyelidikan epidemiologi, pemeriksaan jentik berkala, penyuluhan, dan fogging. Jenis penelitian yang digunakan berupa deskriptif kualitatif, dengan jumlah informan 6 orang. Dari hasil penelitian ada keberhasilan dalam pelaksanaan fogging dan penyelidikan epidemiologi yang sesuai dengan standar operasional prosedur, dan ada beberapa program yang terkendala yaitu dari sumber daya manusia dimana pemegang program P2DBD dipegang oleh 1 orang yang merangkap pekerjaannya. Ketersediaan dana yang terhambat karena harus menunggu pencairan APBD sehingga jika kekurangan dana saat turun kelapangan harus menggunakan dana puskesmas. Sarana dan prasarana yang kurang dari segi fogging dan abate. Pemeriksaan jentik berkala yang terkendala, dan penyuluhan yang terhambat akibat pandemi yang dimana pihak puskesmas sulit untuk mengumpulkan massa dalam pemberian penyuluhan tendang DBD. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kurangnya sarana dan prasarana dalam ketersediaan abate, kurang maksimal nya penyuluhan, dana, dan pemeriksaan jentik berkala merupakan faktor terjadinya peningkatan penyakit demam berdarah dengue di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bengkalis tahun 2020. Hendaknya pihak puskesmas dapat meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana, kinerja kader jumantik dan memaksimalkan penggunaan dana agar dapat menekan angka kejadian DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Bengkalis Kabupaten Bengkalis.
Dalam pengambilan keputusanuntuk menggunakan gigi tiruan, faktor motivasi memegang peranan yang sangat besar. Sebagian masyarakatmemakai gigi tiruan disebabkan motivasi ekstrinsik dan sebagian lagi disebabkan motivasi instristik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahuinya gambaran motivasi masyarakat dalam pemakaian gigi tiruan di Desa Muara Bahan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2018. Jenis penelitian ini kuantitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian dilaksanakan di desa muara Bahan Kabupaten Kuantan Singingi pada bulam Februari-Agustus2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Dusun III Desa Muara Bahan Kabupaten Kuantan Singingi dengan jumlah populasi 2936 orangdengansampel 97 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik stratified sampling (proportional sampling). Hasilpenelitianmenunjukanmayoritas responden yang menggunakan gigi tiruan yaitu sebanyak 58 responden (59,9%) sedangkan responden yang pernah menggunakan gigi tiruan sebanyak 39 responden (40,2%), mayoritas kebutuhan responden dalam pemakaian gigi tiruan tinggi yaitu berjumlah 82 responden (84,5%) sedangkan responden yang berkebutuhan rendah berjumlah 15 responden (15,5%). mayoritas berpersepsi positif yaitu berjumlah 93 responden (95,9%) sedangkan responden yang berpersepsi negatif berjumlah 4 responden (4,1%).mayoritas berpengetahuan tinggi yaitu berjumlah 88 responden (90,7%) sedangkan responden yang berpengetahuan rendah berjumlah 9 responden (9,3%).mayoritas mengatakan tidak ada pelayanan pembuatan gigi tiruan yang lengkap yaitu berjumlah 96 responden (99,0%) sedangkan responden yang mengatakan ada pelayanan pembuatan gigi tiruan yang memiliki fasilitas lengkap berjumlah 1 responden (1,0%) Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memakai gigi tiruan, berpresepsi positif dan berpengetahuan tinggi. Diharapkan pengguna gigi tiruan menjaga kesehatan gigi dan mulut dan dapat memperhatikan dampak dari kehilangan gigi. Referensi : 18(2005-2016) Kata Kuncu : Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Masyarakat, Pemakaian Gigi Tiruan
Eye fatigue is a strain in the eyes caused by a long-term disturbance of the sense of vision which is usually accompanied by an uncomfortable viewing condition. Based on interviews with 8 employees who work using computers daily, they generally work > 2 hours per day in front of the computer, experiencing headaches, pain in the eye muscles and blurry eyes. The purpose of this study was to determine the relationship between employee characteristics and work devices with eye fatigue in computer users. This study is a quantitative analytical study using a cross-sectional study design, with respondents of employees using computers at the Regional Office of the Ministry of Religious Affairs of Riau Province. The total sample in the study was 71 employees. The sampling technique is simple random sampling. The measuring instruments used are questionnaires, and measurements. The analysis used is univariate and bivariate with Chi-square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between refractive abnormalities (Pvalue=0.011, OR value=7.636), computer use duration (Pvalue=0.041, OR value=8.769), eye visibility on the monitor screen (Pvalue=0.007, OR value=16.792) with eye fatigue. The results showed no significant relationship between length of service (Pvalue= 0.231, OR value=3.426) and eye fatigue. So there is a significant association between refractive abnormalities, the duration of computer use and the visibility of the eyes on the monitor screen against eye fatigue.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.