Teaching-learning activities by lecturers are expected can use creative learning media with the use of appropriate media for the concepts to be conveyed to achieve the desired educational goals. Learning media is a tool used by lecturers to facilitate the delivery of learning materials. Learning media that can be used alone vary widely, one of which is learning video. This study aims to determine the influence of the use of video learning media on the understanding of communication and counseling drug on undergraduate students Pharmacy High School of Health Sciences Borneo Lestari Semester V Academic Year 2016/2017. This research is using the experimental method. The research design used was The Randomized Control-Group Pretest-Posttest Control Group Design. In this design, there are two groups that first randomly selected one class for the experimental group (using learning video) and one class for the control group (not using instructional video media). Sign value based on Wilcoxon test shows 0,025
Prevention of the spread of Covid-19 is an essential effort when there are still highly favorable rates & deaths. The provision of education to prevent the spread of Covid-19 is always carried out with community awareness-based programs to maintain immunity. Community service by utilizing kalakai as a natural antioxidant becomes one of the alternatives to support the government. Kalakai (Stenochlaena palustris (Burm. F) Bedd.)) is a nail plant that is one of the plants with antioxidants typical of Kalimantan whose history is used as traditional medicine. This potential can be utilized and applied through the empowerment of the community of Palam Village, Cempaka Subdistrict, where many Kalakai plants grow wild. The problems found include lack of information and lack of skills of citizens in food processing based on Kalakai plants, especially in terms of food processing with high antioxidants in the form of counseling to the PKK mothers group Palam Cempaka-Banjarbaru Village. The activity method is the extension of educational provision, namely the theory of antioxidants and the potential of Kalakai, and the direct demonstration/practice of making syrups, teas, and kalakai candy. Residents expect to develop processed food products into UMKM, especially of Palam village, as a business opportunity to improve people's living standards.
Salah satu model pembelajaran matematika yang dapat diterapkan untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah adalah problem based learning (PBL). Dalam hal ini kemampuan pemecahan masalah dapat dikolaborasikan dengan budaya lokal yang ada. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model PBL berbasis etnomatematika motif kain sasirangan terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa yang dilihat dari ketuntasan individual (KKM) dan ketuntasan klasikal. Populasi pada penelitian ini siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Banjarbaru tahun ajaran 2018/2019. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling, dimana VII E sebagai kelas eksperimen dan VII F sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi, observasi dan tes. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji rata-rata dan uji proporsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBL berbasis etnomatematika motif kain sasirangan terhadap efektivitas kemampuan pemecahan masalah peserta didik, ditunjukkan dengan kemampuan pemecahan masalah peserta didik mencapai ketuntasan individual di atas KKM dan ketuntasan klasikal 75%. Dapat dilihat dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen adalah 83,33 dan kelas kontrol adalah 73. Ketuntasan klasikal untuk kelas eksperimen sebesar 77% dan kelas kontrol 40%.
Buah cempedak (Artocarpus champeden sp.) merupakan komoditas perkebunan yang memiliki prospek cerah di masa yang akan datang khusunya untuk daerah Kalimantan, karena di samping dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, dapat diproyeksikan sebagai bahan industri, salah satunya biji cempedak. Kandungan karbohidrat yang dimiliki biji cempedak, berbanding dengan yang ada pada tepung terigu. Selama ini biji dari buah cempedak kebanyakan dibuang, padahal dapat dikembangkan menjadi satu bentuk bahan pangan baru yang dapat dikonsumsi. Mata pencahariaan warga Beruntug Jaya Kel. Sungai Tiung Cempaka sebagaian besar adalah pendulang intan, petani, dan pedagang. Kesejahteraan warga terbatas dan tidak ada usaha mandiri bagi ibu-bu atau remaja perempuan. Kendala yang dihadapi warga (1) Kegiatan posyandu yang sangat belum optimal, (2) belum memiliki keahlian dalam membuat dan memanfaatkan biji cimpedak, (3) Kurangnya pemahamanan terhadap penanganan terhadap ibu menyusui. Permasalahan-permasalahan yang terjadi disebabkan : (1) Kurangnya informasi yang di berikan petugas posyandu tentang hasil-hasil penelitian kesehatan terutama dalam hal pengolahan bahan alam. (2) Rendahnya kemampuan dan keterampilan warga dalam mengolah bahan alam untuk produk minuman atau makanan sehat, (3) Kurangnya informasi bagi ibu tentang produksi ASI. Luaran kegiatan ini adalah : (1) warga dapat menguasai teknik pembuatan susu cimpedak dengan baik. (2) warga memahami komponen gizi dan khasiat biji cimpedak bagi kesehatan, terutama khasiat bagi ibu menyusui.Metode kegiatan yang dilaksanakan adalah (1) pemberian informasi/ teori, (2) demontrasi/ Praktek langsung pembuatan susu biji cimpedak. Khalayak sasaran adalah petugas posyandu dan warga sekitar di desa Beruntung Jaya, Kel Sungai Tiung, Cempaka-Banjarbaru
ABSTRAKPerilaku hidup sehat seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat. Cuci tangan sering dianggap sebagai hal yang sepele di masyarakat, padahal cuci tangan dapat memberi kontribusi pada peningkatan status kesehatan masyarakat terutama di pandemi Covid 19. Hal ini dilakukan karena tangan sering sekali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain baik sehingga dapat memindahkan bakteri, virus dan parasit. Selain masalah perilaku atau budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS), tujuan kegiatan ini yang sering terjadi dan menjadi kendala dalam perilaku kesehatan pada masyarakat disebabkan karena kurangnya pengetahuan cara cuci tangan yang benar. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di lingkungan RT 01 Bumi Berkat dengan mengedukasi CTPS dan mendemontrasikan pembuatan hand sanitizer. Pengetahuan tentang CTPS masyarakat diukur dengan kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat Bumi Berkat meningkat dan lebih memahami dalam menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan penggunaan hand sanitizer karena lebih bangga dengan buatan sendiri. Sehingga perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan penggunaan hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas menjadi budaya dan kebiasaan masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19 dan pemenuhan kebutuhan hidup sehat. Kata kunci: cuci tangan; pakai sabun; covid-19 ABSTRACTSimple healthy living behaviors such as washing hands with soap are one way to raise public awareness about health maintenance and behaving in a clean and healthy life. Hand washing is often considered a trivial thing in the community, whereas hand washing can contribute to improving public health status, especially in the Covid-19 pandemic. This is done because the hands are often agents that carry germs and cause pathogens to move from one person to another both so as to move bacteria, viruses and parasites. In addition to behavioral problems or culture of Hand Washing Using Soap (CPTS), So the purpose which often occurs and becomes an obstacle in health behavior in the community due to lack of knowledge how to wash hands. Community service is carried out in the RT 01 Bumi Berkat environment by educating CTPS and demonstrating the manufacture of hand sanitizer. Knowledge of community CTPS is measured by questionnaires distributed to the community. The result of community service activities that knowledge and awareness of the people of Bumi Berkat increased and better understand in applying Hand Washing Using Soap (CTPS) and the use of hand sanitizer because it is more proud of homemade. So that the behavior of Hand Washing Using Soap (CTPS) and the use of hand sanitizer before and after activities become culture and habits of the community to suppress the spread of Covid-19 and meet the needs of healthy living. Keywords: hand washing; using soap; covid-19
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.