Penelitian ini mengadaptasi penelitian dan pengembangan pendidikan model Borg & Gall dengan menyederhanakan menjadi 2 tahapan sebagai berikut (1) tahap pra-pengembangan, tahapan ini meliputi (a) kajian literatur dan penelitian relevan dan (b) studi lapangan, (2) tahap pengembangan, tahapan ini meliputi (a) penyusunan draf, (b) validasi ahli, (c) uji coba model skala kecil, (d) uji coba model skala besar, dan (e) produk akhir. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 30 anak kelas atas SDN Aditirto Pejagoan Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Uji coba skala besar dilakukan terhadap 130 anak kelas atas dari SD Negeri 1 Karangpoh, 26 siswa SD Negeri 1 Logede, 22 siswa SD Negeri 4 Pejagoan, 24 siswa SD Negeri 1 Kebulusan, dan 30 siswa SD Negeri 3 Kebulusan Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, kuisioner penilaian karakter permainan tradisional, kuisioner observasi pengembangan permainan tradisional, kuisioner observasi keefektifan model permainan tradisional, kuisioner penilian observasi ahli media, dan kuisioner evaluasi siswa. Hasil penelitian berupa pengembangan model permainan tradisional terdiri dari 3 jenis permainan yaitu: (1) permainan goteng, (2) lari papan/segi empat, dan (3) kasti tangan. Berdasarkan penilaian para ahli materi dan guru penjasorkes dapat disimpulkan bahwa pengembangan model permainan tradisional yang disusun sangat baik dan efektif, sehingga model permainan layak digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas atas. Developing Models of Traditional Games to Build Characters of Elementary School Students of Upper Grades AbstractThe study was conducted through two stages by adapting the research and development of educational models Borg & Gall as follows (1) pre-development stage, this stage include (a) review of relevant literature and research, and (b) field studies, (2) the development stage, this stage include; (a) drafting, (b) validation expert, (c) testing of small-scale models, (d) testing large-scale models, and (e) of the final product.The small-scale tryout was conducted by involving 30 students of upper grades of state elementary schools (SES) of Aditirto, Pejagoan sub-district, Kebumen regency, Central Java porovinsi. The large-scale tryout was conducted by involving 130 students of upper grades of SES 1 of Karangpoh, 26 students of SES 1 of Logede, 22 students of SES 4 of Pejagoan, 24 students of SES 1 of Kebulusan, and 30 students of SES 3 of Kebulusan Pejagoan sub-district, Kebumen regency, Central Java porovinsi. The data collecting instruments were an interview guideline, a questionnaire to assess characters of traditional games, a questionnaire to assess the traditional game development, a questionnaire for the assessment by the media expert, and a questionnaire for the evaluation by students. The results of the study of the development of models of traditional games were three types of games, i.e: (1) goteng game, (2) board/rectangle running, and (3) hand kasti. Based on the assessment by the materials experts and the teachers of physical, sports, and health education, it could be concluded that the developed modals of traditional games were very good and effective so that they were appropriate to be used in the learning physical education for the students of upper grades.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan model pembelajaran daring dan tatap muka dalam pembelajaran penjasorkes dimasa pendemi covid 19. Pembelajaran merupakan suatu proses yang panjang agar mencapai hasil yang lebih. Dalam masa ini pemerintah memberikan kebijakan agar semua siswa melakukan pembelajaran daring, hal ini diterapkan guna meminimalisir penyebaran covid 19 di Mts Darussa’adah.Penelitian perbandingan model pembelajaran daring dan tatap muka ini menggunakan metode dengan penelitian tes. Penelitian yang dilakukan terhadap variabel membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain dengan jumlah sampel 30 anak. Penentuan sampel tersebut dilakukan dengan random sampling. Teknik pengumpungan data dilakukan dengan angket , wawancara dan perbandingan. Data analisi secara deskriptif kuantitatif .Hasil penelitian disimpulkan bahwa , 1)Pembelajaran daring kategori tinggi dengan prosentase 26,10 %, 2) Pembelajaran tatap muka kategori tinggi dengan prosentase 52,20 % . Dari data yang diperoleh proses pembelajaran tatap muka lebih tinggi prosentase nya dibanding pembelajaran daring.Kata kunci : daring, pembelajaran , pandemi , tatap muka, model .
The background in this study is the shooting ability of petanque athletes whose achievements are inconsistent during the match/competition. This study aims to find out the effect of accuracy training on the results of shooting games of petanque athletes. Participants in the study were 20 athletes (ages 15-20 years; M = 17.7; SD: 2.4). This research design is one group pretest-posttest experimental design. The instruments used for the test of ability (shooting) are game numbers (shooting station) 1-5 with a distance of 6-9 meters. Data analysis uses a t-test with the help of IBM SPSS 24. Based on the calculation of pretest and posttest data on the shooting results of petanque athletes who have obtained an accuracy training program, it shows a value of p = 0.000 which means that p<0.05 so that H0 is rejected and H1 is accepted. Therefore it can be concluded that there is an influence between the accuracy training program on shooting results in petanque athletes aged 15-20 years. This study contributed to subsequent research to involve other factors that can improve the shooting ability of petanque athletes.
In general, catfish farmers in Kebumen Regency, especially in Kawedusan Village use commercial floating pellets as feed. The use of this feed has several advantages, one of which is the rapid and uniform growth of fish. However, most of the catfish farmers complained about the small profits they received. These benefits are not comparable to the amount of energy and costs that have been incurred, thus threatening the sustainability of the breeder’s business activities. Another problem faced by farmers is the rapid dirty water of the pool, so that the frequency of replacement of water increases, which in turn increases the cost of electricity. When the partner is late in replacing the pool water, it can cause catfish disease that is difficult to control. Dirty water also makes the growth of catfish disrupted because of decreased appetite. The solution offered is by conducting counseling, training and mentoring the cultivation of organic vegetables using the aquaponics method, preparation of simple bookkeeping, calculation of production costs, and product pricing strategies. Selected plants cultivated during the activity are mustard greens (caisim) and kale. Both of these vegetables are of interest to the surrounding community and are suitable to be planted in lowland areas such as Kebumen and have a short planting period (± 40 days). The output of this activity is in the form of improving the skills of partners in vegetable cultivation in an aquaponics manner, compiling simple bookkeeping, calculating production costs, and determining the selling.Keyword: training, aquaponics, land
Perkembangan zaman dan teknologi menjadikan anak lebih memilih bermain game atau menonton televisi berjam – jam daripada bermain di luar bersama teman - temannya. Hal ini juga di alami oleh siswa SD N 1 Candi, aktivitas siswa pada jam istirahat hanya duduk dan bermain di halaman sekolah dengan alat seadanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan motorik siswa kelas kelas atas. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian yang digunakan siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Candi Karanganyar. Pengambilan data menggunakan tes, dengan instrumen dari Nurhasan berupa empat macam tes. Yaitu shuttle run 4 x 10 meter, tes lempar tangkap bola jarak 1 meter dengan tembok selama 30 detik, tes Stork Stand Positional Balance dan tes lari cepat 30 meter. Teknik analis data menggunakan analis deskriptif, yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian kemampuan motorik siswa kelas IV dan V di Sekolah Dasar Negeri 1 Candi Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen tergolong “Sedang” dengan rincian 3 siswa (9.09%) berkategori baik sekali, 5 siswa (15.15%) berkategori baik, 14 siswa (42.42%) berkategori sedang, 10 siswa (30.30%) berkategori kurang, dan 1 siswa (3.03%) berkategori kurang sekali. Persentase terbanyak pada kategori sedang yaitu sebesar (53% ).
Keterampilan melakukan smash merupakan salah satu teknik yang penting dalam permainan bola voli. Di Kabupaten Sruweng terdapat salah satu klub yang bernama Tamas. Klub ini telah memiliki prestasi sampai level Provinsi dan antar klub di Jawa. Smash merupakan salah satu teknik yang penting, sehingga untuk melihat kemampuan atlet. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan melakukan smash atlet. Sampel penelitian adalah 20 atlet yang tergabung dalam binaan di klub Tamas. Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes smsh leverage. Data dianalisis dengan deskriptif persentase. Hasil analisis data menerangkan bahwa kemampuan smash atlet ternyata tidak ada atlet yang masuk dalam kategori sangat kurang, 30% atlet berkemampuan kurang, 15% berkemampuan cukup, 50% baik dan 5% baik sekali
Penelitian ini tentang kemampuan smash bola voli disalah satu club bola voli kebumen yaitu TAMAS Volley Club Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Club ini baru dibentuk 2 tahun yang namun sering mendapatkan prestasi bahkan event antar club se- pulau Jawa sudah dicapai, namun belum mempunyai generasi karena belum ada pemain muda di club, Oleh karena itu manajemen TAMAS Volley Club Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen membuat club di usia junior. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan data menggunakan tes. Populasi/ subjek penelitian ini atlet binaan TAMAS Volley Club Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen.. Pengumpulan data menggunakan tes dari Leveage. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil tes kemampuan smash dapat disimpulkan hasil pengukuran kemampuan smash atlet binaan TAMAS Volley Club Kecamatan Sruweng Kabupupaten Kebumen sebagian besar kategori baik. Dengan rincian terdapat 1 atlet (5%) dalam kategori sangat baik, 10 atlet (50%) dalam kategori baik, 3 atlet (15%) dalam kategori cukup, 6 atlet (30%) dalam kategori kurang, dan 0 atlet (0%) dalam kategori sangat kurang. Kata kunci: Kemampuan,smash,atlet,TAMAS,Volley
<p><em>The study was conducted through two stages: (1) pre-development stage, which includes; (a) review of relevant literature and research, and (b) field studies, (2) the development stage,which includes; (a) drafting, (b) validation expert, (c) testing of small-scale models, (d) testing large-scale models, and (e) of the final product.The small-scale tryout was conducted by involving 30 students of upper grades. The large-scale tryout was conducted by involving 130 students of upper grades. The data collecting instruments were an interview guideline, a questionnaire to assess characters of traditional games, a questionnaire to assess the traditional game development, a questionnaire for the assessment by the media expert, and a questionnaire for the evaluation by students. Based on the assessment by experts andteachers of physical, sports, and health education, it was concluded that the developed models of traditional games were effective to be used in the learning for the students of upper grades.</em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.