ABSTRAK Diabetes mellitus (DM) menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, diperkirakan 462 juta orang (6,28% populasi dunia) terkena DMT2. Hiperglikemia kronik menyebabkan disfungsi endotel seperti kalsifikasi medial arteri yang menyebabkan gangguan sirkulasi dan syaraf di kaki. Ulkus DM yang terinfeksi menyebabkan gangrene sehingga berisiko amputasi apabila tidak ditangani. Ankle Brachial Index (ABI) untuk screening gangguan sirkulasi kaki. Strategi pencegahan mengurangi risiko ulkus, gangrene dan amputasi dapat menggunakan pendidikan kesehatan pada pasien terkait gaya hidup dan olah raga/senam. Angka kejadian DM tertinggi di Desa Karanggedang dibandingkan 10 desa lainnya di Kecamatan Sidareja. Sejumlah 61 orang DMT2 memiliki GDS > 200 mg/dl. Tujuan PKM ini yaitu meningkatkan kesadaran penderita DMT2 tentang gaya hidup yang baik, serta perbaikan sirkulasi perifer dengan perbaikan nilai ABI pada 2 kali pengkuran. Metode PKM ini menggunakan ceramah, diskusi, tanya jawab, wawancara, demonstrasi, redemonstrasi, dan menonton video senam kaki diabetes meliputi tahap persiapan hingga evaluasi sebanyak 14 kali pertemuan. Didapatkan hasil rata-rata peserta berumur 55,27 tahun, mayoritas memiliki hipertensi 9 (60%) orang, lama menderita DM 1-6 tahun, skala nyeri pre 5 (sedang) yang menurun 2 poin menjadi 3 (ringan), mengeluh baal pre 12 (80%) dan membaik menjadi 5 (33,5%) orang, kadar GDS pre 216,07 mg/dl menurun menjadi 185 mmg/dl, nilai ABI pre seluruh peserta 0,81 (abnormal) dan membaik seluruhnya saat post 1,12 (normal) yang signifikan secara statistik. Saran bagi penderita DMT2 di Desa Karanggedang agar tetap rutin melakukan senam kaki diabetes secara mandiri, dan bagi kader kesehatan aktif mengingatkan dan memotivasi penderita untuk melakukan senam kaki diabetes secara rutin. Kata kunci: senam kaki diabetes, ABI, gangren, amputasi. ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a health problem worldwide, it is estimated that 462 million people (6.28% of the world's population) are affected by T2DM. Chronic hyperglycemia causes endothelial dysfunction such as calcification of the medial artery which causes circulatory and nerve disorders in the legs. Infected DM ulcers cause gangrene so there is a risk of amputation if untreated. Ankle Brachial Index (ABI) is used to screen for circulatory disorders in the legs. Prevention strategies to reduce the risk of ulcers, gangrene, and amputation can use health education in patients related to lifestyle and exercise/sports. The highest DM incidence was found in Karanggedang Village compared to 10 other villages in Sidareja District. A total of 61 DMT2 patients had GDS > 200 mg/dl. The purpose of this community service is to increase awareness of DMT2 sufferers about a good lifestyle, as well as to improve peripheral circulation by increasing the ABI value in 2 measurements. This community service method uses lectures, discussions, questions and answers, interviews, demonstrations, re-demonstrations, and watching videos of diabetic foot exercises starting from the preparation stage to evaluation for 14 meetings. The results showed that the average age of participants was 55.27 years, have hypertension 9 (60%) people, have suffered for 1-6 years, pre pain scale 5 (moderate) decreased by 2 points at the post becomes 3 (mild), pre numbness complaints 12 (80%) and improved to 5 (33.5%) people, pre levels blood glucose 216.07 mg/dl which decreased post levels blood glucose becomes 185 mg/dl, the pre-ABI of all participants was 0.81 (abnormal) and a statistically significant increase at all at post 1.12 (normal). Suggestions for DMT2 sufferers in Karanggedang Village to continue to regularly do diabetes foot exercises independently, and for care providers to always actively remind and motivate the sufferers to routinely do diabetic foot exercises. Keywords: diabetic foot exercise, ABI, gangrene, amputation.
Perkawinan remaja di Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 2008-2018, namun sekarang terjadi peningkatan kembali. Termasuk di Desa Mergolangu dari tahun 2016 sampai 2019 tercatat sebanyak 50 pasangan suami istri dengan persentase 64% untuk pasangan wanita rentang usia 20. Pernikahan dini berpengaruh terhadap aspek kesehatan dan sosial, diantaranya adalah stunting, stress, dan perceraian. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pola asuh terhadap pernikahan dini. Jenis penelitian ini adalah penelitian retrospektif desain case control dengan jumlah sampel 46 orang. Hasil penelitian menunjukan pola asuh permisif berpengaruh positif (T statistic 4,7540) terhadap pernikahan dini. Kejadian pernikahan dini 63,3% dan 36,7% disebabkan oleh karena faktor lain.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan lansia akibat proses menua. Proses menua membuat lansia mengalami penurunan elastisitas dinding aorta, katub jantung menebal, kaku, dan penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus akan menyebabkan munculnya penyakit komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal kronik. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang komperhensive agar dapat mengendalikan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus deskriptif, pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Penelitian ini menggunakan satu responden yang berada di Wisma IV Panti Pelayanan Sosial Lanjut Dewanata Cilacap. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan pengkajian didapatkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis. Setelah dilakukan tindakan terapi relaksasi autogenik selama 3 hari, nyeri akut yang dialami oleh responden teratasi sebagian dilihat dari adanya penurunan skala nyeri yang diungkapkan.
Objective: To determine the effect of oxygenation on increasing ineffective breathing patterns in congestive heart failure (CHF). Method: This case study uses a descriptive method that includes an assessment that aims to provide a detailed description of the background, nature and character of a case. This study uses three data collection techniques, namely, primary data (interviews and observations), and secondary data (documentation). Result: After giving oxygen, the results showed that there was a change in breathing pattern for the better, no shortness of breath, and a normal frequency of respiration 21 x/minute and SPO2 99%. Conclusion: It is concluded that the ineffective breathing pattern can be overcome by giving oxygenation. It can be seen from the results of the research evaluation that giving oxygen before and after can have an effect on improving breathing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.