ABSTRAKDalam pendidikan skala kampus banyak masalahmasalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan komputer dan jaringan internet. Masalah-masalah tersebut dapat timbul baik dari dosen, mahasiswa maupun pegawai yang ada di kampus tersebut, contoh dari masalah ini adalah pengisian KRS yang masih manual, pembelajaran yang bersifat tradisional dan kurangnya interaksi dengan kampus-kampus lainnya karena keterbatasan jarak serta kurangnya workshop tentang cara mengajar yang baik bagi guru maupun dosen. Internet of Things dapat menyelesaikan masalahmasalah yang timbul dalam dunia pendidikan. Sistem penggunaan internet secara keseluruhan untuk memenuhi aktifitas kampus akan sangat banyak mendapat manfaat terlebih jika sistem Internet of Things ini mempunyai kehandalan jika berintegrasi dengan cloud computing. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Internet of ThingsIoT merupakan segala aktifitas yang pelakunya saling berinteraksi dan dilakukan dengan memanfaatkan internet [1] [2] [3]. Dalam penggunaan nya Internet of Thing banyak ditemui dalam berbagai aktifitas, contohnya : banyaknya transportasi online, e-commerce, pemesanan tiket secara online, live streaming, e-learning dan lain-lain bahkan sampai alat-alat untuk membantu dibidang tertentu seperti remote temperature sensor, GPS tracking, and sebagainya yang menggunakan internet atau jaringan sebagai media untuk melakukannya.Dengan banyaknya manfaat dari Internet of Things maka membuat segala sesuatu nya lebih mudah, dalam bidang pendidikan IoT sangat diperlukan untuk melakukan segala aktifitas dengan menggunakan sistem dan tertata serta sistem pengarsipan yang tepat.
Abstract. In a large scale network need a routing that can handle a lot number of users, one of the solutions to cope with large scale network is by using a routing protocol, There are 2 types of routing protocol that is static and dynamic, Static routing is manually route input based on network admin, while dynamic routing is automatically route input formed based on existing network. Dynamic routing is efficient used to network extensively because of the input of route automatic formed, Routing Information Protocol (RIP) is one of dynamic routing that uses the bellman-ford algorithm where this algorithm will search for the best path that traversed the network by leveraging the value of each link, so with the bellman-ford algorithm owned by RIP can optimize existing networks.
In the face of increasingly competitive competition in the hospital industry, RSU managers are required to be able to develop strategies, policies or new breakthroughs related to improving the quality of their services, through improving the characteristics of hospital services, which focus on patient needs, so that the risk of errors or discrepancies between service characteristics that are enhanced by what the patient wants can be avoided or minimized. From the results of research conducted there are 21 variables of patient needs from a health service at the Government General Hospital (RSU). Whereas the patient’s research on the service quality of the Government Hospital is 1 variable that has fulfilled the needs of patients, namely that they are satisfied with the quality of hospital services. Variable is the state and completeness of modern medical facilities. Whereas for other variables there are gaps so that they cannot meet patient expectations until the highest quality limit is very satisfied, it is necessary to have a direction of improvement. To obtain the suitability, the technique used to improve the characteristics of the service is the application of the QFD method. The QFD method in this study is in the form of a quality service matrix at the Government General Hospital. From the HOQ matrix, the service quality of the Government Hospital is obtained from the input of the Government Hospital/management that there are priority variables needed to improve their quality, which is generally the patient’s needs related to the recovery of patients, including the knowledge and abilities of doctors, medicines the treatment given in the healing of patients, the service of examination, treatment and care that is fast and precise, guarantee of security and trust in the services provided and the completeness of the readiness and cleanliness of the equipment used. So there are 33 service quality characteristics prioritized for further improvement, with the main priority being patient recovery.
Abstract. Bio massa found in palm oil mill industryis a by-product such as palm shell, fiber, empty fruit bunches and pome. The material can be used as an alternative fuel for fossil fuel. On PTPN IVpalm o il millDolokSinu mbah with a capacity of 30 tons tbs/hour of palm fru it fiber and palm shells has been utilized as boiler fuel to produce steam to supplyboilers power plant. With this utilization, the use of generators that using fossil fuel can be reduced, this would provide added value for the company. From the analysis, the fiber and shell materials were sufficient to supply 18 tons/hoursteam for the boiler. Shell material even excess as much as 441,5 tons per month. By utilizing the 2 types of biomass that is available alone, the electricity needs of the factory of 734 Kwh can be met. While other materials such as empty bunches and pome can be utilized to increase the added value and profitability for the palm oil mill.
Abstrak-Keamanan dan kerahasiaan informasi merupakan hal yang sangat penting, banyak hal yang telah dilakukan agar keamanan dan kerahasiaan informasi ini terjaga dengan utuh , salah satunya dengan menggunakan teknik kriptografi, kriptografi berperan untuk menjaga kemanan informasi dengan menyandikan informasi tersebut, salah satu algoritma kriptografi untuk penyandian yaitu DES, dimana DES akan melakukan pengacakan berdasarkan s-box hingga 16 putaran, selain menjaga kemanan dan kerahasiaan diperlukan juga nirpenyangkalan dengan menggunakan digital signature algorithm (DSA) atau tanda tangan digital yang mana bertujuan untuk melakukan verifikasi apakah pesan atau informasi tersebut diterima dalam keadaan asli dari pengiriman atau telah dimodifikasi sehingga pesan atau informasi tersebut tidaklah asli.Keywords-Kriptografi, DSA, DES.. I. PENDAHULUANKriptografi merupakan ilmu mengenai teknik enkripsi dimana data diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi sesuatu yang sulit dibaca oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Dekripsi menggunakan kunci dekripsi untuk mendapatkan kembali data asli. Proses enkripsi dilakukan menggunakan suatu algoritma dengan beberapa parameter [1].Data Encryption Standar (DES) Data Encryption Standar (DES) merupakan algoritma cipher blok yang di jadikan standar algoritma enkripsi kunci-simetri, Algoritma DES dikembangkan di IBM dibawah kepemimpinan W.L. Tuchman pada tahun 1972.DES termasuk kedalam sistem kriptografi simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES beroperasi pada ukuran blok 64bit. DES mengenkripsi 64 bit plainteks menjadi 64 bit cipherteks dengan menggunakan 56 bit kunci internal (interlan key) atau subkey, kunci internal dibangkitkan dari kunci eksternal (external key) yang panjangnya 64 bit. DES berperan dalam melakukan enkripsi pesan atau informasi untuk kemanan, namun DES tidak mempunyai kemampuan untuk nirpenyangkalan, DSA (Digital Signature Algorithm) atau tanda tangan digital mempunyai kemampuan nirpenyangkalan, pada model kemanan ini akan dilakukan kombinasi algoritma DES untuk menjaga kemanan dan kerahasian pesan atau informasi dan DSA untuk nirpenyangkalan , sehingga model ini memenuhi 2 aspek kemanan kriptografi yaitu kerahasian (confidentiality) dan Nirpenyangkalan (non-repudiation). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Data Encryption Standar (DES)DES termasuk kedalam sistem kriptografi simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES beroperasi pada ukuran blok 64bit. DES mengenkripsi 64 bit plainteks menjadi 64 bit cipherteks dengan menggunakan 56 bit kunci internal (interlan key) atau subkey, kunci internal dibangkitkan dari kunci eksternal (external key) yang panjangnya 64 bit.Skema global algoritma DES adalah sebagai berikut: 1. Blok plainteks dipermutasi dengan matriks permutasi awal (initial permutation atau IP) 2. Hasil permutasi awal kemudian di-enchipering sebanyak 16 kali (16 putaran). Setiap putaran menggunakan kunci internal yang berbeda 3. Hasil enciphering kemudian dipermutasi dengan matriks permutasi balikan (invers initial permutation atau IP-1) me...
AbstrakKepadatan lalu lintas di kota Medan khususnya di Kecamatan Medan Kota, telah menimbulkan masalah yang cukup serius diantaranya kenyamanan perjalanan terganggu, kebosanan perjalanan, kelelahan perjalanan, pemborosan waktu dan materi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu seseorang dalam mengetahui tingkat kemacetan jalan yang ada di kecamatan Medan Kota sehingga dapat memilih jalan yang akan dilewati. Dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria dan banyak alternatif, digunakan metode Analytical Hierarchy Procces (AHP) dengan kriteria lebar jalan, jarak kemacetan, lama kemacetan, jumlah kendaraan dan panjang jalan. Data jalan yang digunakan adalah di Kecamatan Medan Kota di Jalan SM Raja (Amplas), Jalan SM Raja (Tirtanadi), Jalan Turi dan Jalan Pelangi. Hasil dari penelitian ini adalah terbangunnya sebuah aplikasi untuk mengetahui tingkat kemacetan jalan lalulintas di Kecamatan Medan Kota dengan menggunakan AHP. Dan penerapan metode AHP dalam menentukan tingkat kemacetan lalulintas di Kecamatan Medan Kota menghasilkan nama jalan yang mengalami tingkat kemacetan tertinggi yaitu pada Jalan SM Raja (Tirtanadi) dengan nilai 0.324605 dan tingkat kemacetan terendah yaitu pada Jalan Turi dengan nilai 0.180769. AbstractTraffic density in Kota Medan, especially in Kecamatan Medan Kota, has caused serious problems such as uninterrupted travel comfort, travel boredom, travel fatigue, waste of time and material. To overcome these problems required a decision support system that can help a person in knowing the level of road congestion in the Kecamatan Medan Kota so as to choose the path to be passed. In the decision-making process involving many criteria and many alternatives, the Analytical Hierarchy Procces (AHP) method is used with criteria of road width, congestion distance, congestion length, number of vehicles and road length. The road data used is in Kecamatana Medan Kota on Jalan SM Raja (Amplas), Jalan SM Raja (Tirtanadi), Jalan Turi and Jalan Pelangi. The result of this research is the development of an application to know the traffic congestion level in Kecamatan Medan Kota by using AHP. And the implementation of AHP method in determining traffic congestion level in Kecamatan Medan Kota resulted in street name experiencing highest level of congestion that is at Jalan SM Raja (Tirtanadi) with value 0,324605 and lowest level of traffic that is at Jalan Turi with value 0,180769
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.