Pemerintah daerah Kulonprogo memberdayakan potensi alam sebagai modal pembangunan dan pengembangan daerah. potensi wisata merupakan salah satu faktor pendukung dalam peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan, dan perkembangan usaha kecil. Wilayah yang memiliki potensi wisata yang cukup besar salah satunya adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Salah satu wilayah yang memiliki potensi wisata, yaitu wisata Watu Tekek di daerah Kabupaten Kulonprogo. Permasalahan yang timbul adanya keterbatasan energi listrik dalam memenuhi kebutuhan energi dikawasan wisata Watu Tekek dikarenakan lokasi wisata yang cukup curam dan medan yang terjal, belum adanya penataan dan pengembangan kawasan wisata Watu Tekek dan masih terbatasnya amenitas/fasilitas pendukung dan sarana prasarana dikawasan wisata Watu Tekek. Dengan program kemitraan masyarakat (PKM) dana hibah dari Kemenristekdikti memberikan solusi dari permasalahan tersebut dengan memenuhi kebutuhan energi listrik dengan menggunakan tenaga matahari berupa lampu penerangan, lampu hias, dan air mancur. Sedangkan untuk penambahan fasilitas pariwisata berupa penambahan gazebo, kursi taman , penambahan ornament tanah liat dan penataan taman.Metode kegiatan yang dilakukan dengan melaksanakan diskusi dan observasi, sosialisasi dan penyuluhan, melaksanakan pelatihan, perancangan alat dan pemasangan alat. Hasil luaran dari kegiatan ini berupa produk teknologi tepat guna berupa lampu bertenaga solar panel, produk gerabah, kursi, dan gazebo untuk penambahan fasilitas pedukung, dan memberikan informasi kepada masyarakat luas melalui media massa.
This study was conducted to analyze the interest patterns on the Taman Sari Yogyakarta intangible heritage assets. Analyzing the offered to satisfy the traveler's need. Recognizing the potential of Tamansari, and development of good visit management concept would optimize the traveler deployment in visiting all the attractions.This study uses a quantitative explanatory method to determine how big an opportunity to influence the movement of visitors, meet the needs of visitors, encouraging the spread of visits evenly and provide the best travel experience. Influence the independent variables and the dependent variable and partial regression using a Likert scale. The study population were Servant of the Tamansari Yogyakarta. Based on the results of data processing in obtained results are no concept of visit flow management and information about historical sites.
Visitor Satisfaction is a comparison between the performance expected by the customer compared to the actual performance in the field. When actual performance is higher than customer expectations, the customer feels satisfied and vice versa. The purpose of this study is to determine the performance of managers in providing good service to tourists and measuring customer satisfaction to the services provided while in Taman Sari Yogyakarta Tourism Object, by knowing the quality of performance of officers or managers in providing services to tourists are expected to be able to make improvements and evaluation of the management of servants so that the object of Taman Sari Cultural Tourism can be a tourist attraction that is in demand by tourists not only because of its tourist attraction but because of the quality of the servants who are good to tourists. Kepuasan Pengunjung adalah Perbandingan antara kinerja yang diharapkan oleh pelanggan dibandingkan dengan kinerja aktual di lapangan. Ketika kinerja aktual lebih tinggi dibandingkan dengan harapan pelanggan maka pelanggan merasakan puas dan sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari pengelola dalam memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan dan mengukur kepuasaan pelanggan terhadapat pelayanan yang diberikan selama berada di Objek Wisata Taman Sari Yogykarta , dengan mengetahui kualitas kinerja petugas atau pengelola dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan diharapkan mampu melakukan pembenahan dan evaluasi terhadap management pelayan sehinggan Objek Wisata Budaya Taman Sari dapat menjadi objek wisata yang diminati oleh wisatawan bukan hanya karena objek wisata nya melainkan karena kualitas pelayan yang baik kepada wisatawan.
INTISARI Sektor pariwisata merupakan salah satu sector yang paling berdampak oleh pandemi Covid-19. Desa Wisata Kasongan Kabupaten Bantul DIY menjadi salah satu desa wisata yang terdampak cukup besar adanya pandemi ini. Berbagai pembatasan pergerakan masyarakat oleh pemerintah, berdampak pada penurunan drastis jumlah kunjungan. Di samping itu keterbatasan kemampuan dalam merencanakan manajemen strategi pemasaran menjadi kendala lain di desa wisata ini. Pelaku dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran mempengaruhi kemampuan manajemen dalam mengembangkan dan memelihara keberhasilan hubungan dengan pasar sasarannya, hal tersebut berpengaruh dalam pariwisata di masa pandemi, karena jika manajemen marketing memiliki rencana pemasaran yang baik maka pariwisata dapat berkembang dan semakin banyak pengunjung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis fishbone diagram yang akan didapatkan sebuah analisis penyebab dari sebuah masalah atau kondisi agar lebih jelas dan banyak mendapat informasi secara lansgung mengenai apa saja yang harus dilakukan dalam manajemen pemasaran gerabah di Desa Kasongan ini. Hasil penelitian ini adalah bahwa Desa Kasongan masih belum menggunakan manajemen pemasaran yang modern untuk tetap bertahan di situasi pandemi, dan sehingga berdampak pada menurunnya produksi dan penjualan dari sebelumnya.Kata kunci— pemasaran pariwisata, desa wisata, Kasongan, pandemi ABSTRACTThe tourism sector is one of the sectors most impacted by the COVID-19 pandemic. Kasongan Tourism Village, Bantul Regency, DIY is one of the tourist villages that has been quite affected by this pandemic. Various restrictions on people's movement by the government impact a drastic decrease in the number of visits. In addition, the limited ability to plan marketing strategy management is another obstacle in this tourist village. Actors and forces in the marketing environment affect management's ability to develop and maintain successful relationships with their target markets; this affects tourism during a pandemic because if marketing management has a good marketing plan, tourism can develop and attract more visitors. The method used in this research is the descriptive qualitative method with the fishbone diagram analysis technique, which will analyze the causes of a problem or condition to be more precise and get much information directly about what must be done in the marketing management of pottery in Kasongan Village. The results of this study are that Kasongan Village still does not use modern marketing management to survive in a pandemic situation. So it has an impact on decreasing production and sales from before.Keywords— tourism marketing, tourism village, Kasongan, Pandemic
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.