Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk hegemoni dalam kumpulan cerpen “Sihir Perempuan”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian berupa teks sastra (cerpen) karya Intan Paramadhita yang dianggap merepresentasikan bentuk-bentuk hegemoni Gramscian, terutama pada beberapa tokoh dalam kisah cerpen. Dalam konsep hegemoni, Gramsci melanjutkan tradisi konsep dialektika Marx dan menekankan dialektika antara ide dan material, dialektika antara proses material dengan kesadaran. Namun berbeda dengan Marx, Gramsci meyakini dalam masyarakat selalu terdapat pluralitas pandangan dunia (pluralitas ideologi, pokok yang oleh Bakhtin disebut karnivalisme naratif). Pandangan dunia yang valid bagi Gramsci adalah rasionalitas, tidak sekadar otoritas namun kemampuan memobilisasi, memolitisasi, dan mereformasi. Ketiga kemampuan tersebut merupakan solidaritas, elemen paling menentukan dan memungkinkan terbentuknya blok historis, yaitu kesatuan antara infrastruktur dengan superstruktur. Sebelum menguasai seseorang (materi), terlebih dahulu seseorang harus menguasai pikiran atau kesadaran (abstrak). Sedangkan sumber data penelitian berasal dari narasi teks kumpulan cerpen “Sihir Perempuan” karya Intan Paramaditha, diambil tiga cerpen yaitu “Vampir”, “Misteri Polaroid” dan “Sang Ratu”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ditemukan bentuk-bentuk hegemoni yang dilakukan oleh kaum dominan. Sedangkan kaum subordinat menerima, menyetujui tanpa perlawanan. Pendek kata, hegemoni dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kuasa seperti yang dilakukan tokoh Jose dan seorang bapak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk estetis gerak tari Si’ar yang merupakan representasi Kabupaten Gresik sebagai Kota Santri. Lebih lanjut, penelitian ini mencoba mengejawantahkan bentuk gerakan tarian yang melambangkan gerakan religius terutama kewajiban menjalankan rukun Islam yang ke dua yaitu salat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menggabungkan antara pendekatan tekstual dan kontekstual. Tekstualitas tentang Tari Si’ar dikaji berkaitan dengan bentuk gerak, struktur dan gaya tariannya, sedangkan kontekstualitas Tari Si’ar dikaji sebagai bentuk identitas kesenian religi dari Kabupaten Gesik. Data penelitian disajikan secara deskriptif tentang identitas yang ada dalam Tari Si’ar melalui pakaian, gerakan, dan historisitas dari Kota Santri.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Si’ar pada pencermatannya melibatkan unsur-unsur pada penjelasan yang mendasari tentang konsep Tari Si’ar antara lain wiraga, wirama, wirasa. Penjelasan tentang pelakasanaan dalam menari wiraga, wirama, wirasa, dipahamkan dengan gerakan imitatif dari gerakan orang salat. Bentuk dan struktur Tari Si’ar mengacu pada struktur tari di mana teknik dan cara bergerak dalam bagian tubuh penari menjadi bentuk perujudan tarian secara utuh dalam identitas daerah Kabupaten Gresik sebagai Kota Santri yang dibuktikan dengan pendapat masyarakat penikmat Tari Si’ar.Kata Kunci: identitas budaya; Kota Santri; Kabupaten Gresik; Tari Si’ar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.