Pemberitaan dalam surat kabar kerapkali menggunakan idiom sebagai pilihan bentuk dalam narasi berita media massa. Pemanfaatan konstruksi idiomatis tersebut tak lepas dari langgam berita yang meniscayakan keefisienan dan keefektifan ekspresi. Bentuk idiom digunakan agar sesuatu (berita) dapat disampaikan secara singkat, padat, lugas, dan tepat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan makna idiom sekaligus kategori unsur yang membentuknya. Adapun material pemberitaan yang dijadikan sumber data penelitian bersumber pada surat kabar Jawa Pos segmen Metropolis edisi 22-24 Maret 2022, khususnya kutipan artikel yang mengandung makna idiomatik. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan dengan teknik catat. Hasil dari penelitian ini ditemukan makna idiomatik pada pemberitaan atau artikel yang berjumlah total 109 artikel, terdapat 23 artikel yang mengandung makna idiomatik dengan jumlah idiom sebanyak 25 ungkapan. Dari jumlah makna idiomatik yang ditemukan, terdapat 9 idiom pada edisi 22 Maret 2022 berupa 5 bentuk idiom penuh dan 4 bentuk idiom sebagian. Pada edisi 23 Maret 2022 terdapat 8 makna idiomatik berupa 4 bentuk idiom penuh dan 4 bentuk idiom sebagian. Sedangkan pada edisi 24 Maret 2022 terdapat 8 makna idiom berupa 1 bentuk idiom penuh dan 7 bentuk idiom sebagian. Dari data yang ditemukan, akhirnya dapat ditarik kesimpulan penggunaan idiom pada surat kabar seringkali diperlukan guna mengungkapkan konsep-konsep dengan penjelasan yang panjang, melalui idiom tersebut konsep-konsep suatu kata dapat disampaikan dengan singkat dan jelas.
Euphemisms and dysfemisms are often used as journalism rhetoric for public broadcast/content. This cannot be separated from the role of the mass media as an information institution for all segments. In that case, euphemisms and dysfemisms become expressions to offend and overthrow certain parties deemed to be detrimental to society. This research is motivated by the dominant use of euphemisms and dysfemisms in the video entitled "Dear Sirs and Puan Members of the DPR". This research uses descriptive qualitative method with Keith Allan and Kate Burridge's semantic approach. The research objective is to describe the form, meaning and function of euphemism and dysfemism expressions in the content containing the satire. Sources of research data were taken from social media accounts in the form of Instagram (@najwashihab) and Youtube channel (Narasi TV). The research data were in the form of words and phrases spoken by Najwa Shihab. Data collection used the observation and note technique. The results of this study indicate that Shihab as the narrator uses the dominant form of expression of dysphemism compared to euphemism. So it can be concluded that this broadcast has given the DPR RI a bad image as the target object. Of course, the negative appreciation leads to the performance of the parliament which is considered disappointing or unacceptable to public expectations. In the situation of the Covid-19 pandemic, legislators are aggressively issuing public policies that seem to be impartial to the people, such as the Omnibus Law-Ciptaker Bill, the Criminal Code Bill, the Correctional Bill and so on.
Legenda merupakan bagian dari folklor lisan yang tidak hanya menggambarkan kisah-kisah kolektif suatu kelompok masyarakat tetapi juga mengandung anasir sejarah. Legenda dapat mencerminkan kebudayaan sebuah komunitas kultural. Legenda Raden Ayu Oncattondo Wurung merupakan salah satu folklor lisan yang masih diyakini oleh sebagian masyarakat di sekitar Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi, nilai budaya dan sistem kepercayaan pada sosok Raden Ayu Oncattondo Wurung terkait masyarakat di Terung Wetan, Krian, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Dalam pengumpulan data dilakukan pengamatan dan wawancara kepada beberapa tokoh masyarakat dan warga setempat. Hasilnya diketahui asal-usul Raden Ayu Oncattondo Wurung. Selanjutnya, dapat dipahami fungsi, nilai budaya dan sistem kepercayaan terkait legenda tersebut sehubungan dengan masyarakat setempat. Legenda tersebut memiliki dua fungsi yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan masyarakat. Nilai budaya pada legenda tersebut menjadi acuan tingkah laku masyarakat setempat. Nilai budaya dalam penelitian ini difokuskan pada nilai rohani, yakni: 1) kebenaran, 2) keindahan, 3) kebaikan, dan 4) nilai religius.
Oral stories in the form of legend which spread in Mojokerto, is one form of oral literature which is inherited from generation to generation. The study of the Legend of Kolam Petirtaan in Mojokerto includes three objects, namely: (1) Kolam Segaran, (2) Kolam Candi Tikus, (3) Kolam Candi Jalatunda. This study aims to find (1) the structure of the Legend of Kolam Petirtaan; Kolam Candi Tikus; and Kolam Candi Jalatunda, (2) the social function of the Legend of Kolam Segaran; Kolam Candi Tikus; and Kolam Candi Jalatunda, and (3) the public trust towards the Legend of Kolam Segaran; Kolam Candi Tikus; and Kolam Candi Jalatunda. This study uses qualitative research methods based on literature and field data. Field data were obtained from data sources in Trowulan Village, Trowulan District, Mojokerto Regency and Seloliman Village, Trawas District, Mojokerto Regency. The location is a legacy of the kingdom of Majapahit and the Kingdom of Kahuripan. Data collection of this study was obtained through observation techniques, interviews, recording, writing, documentation, and transcription. Overall, it can be seen that, the Legend of Kolam Segaran; Kolam Candi Tikus; and Kolam Candi Jalatunda has the structure, social function and valuable public trust and are still trusted by the local community.
Implikatur percakapan sebagai sarana pengkajian ilmu pragmatik selalu dikembangkan dalam fenomena kebahasaan berupa tuturan. Implikatur yang muncul pada tiap tuturan pun beebeda bedasarkan pada objek dan subjek yang berbeda. oleh karena itu gejala dan analisis juga berbeda sesuai konteks dan penggunaannya. Penelitian yang dilakukan ini merupakan salah satu penerapan kajian pragmatik khususnya implikatur percakapan. Penelitian ini difokuskan pada implikatur percakapan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unpatti Ambon dengan rumusan masalah penelitian yaitu bagaimanakah implikatur percakapan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unpatti Ambon. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implikatur percakapan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unpatti Ambon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yang didasarkan pada ciri-ciri penelitian kualitatif. Data penelitian ini adalah data verbal, yaitu tuturan mahasiswa. Sedangkan sumber data adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unpatti Ambon. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unpatti. Teknik yang dipakai dalam pangumpulan data Implikatur pada mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik rekaman, teknik catatan lapangan, dan teknik dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan tujuh implikasi pragmatis implikatur percakapan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unpatti Ambon, yakni: implikasi pragmatis perintah, permintaan, penolakan, mengingatkan, mengajak, menginformasikan fakta, mengusulkan, dan menyatakan kebiasaan. Tidak hanya berupa implikasi dalam implikatur percakapan mahasiswa Program Studi yang bervariasi saja, tetapi juga ditemukan adanya kemunculan pertukaran tuturan yang menghasilkan lebih dari satu implikatur percakapan sekaligus dalam sebuah konteks tuturan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unpatti Ambon.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.