<p class="Abstrak">Dalam usaha kuliner, analisis menu perlu dilakukan untuk melihat keseimbangan antara <em>food cost</em>, harga menu, popularitas <em>item</em>, juga pertimbangan finansial dan pemasaran. <em>Menu engineering</em> merupakan metodologi untuk mengelompokkan menu berdasar pada margin kontribusi dan popularitas. Pada penelitian ini dilakukan analisis <em>menu</em><em> engineering</em> pada suatu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Salatiga yang bergerak di bidang kuliner menggunakan <em>Two-Step Cluster</em> yang dapat menggali <em>cluster</em> alami sesuai dengan kumpulan data menu yang ada sehingga akan ditemukan jumlah <em>cluster</em> yang optimal. <em>Two-Step Cluster</em> adalah metode yang dapat menangani variabel kategori dan kontinu, oleh karena itu dilakukanlah adaptasi model <em>menu engineering</em> yang diusulkan Kasavana dan Smith (1982) dengan menambahkan variabel <em>category</em>, sehingga dengan menggunakan <em>Two-Step Cluster</em><em> </em>dapat dilihat mayoritas kategori menu yang menjadi anggota pada setiap <em>cluster</em>. Adaptasi juga dilakukan dalam kelompok variabel kontinu, yaitu dengan menambahkan variabel <em>revenue</em><em> </em>yang digunakan untuk perbandingan pada hasil <em>cluster</em>. Dengan indikator <em>Schwarz's Bayesian Information Criterion</em> (BIC) dihasilkanlah jumlah <em>cluster</em> optimal yaitu 4 <em>cluster</em> dengan anggota paling sedikit pada <em>cluster</em> “popularitas tinggi dan mempunyai margin kontribusi yang berada di atas rata-rata”. Pengujian <em>clustering </em>dilakukan dengan menggunakan metode Silhoutte dan menunjukkan kualitas <em>cluster </em>yang dihasilkan memiliki nilai Silhoutte yang besar yaitu 0,7. Hal ini membuktikan <em>cluster-cluster</em> yang terbentuk telah terklasterisasi dengan baik. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah didapatkannya rekomendasi kebijakan baru untuk setiap <em>cluster</em> yang dihasilkan sehingga dapat digunakan pemilik UMKM dalam upaya peningkatan <em>revenue</em> usaha.</p><p class="Abstrak"> </p><p class="Abstrak"><em><strong>Abstract</strong></em></p><p class="Abstract"><em>In culinary business, menu analysis is needed to see the balance of food cost, menu item prices, item popularity, as well as the financial and marketing considerations. Menu engineering is a method to group menu according to the contribution margin and popularity. The present study conducts a menu analysis to a Small Medium Enterprise (SME) in culinary business in Salatiga by implementing Two-Step Cluster analysis. It aims to find the natural clusters based on the existing menu data set to discover the optimal cluster number. Two-Step Cluster is a method that can be used to process categorical and continuous variables. In this study, the menu engineering model by Kasavana and Smith (1982) was adapted by adding the categorical variable. Therefore, by using the Two-Step Cluster method, the majority of menu category in each cluster can be seen. This adaption was also implemented in the continuous variable group by adding the revenue variable used for the comparison of the cluster results. With Schwarz's Bayesian Information Criterion (BIC) indicator, the results of the study show there are four clusters, in which “the highest popularity and the contribution margin above the average” cluster has the least members. Using Silhouette method, clustering testing was conducted, indicating the cluster quality result with 0,7 Silhouette value. As for the benefit of the study, new strategic recommendations can be generated for the resulted clusters based on which SME owners can improve their revenue.</em></p><p class="Judul2"> </p><p class="Abstrak"><em><strong><br /></strong></em></p>
The use of information and communication technology could increase the quantity and quality of agricultural production, including horticulture. This study focuses on the development of a mobile-based interface that makes it easier for farmers to view the data obtained from the results of land monitoring. In designing mobile devices, applications, and user interfaces, it is important to consider the user experience. This paper focuses on UX design which is which is based on User-Centered Design approach that focuses on user needs and prioritizes empathy for users, so as to accommodate the identification of user needs and produce high fidelity pro-totypes. Based on the System Usability Scale and the User Experience Questionnaire testing on the prototype, it was found that the level of acceptance of horticultural farmers was positive with the level of the value of all UX elements above the average
Pengajuan permintaan pembelian kebutuhan barang kantor menjadi salah satu contoh interaksi yang sering dilakukan oleh karyawan. Untuk melakukan pengajuan, karyawan akan mengisi form dengan detail mengenai barang, tujuan, dana yang diperlukan, proses pembayaran, serta daftar nama atasan penyetuju. Lama waktu dalam pemberian persetujuan menjadi salah satu kendala yang dialami karyawan dalam proses pengajuan pembelian. Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah sistem manajemen workflow guna meningkatkan efektivitas waktu serta mempermudah karyawan baik dalam melakukan purchasing request maupun melakukan approval. Memanfaatkan framework Flask yang dimiliki oleh Python, maka akan dibangun sebuah sistem Purchasing Approval Request yang nantinya akan membantu karyawan dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami. Hasil dari penelitian yang dilakukan berupa implementasi framework Flask berdasarkan aristektur Model View Controller dengan metode Rapid Application Development pada pembangunan aplikasi Purchasing Approval Request yang merupakan sebuah aplikasi manajemen workflow berbasis web. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas waktu dalam kegiatan purchasing request dan approval.
Requirements engineering is the initial phase of the software development life cycle it is a critical aspect of application development since it has a significant impact on the results of the product being created. This article focuses on the engineering requirements of the web-based application development process for reporting and assisting victims of violence against women using the Loucopoulos and Kanakostas Iterative Requirements Engineering Process Model. The application was created to contribute to the solution of the problem of violence against women in Indonesia, where violence against women is an iceberg phenomenon because not all incidents are reported. Furthermore, victims of violence against women require support in receiving emotional support in the form of counseling, which can be done online via chat or video calls. The results of these requirements engineering are alternative solutions, application feature design, database design, system modeling using UML, and application architecture design. The validation of requirements engineering was carried out using a low fidelity prototype
2)ABSTRAK Skilvul merupakan salah satu pendidikan teknologi yang menyediakan konten pembelajaran digital skills yang menggunakan metode "Blended-learning" yang tersedia dalam bentuk online maupun offline. Platform Skilvul ingin mengembangkan suatu fitur 1:1 mentoring yaitu Mentor on Demand, dimana peserta mampu melakukan bimbingan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh peserta secara 1:1 atau satu mentor untuk satu mentee. Pada umumnya kursus online dilakukan secara bersamaan dengan banyak peserta, sehingga memiliki rasio perbandingan yang cukup besar antara mentor dengan peserta sehingga dapat membuat siswa kesulitan dalam menyelesaikan suatu task atau kurang memahami materi yang dijelaskan. Proses perancangan User Interface (UI) & User Experience (UX) fitur Mentor on Demand memerlukan penciptaan ide serta inovasi-inovasi baru untuk dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi, oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan salah satu metode pemecahan permasalahan yaitu Design Thinking. Pada metode Design Thinking terdapat 5 tahap yang harus dilakukan untuk mendapatkan suatu ide dan solusi, yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Testing. Testing dilakukan pada prototype yang telah dihasilkan menggunakan metric Single Ease Question (SEQ). Nilai rata-rata SEQ pada setiap task berada angka 6.25 -7 dari 5 responden. Hal ini dapat diartikan bahwa alur UX pada prototype yang dihasilkan dapat dipelajari dengan mudah dan telah menjawab kebutuhan dari user serta juga dari pihak Skilvul.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.