This study aims to determine the effect of the dose of arbuscular mycorrhiza fungi (AM) and the administration of inorganic fertilizers on the growth and yield of sweet corn. This research was conducted in Kota Bangun Village, Tapung Hilir, Kampar, Riau in June to August 2020. The experimental design used was a completely randomized design consisting of two factors and four replications. The first factor was the dose of AM fungi consisting of 4 levels, namely 0 g / plant, 10 g / plant, 15 g / plant, 20 g / plant. The second factor was the administration of inorganic fertilizer consisting of 4 levels, namely (6 g NPK + 4 g urea)/plant, (4.5 g NPK + 3 urea)/plant, (3 g NPK + 2 g urea)/plant, (1.5 g NPK + 1 g urea)/plant. The observations were analyzed using Analysis Of Variance (ANOVA) at a level of 5%, a significantly different among treatment in further tests with Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a level of 5%. The results showed that there was no good combination the dose of AM fungi and inorganic fertilizers on the growth and yield of sweet corn crops. The dose of AM fungi 10 g / plant gives a better influence on diameter of stem and the percentage of AM infection, inorganic fertilizer administration dose (6 g NPK + 4 g urea) produces the best cob weight. Keywords: Sweet Corn, Mycorrhiza Arbuscular, Inorganic Fertilizer
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asal bahan cangkok dan ZPT (root up) terhadap pertumbuhan Antigonon leptopus. Penelitian dilaksanakan di perumahan staf perkebunan Nenggala Estate (NGLE), Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau sejak bulan Februari hingga Mei 2022. Metode penelitian menggunakan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah asal bahan cangkok yang terdiri dari 3 aras yaitu; batang atas, batang tengah, batang bawah. Sedangkan faktor kedua adalah dosis ZPT root up yang terdiri dari 4 aras yaitu;dosis 0 mg (ontrol), dosis 10 mg/tanaman, dosis 20 mg/tanaman, dosis 30 mg/tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (analysis of variance) pada jenjang nyata 5%. Apabila diperoleh hasil yang signifikan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji jarak berganda DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%. Parameter yang diamati adalah persentase cangkok hidup, panjang sulur, jumlah daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, panjang akar, berat segar akar, berat kering akar dan waktu tumbuh tunas dan akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tidak terdapat interaksi nyata antara asal bahan cangkok dan dosis ZPT root up pada setiap parameter pengamatan. Pemberian ZPT root up berpengaruh terhadap persentase cangkok hidup. Cangkok yang diaplikasikan ZPT memberikan persentase cangkok hidup yang lebih tinggi. Asal bahan cangkok batang tengah menunjukkan persentase cangkok hidup yang lebih tinggi. Perlakuan asal bahan cangkok memberikan pengaruh nyata terhadap parameter waktu tumbuh tunas dan akar. Perlakuan batang atas dan batang tengah waktu tumbuh tunas lebih cepat sedangkan batang tengah dan batang bawah waktu tumbuh aka lebih cepatr, Perlakuan pemberian dosis ZPT root up memberikan pengaruh nyata terhadap parameter waktu tumbuh tunas, Tanaman Antigonon leptopus dengan perlakuan asal bahan cangkok dan dosis ZPT menunjukkan pertumbuhan yang tidak berbeda nyata.
The objective of this study was to evaluate the effect of combination benzyl amino purine(BAP) and naphtalene acetid acid (NAA) on tissue culture of Chrysanthemum. Theexperiment was conducted at The Tissue Culture Laboratory, Agriculture Faculty,Stiper Agriculture Institute. The Completely Randomized Design was applied in thisexperiment, consisting of two factors; those were BAP and NAA application. Each factorconsisted of four treatments. Each combination of treatment was carried out with ninereplications. The conclusion from this study were: Application of higher BAP and NAAconcentration increased budding of explant, whereas application of higher NAA thanBAP concentration increased the growth of bud and leaf number, also increased rootingof explant.
Varietas unggul kelapa sawit memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Setiap varietas memiliki respon beragam terhadap kegiatan budidaya seperti pemupukan. Salah satu pupuk organik yang dapat diaplikasikan pada pembibitan awal kelapa sawit adalah bioslurry padat. Tujuan penelitian untuk mengetahui respon pertumbuhan tiga varietas kelapa sawit dengan pemberian pupuk bioslurry padat pada media tanam di pembibitan awal. Penelitian menggunakan metode percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari dua faktor yaitu varietas kelapa sawit yang terdiri dari tiga aras (DxP Simalungun, DxP Yangambi, DxP Dumpy) dan media tanam yang terdiri dari empat aras (tanah, 1 tanah : 1 bioslurry, 1 tanah : 2 bioslurry, 2 tanah : 1 bioslurry). Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5%. Data yang berbeda nyata diuji lanjut dengan DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan macam varietas bibit kelapa sawit dan komposisi media tanam yang ditambah bioslurry padat pada pertumbuhan akar. Kombinasi perlakuan terbaik adalah varietas DxP Yangambi pada media tanam tanah (kontrol) dan media tanam 2 tanah : 1 bioslurry serta varietas DxP Dumpy pada media tanam 1 tanah : 1 bioslurry. Macam varietas berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre-nursery. Varietas DxP Yangambi menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan varietas DxP Dumpy dan DxP Simalungun. Komposisi media tanam yang ditambah bioslurry padat berpengaruh nyata hanya pada parameter volume akar. Komposisi media tanam terbaik adalah 1 tanah : 2 bioslurry. Kata Kunci : Bioslurry padat, media tanam, pembibitan awal, varietas kelapa sawit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.