ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh Tahun 2010-2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Website Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh tahun 2010-2016. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Regresi Linier Berganda yang dianalisis dengan bantuan program eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. Dan variabel pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. Sedangkan secara simultan (bersama-sama) variabel pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh tahun 2010-2016. Penelitian ini diperoleh nilai Koefesien Determinasi (R2) sebesar 0.990598 atau 99.0598%.Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemeritah di Sektor Pendidikan dan Kesehatanm, Kemiskinan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian EMS terhadap pertumbuhan, keragamaan morfologi pada Galur M.1.1.3. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Non Faktorial atau satu faktor dengan menggunakan faktor konsentrasi EMS yang terdiri dari 4 taraf konsentrasi yaitu: K0 (kontrol), K1 (0,05%), K2 (0,075%) dan K3 (0,1%.) yang di ulang sebanyak 3 kali, dengan lama perendaman EMS selama 4 jam sehingga keseluruhan terdapat 12 unit percobaan dimana dalam 1 unit percobaan terdapat 50 tanaman kedelai dengan 5 tanaman sampel. Peubah pengamatan berupa Tinggi Tanaman, Morfologi Daun, Panjang dan Lebar Stomata Daun. Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan konsentrasi mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) berpengaruh terhadap peubah tinggi tanaman 4 dan 5 MST, panjang dan lebar stomata daun bawah. Pada perlakuan kosentrasi EMS (Ethyl Methane Sufonate) terdapat perubahan morfologi tampilan ukuran daun pada Galur M.1.1.3.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang penting, baik dari segi nilai ekonomi maupun kandungan gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanamanl bawang merah dengan aplikasi pupuk limbah cair pabrik kelapa sawit dan pupuk kandang sapi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 Faktor. Faktor pertama adalah pemberian pupuk limbah cair pabrik kelapa sawit (S) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 0 ml/polybag (S0), 50 ml/polybag (S1), dan 100 ml/polybag (S2). Faktor kedua adalah aplikasi pupuk kandang sapi (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 0 g/polybag (P0), 120 g/polybag (P1), dan 240 g/polybag (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk limbah cair pabrik kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah dengan parameter seperti tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah umbi per sampel dan berat segar umbi per sampel. Pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah, parameter jumlah daun, jumlah anakan, jumlah umbi per sampel dan berat kering umbi per sampel. Interaksi pupuk cair limbah pabrik kelapa sawit dan kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah, parameter bobot segar umbi per sampel.
Cocosnucifera L. farms in Indonesia are smallholder plantations, and the cultivation methods used have not been properly considered, leading to a low yield.The study aimed to identify the coconut cultivation method and evaluate the systems' suitability according to the recommendation on small-scale farmer plantations in the North Aceh regency. Within the North Aceh regency, we interviewed 135 coconut farmers in three different districts, i.e., Baktiya, Sawang, and Dewantara.The data collected and analysed using R-studio and the non-parametric chi-square test. Around 83% of the respondent in Sawang practice mixed culture in coconut farming, 53% in Baktiya, and 40% in Dewantara. The majority of the coconut variety planted is from the farmer's local garden.Coconuts are usually harvested manually by climbing, with harvesting occurring three to four times each year.Coconuts are picked and shipped immediately to collectors without prior sorting or storage.The annual production of coconuts varies significantly amongst the three districts. Baktiya produces approximately 4.87 tonnes of coconuts annually, while Sawang and Dewantara yield 1.34 tonnes and 0.80 tonnes, respectively.In general, respondents have not carried out the cultivation process in accordance with regional recommendations for planting coconuts.
Tanaman sawi merupakan tanaman jenis sayuran yang bersifat musiman dan banyak dibudidayakan karena mengandung banyak khasiat dan manfaat. Solid merupakan limbah padat pabrik kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai amelioran. Limbah cangkang telur merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi unsur hara tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman sawi akibat solid dan serbuk cangkang telur. Penelitian ini dilakukan di Desa Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 Faktorial. Faktor pertama Solid (S) yang terdiri dari 3 taraf, antara lain S0=0gram, S1=360gram dan S2=480gram. Faktor kedua adalah serbuk Cangkang Telur (T) yang terdiri dari 3 taraf yaitu T0=0gram, T1=40gram, dan T2=80gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian solid berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi dengan perlakuan S2 pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar, berat basah total, berat susut, kadar air dan S1 pada parameter kandungan klorofil. Pemberian serbuk cangkang telur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi dengan perlakuan T2 pada parameter tinggi jumlah daun, diameter batang, kandungan klorofil, panjang akar, berat basah total, susut bobot, dan T0 pada parameter kadar air. Terdapat interaksi pemberian solid dan serbuk cangkang telur pada parameter panjang akar dengan perlakuan S2T2.
Lahan marginal/sub-optimal yang istilah awamnya disebut lahan tidur adalah lahan ketersediaan airnya rendah dan kurang kurang subur lahan yang tidak dapat digunakan secara optimal karena produktivitasnya rendah. Gampong Cot Keumuneng merupakan daerah yang memiliki lahan marginal milik masyarakat yang masih dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman dengan input bioteknologi dan teknik budidaya tanaman, sehingga lahan marginal menjadi sesuai sebagai lahan yang produktif. Pada kegiatan Pebngabdian kepada masyarakat oleh dosen Fakultas Pertanian memperkenalkan penanaman tanaman porang yang toleran terhadap kondisi lahan marginal. Aplikasi bioteknologi yang diperkenalkan dengan memanfaatkan pupuk eco enzim yang mengandung mikroorganisme dan fungi mikoriza yang berperan sebagai biofertilizer sekaligus meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit yang berasal dari dalam tanah. Kegiatan ini dengan memperkenalkan penggunaan pupuk eco enzim dan mikoriza pada penanaman Porang dan Kacang Tanah dengan penanaman dalam lorong (alley cropping). Budidaya tanaman porang belum banyak dikenal di Aceh oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan dengan memperkenalkan tanaman porang serta demonstrasi teknik budidaya porang dengan kacang tanah secara alley cropping di Gampong Cot Keumuneng Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Metode kegiatan pengabdian dilakukan dengan tiga tahapan yaitu transfer teknologi melalui pelatihan dan workshop, pengadaan bibit porang, dan penanaman porang dengan kacang tanah teknik alley cropping. Hasil pengabdian menunjukkan 77% mitra berminat memanfaatkan lahan Sub optimal dengan budidaya tanaman porang dan kacang tanah system alley cropping, 83% mitra bertambah pengetahuannya tentang tanaman porang dan teknik budidaya alley cropping, 73% mitra meningkat keterampilannya untuk memanfaatkan lahan sub optimal yang dapat meningkatkan produktivitas tanah dan meningkatkan pendapatan masyarakat, 80% mitra meningkat keterampilannya dalam melakukan budidaya porang dan kacang tanah dengan alley-cropping.
<em>Hypothenemus hampei</em> (Ferrari) (Coleoptera: Scolytidae) or Coffee Berry Borer (CBB) is the most destructive major pest that causes quantitative and qualitative losses in Arabica coffee. The research aimed to calculate population, attack<em> H. hampei</em>, coffee yield losses, the measure distribution pattern of<em> H. hampei</em> on various Gayo arabica coffee varieties, and the analyze estimated decrease in the production of coffee based on population and attack<em> H. hampei</em> in Gayo arabica coffee. The location chosen as a place of observation and sampling is a smallholder coffee plantation with variations in elevation. Each area is determined by two points of observation and sampling locations. At each sampling location, 80 ripe or red coffees were taken, 80 dark or yellow coffees, and 80 young or green coffees (24 pieces per four branches per tree). The results showed that the population and attack of CBB pests on Gayo 3 varieties are relatively high compared to Gayo 1 and Gayo 2 varieties. The distribution pattern of CBB on all varieties of Gayo Arabica coffee showed an aggregated distribution based on population and attack. The decrease in arabica coffee production has the potential to occur on a variety Gayo 3.
The rice weevil, Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) is a major pest and causes damage to rice in storage. This study aimed to study the dimensional characters and determine the susceptibility of rice from germplasm paddy local in Dairi Regency, North Sumatra Province, against S. oryzae during storage. The types of local rice are Sibatubara, Siramos, Sijarum, Siangkat, Si100 hari, Sibosur, Sirukun, Sicantik, and Sigabe. Evaluation susceptibility of rice used the method without choice. The results showed that local rice in Dairi Regency, North Sumatra Province, was grouped into rice long–very long and medium-sized and had different levels of susceptibility against S. oryzae. Rice of Sibatubara, Sijarum, Siramos, and Sicantik was classified as susceptible, while rice Sijarum, Si100 hari, Sirukun, and Siangkat classified as moderate-susceptible. Rice Sigabe were classified moderate against S. oryzae during storage. The susceptibility of rice was influenced by the large number of F1 and short median development time. The damage of higher causes rice classified as susceptible and moderate-susceptible. Dimensions of rice are a source susceptibility rice against S. oryzae.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.