Red chili is a major vegetable both in Indonesia and abroad due to its benefits to the needs of nutrition and health through cooking spices. Utilization of home garden yard is an effective way to cultivate pepper plants. On the other hand, every household produces household waste which is difficult to decompose for instance diapers, so that it can cause environmental pollution in long-term. This study was conducted to investigate the role of planting media such as diapers of on chili growth. The results showed that the use of diapers of diapers as planting media gave no significant different to plant height at 1, 4, 7, 10, 13 and 16 week after application. It also did not increase the number of leaves at the age of 1, 7, 10, 13 and 16 week after application. There were no changes in leaf length at ages 1, 4, 7, 10 and 16 week after application. It also happened to also its leaf width at ages 1, 4, 7, 10, 13 and 16 week after application and number of branches at ages 1, 4, 7, 13 and 16 week after aplication. However, it showed a significant different to the number of leaves at age 4 week after planting and its leaf length at age 13 week after planting. The interaction of using diapers as planting media gave significantly different response to root number, root length, wet root weight and plant canopy, and dry weight roots and plant canopy.
Tomat (Lycopersicon esculentum) termasuk tanaman hortikultura yang memiliki vitamin dan mineral. Tomat biasa digunakan sebagai pelengkap bumbu masak, minuman segar, dan bahan pewarna alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan varietas dan pemberian pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2020. Penelitian ini terdiri atas dua faktor; 1) varietas tomat terdiri dari V1=varietas Servo dan V2= varietas Victory. 2) Pemberian pupuk hayati (P) yang terdiri atas P0 (kontrol), P1=2g/plot, P2= 4g/plot dan P3= 6g/plot. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga kali ulangan, sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi yang nyata antara penggunaan varietas dan pemberian pupuk hayati dan memberikan pengaruh yang sangat nyata baik secara kombinasi maupun secara tunggal. Pemberian pupuk hayati pada dosis 6 g/plot dan tanaman tomat Varietas Servo memberikan hasil yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dibandingkan dengan varietas Victory. Kata Kunci: Promol 12 , Servo, Victory , Produksi, Tomat
Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor yang berperan penting dalam menunjang perekonomian nasional. Dari sektor pertanian, sektor hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif, dan kebutuhan pasar domestik akan hasil tanaman holtikultura sangat tinggi. Tanaman hortikultura memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka banyak sekali orang yang berprofesi sebagai petani menanamnya, misalnya seperti sayuran dan buah-buahan. Jadi secara umum holtikultura adalah segala kegiatan bercocok tanam seperti sayur-sayuan, buah-buahan, ataupun tanaman hias dimana lahan (kebun atau pekarangan rumah) sebagai tempatnya. Pupuk hayati berperan dalam mempengaruhi ketersediaan unsur hara makro dan mikro, efisiensi hara, kinerja sistem enzim, meningkatkan metabolisme, pertumbuhan dan hasil tanaman.. Kegiatan ini dilakukan di desa baloy kecamatan blang mangat kota Lhokseumawe dengan metode observasi, penyuluhan, pendampingan dan demonstrasi pembuatan pupuk hayati. Upaya pemberdayaan masyarakat yang berbasis desa binaan dalam pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan produktif dengan budidaya tanaman hortikultura khususnya tanaman sayur – sayuran melalui aplikasi pupuk hayati sangat efektif dilakukan karena dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam pengelolaan lahan kosong, pemanfaatan kotoran hewan,teknik budidaya tanaman secara efektif terutama pada lahan perkaranagan sebagai upaya untuk meghasilkan sayuran organic yang berkualitas dan sehat sehingga manpu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dari segi kesehatan, maupun dari sudut ekonomi. Kelebihan lain dari aplikasi pupuk hayati adalah dapat menghasilkan sayuran organik yang bebas dari bahan kimia sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sayuran organik juga lebih aman dikonsumsi dan harga produksi dari pertanian organik lebih mahal dibanding dengan non organic.
Abstract. Nilahayati, Nazimah, Handayani RDS, Syahputra J, Rizky M. 2022. Agronomic diversity of several soybean putative mutant lines resulting from gamma-rays irradiation in M6 generation. Nusantara Bioscience 14: 34-39. Soybean is one of the foremost commodities for Indonesian people. Therefore, increasing domestic production absolutely must continue to be pursued. One way that can be done is to use the assembly technology of new superior varieties with better and adaptive properties. This study aims to determine the agronomic diversity and yield of soybean putative mutant lines resulting from gamma irradiation in M6 ??generation. The research was conducted in Paloh Lada Village, Dewantara District, Aceh Utara Regency, Indonesia, from July 2021 to October 2021. The tested genotypes consisted of 8 genotypes, namely Kipas Putih variety (parent variety), Anjasmoro variety (comparison variety), M.1.1.3, M.5.2.1, M.5.2.3, M.1.1.8, M.1.1.9 and M.1.1.17 mutant lines. The results showed that the agronomic diversity of the tested mutants was different compared with the parents and comparison variety. We obtained early maturity and high yielding mutant in M7 ??generation. The mutant lines with high yield and equivalent to its parents was M.1.1.8 with a production of 4.37 tha-1. Mutant lines with early maturity were M.1.1.9, M.5.2.1 and M.1.1.3 lines with a harvesting age of 83 days after planting (DAP).
Kedelai merupakan salah satu komoditas yang menjadi target pemerintah untuk swasembada pangan. Peningkatan produksi dalam negeri mutlak sangat diperlukan. Salah satu cara untuk peningkatan produksi kedelai adalah dengan menggunakan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati keragaan agronomi beberapa varietas unggul baru berbiji besar di Provinsi Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada dua lokasi berbeda yaitu Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati kecuali jumlah cabang, jumlah polong dan bobot biji per tanaman di Kabupaten Aceh Utara. Produksi masing-masing varietas berturut-turut adalah Anjasmoro (2 tha-1), Grobogan (1.35 tha-1), Biosoy 1 (2.81 tha-1), Biosoy 2 (3.18 tha-1). Nilai heritabilitas berkisar antara 0.06 - 0.98. Varietas juga berpengaruh terhadap semua peubah yang di amati kecuali jumlah cabang dan jumlah polong pada penanaman di Kabupaten Aceh Tamiang. Rata-rata produksi setiap varietas berturut-turut adalah Anjasmoro (1.58 tha-1), Grobogan (2.18 tha-1), Biosoy 1 (4.20 tha-1) and Biosoy 2 (4.06 tha-1). Nilai heritabilitas berkisar antara 0.48 - 0.97. Varietas Biosoy 1 dan Biosoy 2 merupakan varietas unggul baru yang menunjukkan penampilan terbaik pada kedua lokasi penanaman.
Kendala dalam pembudidayaan sirsak yaitu sirsak memiliki kulit biji yang keras sehingga menyebabkan biji impermeabel terhadap gas dan air yang mengakibatkan terhambatnya perkecambahan. Pematahan dormansi benih sirsak dapat dilakukan dengan skarifikasi serta perendaman asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi skarifikasi dan konsentrasi asam sulfat terhadap viabilitas biji sirsak. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama posisi skarifikasi terdiri dari S0 (tanpa skarifikasi), S1 (skarifikasi pangkal), S2 (skarifikasi tengah), S3 (skarifikasi ujung). Faktor kedua konsentrasi asam sulfat terdiri dari K0 (0%), K1 (10%), K2 (20%), K3 (30%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan posisi skarifikasi dan konsentrasi asam sulfat (H2SO4) pada parameter daya berkecambah dan kecepatan tumbuh. Kombonasi S0K1 (tanpa skarifikasi dan asam sulfat 10%) sudah mampu meningkatkan daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih sirsak. Perlakuan skarifikasi berpengaruh terhadap potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor dan berat basah. Perlakuan tanpa skarifikasi sudah mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor, berat basah. Perlakuan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap viabilitas benih sirsak.
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang berperan penting sebagai sumber devisa negara. Saat ini peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi pengembangan produksi ataupun kualitas benih kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman pada larutan telur keong mas terhadap perkecambahan benih kopi arabika dan untuk mendapatkan konsentrasi larutan telur keong mas yang lebih baik pada lama perdendaman tertentu terhadap perkecambahan benih kopi arabika. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh bulan Maret sampai Juni 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yaitu terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama konsentrasi (E0=0%, E1=25%, E2=50%, E3=75%). Faktor kedua lama perendaman (L0=0 jam, L1=12 jam, L2=24 jam, L3=36 jam). Parameter pengmatan meliputi Potensi Tumbuh Maksimum, Daya Berkecambah, Keserempakan Tumbuh, Kecepatan Tumbuh, Indeks Vigor, Berat Segar dan Panjang Akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi larutan telur keong mas meningkatkan nilai perkecambahan benih kopi terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, keserampakan tumbuh, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Perlakuan konsentrasi larutan telur keong mas tertinggi terdapat pada kontrol. Perlakuan lama perendaman meningkatkan nilai perkecambahan benih kopi terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, keserampakan tumbuh, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Perlakuan lama perendaman terbaik terdapat pada perendaman selama 36 jam. Kombinasi perlakuan antara konsentrasi larutan telur keong mas dan lama perendaman dapat meningkatkan nilai daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada kontrol dengan lama perendaman 36 jam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian EMS terhadap pertumbuhan, keragamaan morfologi pada Galur M.1.1.3. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Non Faktorial atau satu faktor dengan menggunakan faktor konsentrasi EMS yang terdiri dari 4 taraf konsentrasi yaitu: K0 (kontrol), K1 (0,05%), K2 (0,075%) dan K3 (0,1%.) yang di ulang sebanyak 3 kali, dengan lama perendaman EMS selama 4 jam sehingga keseluruhan terdapat 12 unit percobaan dimana dalam 1 unit percobaan terdapat 50 tanaman kedelai dengan 5 tanaman sampel. Peubah pengamatan berupa Tinggi Tanaman, Morfologi Daun, Panjang dan Lebar Stomata Daun. Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan konsentrasi mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) berpengaruh terhadap peubah tinggi tanaman 4 dan 5 MST, panjang dan lebar stomata daun bawah. Pada perlakuan kosentrasi EMS (Ethyl Methane Sufonate) terdapat perubahan morfologi tampilan ukuran daun pada Galur M.1.1.3.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.