The purpose of this study was to examine the effect of autogenic training on the decrease of anxiety among Badminton athletes. Autogenic training is a training focused on suggesting the athlete’s specific part of body to get its sensations. This study used an experimental method with pretest-posttest control group design. The subject of this study were 12 athletes under 18 years old at Surabaya Hi-Qua Wima Badminton Association. Autogenic training treatment is given only in the experimental group. Data were obtained by using sport anxiety scale, adapted from Amir (2012) and developed from SAS (sport anxiety scale) and analyzed using Gain Score and Wilcoxon Test. The result showed significant score=0.027, (p<0.05) it means, that the autogenic training is able to decrease the anxiety on badminton athletes after autogenic training was given. In addition, the decrease in the anxiety of badminton athletes can be seen from gain score in both groups, the experiment group had an lower value of gain score than control group (34,67<43,33), it means that the autogenic training is able to decrease the anxiety of badminton athletes. The result shows that the hypothesis of this study that “there is the effect of autogenic training on the decrease anxiety badminton athletes” can be accepted. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek dari pelatihan otogenik terhadap penurunan kecemasan atlet. Pelatihan otogenik adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara memfokuskan pada area tubuh tertentu dengan memberikan sugesti kepada atlet agar merasakan sensasi dari sugesti tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Subjek penelitian adalah atlet bulutangkis PB. Hi-Qua Wima Surabaya sebanyak 12 orang yang berusia dibawah 18 tahun. Perlakuan berupa pelatihan otogenik diberikan hanya pada kelompok ekperimen. Data diperoleh menggunakan skala kecemasan olahraga yang dikembangkan dari SAS (Sport Anxiety Scale). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Wilcoxon dan Gain score. Berdasarkan hasil analisis Uji Wilcoxon diperoleh nilai Sig.= 0.027, (p<0.05) hal tersebut berarti ada penurunan kecemasan atlet bulutangkis setelah diberikan pelatihan otogenik. Selain itu, penurunan kecemasan atlet bulutangkis dapat dilihat dari nilai gain score pada kedua kelompok, nilai gain score pada kelompok eksperimen lebih rendah daripada kelompok kontrol (34,67<43,33), artinya pelatihan otogenik berpengaruh terhadap penurunan kecemasan atlet bulutangkis. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa hipotesis “ada pengaruh pelatihan otogenik terhadap penurunan kecemasan pada atlet bulutangkis” diterima.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh kegiatan cooking class terhadap kemampuan motorik halus dan mengenal ukuran benda anak kelompok B di TK Parloengan, Sidoarjo. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan dua variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan cooking class (X). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian adalah Kemampuan motorik halus anak (Y1) dan Kemampuan mengenal ukuran benda (Y2). Sampel dalam penelitian ini adalah 31 anak kelompok eksperimen (16 anak TK Parloengan B-1 dan 15 anak TK Parloengan B-2) dan 29 anak kelompok kontrol (14 anak TK Parloengan B-1 dan 15 anak TK Parloengan B-2). Teknik analisis data dala penelitian menggunakan statistik parametrik uji independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh cooking class terhadap kemampuan mengenal ukuran benda pada anak usia 5 – 6 tahun, secara statistik nilai t = -2.618 dengan tingkat signifikan p = 0.011 lebih kecil dari 5%; (2) Ada pengaruh cooking class terhadap kemampuan mengenal ukuran benda pada anak usia 5 – 6 tahun, secara statistik nilai t = -2.081 tingkat signifikan p = 0.042 lebih kecil dari 5%.
Self-efficacy is an important mental aspect that affects the performance of athletes. High self-efficacy will enable athletes to face and handle the hard situations during the game; thus, it allows them to reach their best performances. This study was aimed to examine the effect of PETTLEP imagery on self-efficacy among athletes of 100m sprint. PETTLEP is an acronym wiich each letter represents some important factors in imagery intervention namely physic, enviroment, task, timing, learning, emotion, and perspective. This research used experimental method with one group pre-and post-test design. The participants were 6 sprinters who are selected to join PRAPELATNAS B (one of pre-national training programs for national athlete candidates)). Data were collected through a self-efficacy scale and analysed using Wilcoxon Test. The result shows that the PETTLEP Imagery intervention has an impact on the increase of the 100m sprinters’ self efficacy.Key words: PETTLEP Imagery, self-efficacy, sprintersAbstrak: Penelitian dilatabelakangi oleh pentingnya aspek mental berupa efikasi diri yang harus dimiliiki oleh atlet karena berpengaruh pada performa atlet. Salah satu treatment yang dapat dilakukan agar atlet yakin dengan kemampuannya sehingga bisa menghadapi situasi latihan dan perlombaan dengan performa yang maksimal adalah dengan melakukan PETTLEP Imagery. PETTLEP merupakan akronim dari physic (fisik), enviroment (lingkungan), task (tugas), timing (waktu), learning (belajar), emotion (emosi) dan perspective (perspektif). Penelitian ini berujuan untuk mengetahui pengaruh PETTLEP imagery terhadap efikasi diri atlet lari 100 meter perorangan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan one group pre-and post-test design. Partisipan adalah 6 orang atlet lari 100 meter yang tergabung dalam PRAPELATNAS B (Pra-Pelatihan Nasional B). Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest skala efikasi. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh PETTLEP Imagery terhadap peningkatan efikasi diri atlet lari 100 meter perorangan.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) is a medical disorder that can be recognized by specific behavioral characteristics, namely inattention to surroundings, easily distracted condition, and an attitude of following one's own will. Children diagnosed with ADHD require special treatment so that their specificity can be fulfilled. Teacher knowledge about ADHD is an important thing in order to detect and provide the right educational model for students. The implementation of this training in community service uses modules and early detection tools for ADHD children or students. The purpose of this activity is so that teachers can identify the condition of their students whether any of these students lead to the characteristics of ADHD. Based on the results of the post-test and case discussions, the teachers at the beginning of the activity stated that they were still confused about the condition of their students so that they understood the situation of their students more clearly. The teachers also stated that they more clearly see the condition of the students they work with in class, especially for students who have a tendency to ADHD. ADHD (Atention Deficit Hiperactivity Disorder) adalah kelainan medis yang dapat dikenali dengan ciri-ciri perilaku khusus sikap kurang memperhatikan sekeliling, kondisi mudah terganggu, dan sikap mengikuti kemauannya sendiri. Anak yang terdeteksi ADHD membutuhkan penanganan yang khusus agar kekhususannya dapat terpenuhi. Pengetahuan guru tentang ADHD menjadi sebuah hal yang penting dalam rangka mendeteksi dan memberikan model pendidikan yang tepat bagi siswa. Pelaksanaan pelatihan dalam pengabdian kepada masyarakat ini ini menggunakan modul dan alat deteksi dini untuk anak/ siswa ADHD. Tujuan kegiatan ini adalah agar para guru dapat mengenali kondisi siswa mereka apakah ada dari para siswa tersebut yang mengarah kepada ciri-ciri ADHD. Berdasarkan hasil pre test post test dan diskusi kasus, para guru yang diawal kegiatan menyatakan masih bingung mengenai kondisi siswa mereka menjadi lebih memahami keadaan siswa mereka secara lebih jelas. Para guru juga menyatakan mereka lebih jelas melihat kondisi siswa yang mereka tangani di kelas terutama untuk siswa yang memiliki kecenderungan ADHD.
The purpose of the study was to analyze effect of capillary games foster children’s cognitive and language abilities. The research was conducted using a quasi-experimental design with a quantitative approach. The experimental design used was a nonequivalent control group design. The research study was situated in an Indonesian early childhood education institution with a total of 30 children in the experimental group and 30 children in the control group. The data analysis technique in this study uses parametric statistics independent t test. The results showed that (1) there was an effect of capillary game foster children’s cognitiveve abilities, statistically the value of t = -4.382 with a significant level of p = 0.000 less than 5%; (2) there is an effect of the capillary game on childrens’s language abilities, statistically the value of t = -4.617 with a significant level of 0.000 less than 5%. Based on the results of the research and discussion, it can be concluded that cappilarry games foster childrens’s cognitive and language abilities in an Indonesian early childhood education institution.Through from cappilarry games makes the childrens was recognice many color so the cognitive abilities can be foster. Another ability, cappilarry games make the childrens fluent to be telling stories so the language abilities can be foster. The practical implication in this research is that capillary games can be the foster children’s cognitive and language abilities.
Penelitian terdahulu menunjukkan adanya peningkatan minat dalam mempelajari regulasi emosi dalam olahraga. Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) merupakan skala dengan 10 item yang digunakan untuk mengukur dua proses untuk menilai strategi regulasi emosi individu yang terkait dengan reappraisal dan suppression. Penelitian ini dilakukan untuk menguji struktur faktor ERQ versi Bahasa Indonesia untuk setting olahraga yang disebut IERQ4S dalam sampel 1.145 atlet dengan rentang usia 18-40 tahun. Penelitian ini melibatkan penerjemah terdiri dari 2 orang dan 3 orang expert judgment. IERQ4S sebelum digunakan diberikan kepada 5 atlet untuk mengetahui pemahaman subjek. Analisis penelitian ini menggunakan prosedur statistik Confirmatory Factor Analyses (CFA). Hasil penelitian menunjukkan nilai loadings factor skala IERQ4S lebih besar dari 0.50. Hal ini mendukung struktur IERQ4S terbukti valid dan menunjukkan model konstruk instrumen dengan kriteria yang baik. Hasil analisis reliabilitas IERQ4S menunjukkan nilai di atas .060 sehingga dapat dikatakan reliabel. IERQ4S yang telah dirancang terbukti menjadi alat ukur yang konsisten secara struktural sehingga dapat digunakan untuk instrumen pengumpul data pada atlet.
The purpose of this study was to develop a storybook containing Mathematics, Existence, Literacy, Engineering, Science, Art, Technology (MELESAT) to improve literacy skills among group B of early childhood education and to test the feasibility of designing a storybook containing MELESAT. This type of research is a Research and Development with Pretest - Posttest One Group Design, using the ADDIE model which includes five stages, namely Analysis, Design, Develop, Implementation, and Evaluate. Subjects are children aged 5-6 years, including group B early childhood education totally 20. The instrument used a validation questionnaire and literacy tests. Results of this research indicate that the validation of the material obtained 3.04 of 4, validation of book design obtained 2.55 of 4 and validation of the media obtained 2.89 of 4. The effectiveness based on giving pretest and posttest to students totaled 20 subjects. The results showed that the pre-test score of 57% was developing as expected, and 43% was starting to develop. Post-test scores showed 7.5% progressed beyond expectations, 87.5% progressed as expected, and 5% started to develop. Through the content, design, and use of MELESAT books, there is an increase of literacy skills of children aged 5-6 years including group B early childhood education.
Olahraga merupakan aktivitas gerak secara berkelanjutan dengan menggerakkan semua fungsi anggota tubuh dengan atau tanpa alat secara berirama untuk menjaga kebugaran jasmani dan kesehatan. Selain kebugaran, kesehatan mental/psikologis juga tidak kalah pentingnya untuk diketahui kondisi ketika batin seseorang berada dalam keadaan tenang dan tentram, sehingga bisa membuat seseorang untuk menikmati kehidupan sehari-harinya. Perkumpulan KJS MAS memiliki jadwal aktivitasnya seminggu 3 kali ini (Senin – Rabu – Sabtu) merupakan jadwal kegiatan yang ideal untuk beraktivitas. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini untuk mengetahui apakah para pelakunya sudah merasa bugar dan sehat secara psikologis dari efek aktivitas tersebut. Pengurus perkumpulan KJS MAS melalui bidang Kepelatihannya diharapkan mampu melakukan tes kebugaran jasmani dan kesejahteraan psikologisnya secara rutin dan berkesinambungan agar para anggotanya bisa mengetahui derajad kebugarannya masing-masing apakah ada peningkatan atau penurunan aktivitas fisik dan kesehatan mentalnya. Adapun hasil dari tim PKM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan pendampingan serangkaian tes kebugaran dan tes kesehatan mental dari para anggota KJS MAS. Dan peserta sangat antusias dari kegiatan Tim PKM Unesa yang terdiri dari bapak ibu dosen yang cukup menguasai di bidangnya yaitu bidang pendidikan jasmani, bidang psikologi olahraga, dan juga di bidang sport science sehingga sangat sesuai di dalam memberikan pendampingan yang terkait aktivitas fisik dan kesehatan mental anggota KJS MAS
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.