Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa mata diklat matematika kompetensi menerapkan konsep teori peluang di kelas X AP B Semester 2 SMK Negeri 1 Bawen. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X AP B SMK Negeri 1 Bawen sebanyak 35 siswa. Prosedur penelitian dimulai dengan penetapan fokus masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta analisis dan refleksi. Teknik pngambilan data melalui teknik tes, observasi dan angket. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dalam menerapkan konsep teori peluang siswa kelas X AP B SMK N 1 Bawen semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Keadaan tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari 60,6 menjadi 85,4 dan peningkatan prosentase siswa yang tunta belajar, yaitu dari 57,15% menjadi 94,29%. Dari hasil tersebut disarankan sebaiknya guru mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pada materi pelajaran yang lain dan guru cepat menganalisis setiap permasalahan yang ada dalam pembelajaran
ABSTRAK PERBANDINGAN DENSITAS PELET UO2 HASIL PELETISASI MENGGUNAKAN SERBUK DAN MIKROSPIR UO2.Telah dilakukan pengembangan proses peletisasi menggunakan mikrospir UO2 sebagai pengganti serbuk UO2. Mikrospir bersifat speris, free flowing, porus dengan kekerasan tertentu (soft particle). Keunggulan penggunaan mikrospir pada proses peletisasi adalah tidak menimbulkan debu saat kompaksi dan lebih efektif dalam pengepakan sehingga tidak membutuhkan proses granulasi dan pelumas padat. Dihipotesakan bahwa penggunaan mikrospir UO2 dalam proses peletisasi akan memberikan densitas pelet sinter yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan serbuk UO2 pada parameter proses peletisasi yang sama. Mikrospir UO2 yang digunakan pada peletisasi ini berukuran 900 µm dan crushing strength 2,0 N/partikel , sedangkan serbuk UO2 yang digunakan berukuran antara 150-850 µm. Proses peletisasi mikrospir UO2 dan serbuk UO2 dilakukan dengan memvariasikan tekanan kompaksi antara 200 Mpa hingga 500 MPa dan disinter pada temperatur 1100 °C selama 6 jam dalam suasana campuran gas hidrogen dan nitrogen. Karakterisasi dilakukan pada pelet mentah dan pelet sinter mikrospir UO2 dan serbuk UO2 yang meliputi pengukuran dimensi, penimbangan berat dan pengukuran densitas. Pada variasi tekanan kompaksi diperoleh pelet mentah dan pelet sinter mikrospir UO2 dengan densitas lebih tinggi dibandingkan hasil peletisasi serbuk UO2. Diperoleh hasil bahwa densitas pelet mentah baik hasil kompaksi serbuk UO2 maupun mikrospir UO2 meningkat dengan bertambahnya tekanan kompaksi. Densitas pelet mentah mikrospir UO2 berkisar antara 82,1 -84,2 %TD. Pada kondisi penyinteran yang sama, baik kompakan serbuk UO2 maupun kompakan mikrospir UO2 memperlihatkan densitas meningkat dengan semakin besar tekanan proses kompaksi. Dari penelitian ini belum diperoleh pelet sinter UO2 dengan densitas sesuai persyaratan reaktor pengguna sehingga diperlukan penelitian lanjutan terkait parameter proses peletisasi dan spesifikasi mikrospir UO2 yang efektif dalam memberikan pelet sinter UO2 dengan densitas sesuai persyaratan.Kata kunci: peletisasi, UO2, mikrospir, serbuk, densitas.
ABSTRAKKARAKTERISTIK MIKROSTRUKTUR DAN FASA PADUAN Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENGEROLAN DINGIN. Logam paduan Zr-Nb-Fe-Cr dikembangkan sebagai material kelongsong elemen bakar dengan fraksi bakar tinggi untuk reaktor daya maju. Dalam penelitian ini telah dibuat paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr yang mendapat perlakuan panas pada temperatur 650 dan 750C dengan waktu penahanan 1-2 jam. Tujuan penelitian adalah mendapatkan karakter paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca perlakuan panas dan pengerolan dingin yaitu mikrostruktur, struktur kristal dan fasa-fasa yang ada dalam paduan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca perlakuan panas (650ºC, 1-2 jam) mempunyai struktur butir ekuiaksial dengan ukuran butir bertambah besar seiring dengan bertambahnya waktu penahanan. Sementara itu, pasca perlakuan panas (750ºC, 1-2 jam) terjadi perubahan mikrostruktur paduan dari butir ekuiaksial dan kolumnar menjadi butir ekuiaksial lebih besar. Paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca perlakuan panas (650C, 1 jam) dan (750C, 1 jam) tidak dapat dirol dingin dengan reduksi tebal 5 -10%, sedangkan pasca perlakuan panas (650ºC, 2 jam) dan (750C, 1.5-2 jam) mampu menerima deformasi dingin dengan reduksi ketebalan 5-10% tanpa mengalami keretakan. Senyawa Zr2Fe, ZrCr2 dan FeCr teridentifikai dari hasil uji kristalografi paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr.Kata kunci: paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr, perlakuan panas, pengerolan dingin, mikrostruktur, kristalografi. ABSTRACT MICROSTRUCTURE AND PHASE CHARACTERISTICSOF
Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f -I n o v a t i f AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian pendidikan matematika dengan topik pengembangan karakter dan konservasi pada pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan konteks konservasi dan karakter. Penelitian ini merupakan Penelitian Tidakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah Dasar-dasar Penelitian Pendidikan Matematika Tahun Akademik 2014/2015. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) sekurang-kurangnya 72,22% pada siklus pertama, dan 83,33 % pada siklus kedua kinerja mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian pendidikan matematika dengan topik karakter dengan kategori baik dan sangat baik, (2) sekurang-kurangnya 33,33% dan 72,22% pada siklus kedua kinerja mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian pendidikan matematika dengan topik konservasi dengan kategori baik dan sangat baik, dan (3) kesulitan mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian dengan topik konservasi antara lain terbatasnya literatur yang mengaitkan matematika dengan konservasi. Abstract The purpose of this study was to describe the increase in students' ability to develop a mathematics education research proposal with character development and conservation topics on learning approach Realistic Mathematics Education (RME) with a conservation context and character. This research is a Classroom Action Research (CAR). The subjects were students of mathematics education are taking courses Dasar-dasar Penelitian Pendidikan Matematika on Academic Year PENDAHULUANPeningkatan kualitas perkuliahan seyogyanya secara kontinu diupayakan. Kekontinuan dalam memperbaiki kualitas perkuliahan diperlukan karena proses perkuliahan sesungguhnya tidak ada yang sempurna. Ketidaksempurnaan dalam perkuliahan bisa berasal dari dosen, mahasiswa, sarana prasarana atau lingkungan belajar. Menurut Sukirman (2011), salah satu indikator ketidaksempurnaan dalam kuliah antara lain ditunjukkan dengan adanya mahasiswa yang mengambil mata kuliah tertentu tetapi mahasiswa tidak memahami apakah mata kuliah ini berguna bagi kehidupannya. Hal ini bermakna bahwa pengetahuan yang dipelajari mahasiswa pada mata kuliah yang dipelajarinya masih belum menyentuh pada esensi diberikannya mata kuliah tersebut. Berdasar pengalaman peneliti pada saat membelajarkan mahasiswa pada mata kuliah Dasar-dasar Penelitian Pendidikan Matematika diketahui bahwa mahasiswa masih belum memahami manfaat secara luas atau
PEMISAHAN Zr – Hf SECARA SINAMBUNG MENGGUNAKANMIXER SETTLER. Telah dilakukan pemisahanZr – Hf secara sinambung menggunakan pengaduk pengenap (mixer settler) 16 stage. Larutan umpan adalah zirkon nitrat dengan kadar Zr = 30786 ppm dan Hf = 499 ppm. Ekstraktan dipakai adalah solven 60 % TBP dalam kerosen dan larutan scrubbingyang dipakai adalah asam nitrat 1 M. Umpan masuk pada stageke 5 dikontakkan secara berlawanan arah dengan solven masuk pada stage ke 16 dan larutan scrubbing masuk pada stage ke 1. Tujuan penelitian ini adalah memisahkan unsur Zr dan Hf dari hasil olah pasir zirkon menggunakan solven TBP dengan alat mixer settler16 stage. Analisis umpan dan hasil proses pemisahan untuk zirkonium (Zr) dilakukan dengan menggunakan alat pendar sinar-X, sedangkananalisis unsur hafnium (Hf) menggunakan Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Parameter penelitian dilakukan dengan variasi keasaman asam nitrat dalam umpan dan variasi waktu pada berbagai laju pengadukan. Hasil penelitian pemisahan unsur Zr dengan Hf diperolehkondisi optimum pada keasaman umpan 4 N HNO3, keseimbangan dicapai setelah 3jam dan laju pengadukan 3300 rpm. Hasil ekstrak unsur zirkon (Zr) diperoleh kadar sebesar 28577 ppm dengan efisiensi 92,76 % serta kadar pengotor hafnium (Hf) sebesar 95 ppm.Kata Kunci: pemisahan Zr, Hf, ekstraksi, mixer settler, alat pendar sinar-X, APN. SEPARATION of Zr - Hf CONTINUOUSLY USE THE MIXER SETTLER. Separation of Zr - Hf continuously using mixer settler 16 stage has been done. The feed solution is zircon nitrate concentration of Zr = 30786 ppm and Hf = 499 ppm. As the solvent used extractant 60 % TBP in 40 % kerosene. Nitric acid solution used srubbing 1 M. The feed entered into stage to 5 is contacted with solvents direction on the stage to 16 and the scrubbing solution enter the stage to 1. The purpose of this study is to separate Zr and Hf of the results from the process of zircon sand using solvent TBP using 16 stage mixer settler. Analysis of the feed and the results of the separation process for zirconium (Zr) using X-ray fluorescence instrument which hafnium (Hf) using Neutron Activation Analysis (AAN). Parameter study done of acidity variation of nitric acid in the feed and time variation in various stirring speed. From the research the separation of Zr-Hf, the optimum conditions in acidity feed 4 N HNO3, equillibrium was received after 3 hours, and stirring speed of 3300 rpm obtained extract of zircon (Zr) concentration = 28577 ppm (effisiency of Zr = 92,76 %)with impurities of hafnium (Hf) = 95 ppm.Keywords: separation of Zr, Hf, extraction, mixer settlers, X-ray fluorescence, NAA.
Tujuan penelitian ini untuk mengekplorasi kemampuan mahasiswa program studi matematika dalam menganalisis materi secara berkelompok. Subyek penelitian sebanyak 42 mahasiswa program studi matematika yang mengikuti mata kuliah dasar-dasar penelitian pendidikan matematika. Ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 3 siklus. Subyek penelitian dibagi dalam delapan kelompok, masing-masing beranggota 5-6 mahasiswa. Pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan pembelajaran kooperatif resiprokal berbantuan e-learning edmodo. Investigasi kemampuan mahasiswa dalam menganalisis materi dilakukan dengan cara mengamati berlangsungnya kegiatan diskusi kelompok, dan dari laporan hasil kerja tertulis. Di samping itu data penelitian dapat diperoleh melalui presentasi dan diskusi kelas. Kinerja mahasiswa dalam kelompok ketika menganalisis aturan atau pedoman, misalnya buku panduan penulisan skripsi, tugas akhir, dan karya ilmiah tampak meliputi aspek kegiatan membaca, mengeksplorasi, dan mempresentasikan. Dalam menganalisis jurnal ilmiah kegiatan mahasiswa dalam kelompok meliputi aspek membaca, merencanakan, menganalisis, mengeksplorasi, dan memverifikasi. Dalam mempresentasikan hasil diskusinya menunjukkan adanya aspek menanya, menjelaskan, memprediksi, dan meringkas. Dalam memecahkan masalah secara berkelompok, mahasiswa bersikap disiplin, aktif, dan bertanggungjawab.The purpose of this study is to explore the ability of students of mathematics to analyze the material in groups. The research subjects were 42 students of mathematics who followed the course the basics of mathematics education research. It is classroom action research (CAR) with 3 cycles. The subjects were divided into eight groups, each student membered 5-6. Implementation of classroom learning using reciprocal aided cooperative learning Edmodo e-learning. Investigation of students ability to analyze the material is done by observing the course of the group discussions, and reports the results of the written work. In addition, research data could be collected through presentations and class discussions. Performance of the students in the group when analyzing the rules or guidelines, for example guidebooks thesis writing, thesis and scientific papers appear include aspects of reading, exploring, and presenting. In analyzing the scientific journal of student activities in the group include aspects of reading, plan, analyze, explore, and verify. In the present discussion results indicate aspects ask, explain, predict, and summarize. In solving problems in a group of students, they were being discipline, active, and responsible.
Menghadapi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19 guru harus bisa menyesuaikan pembelajaran seefektif mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi matematika siswa yang Berdasarkan self-efficacy dengan model pembelajaran flipped classroom berbantuan asesmen dinamis. Metode dalam penelitian ini menggunakan mix method dengan menggunakan design embedded concurrent. Subjek penelitian adalah enam siswa di salah satu SMP yang berada di Kutai Timur Kalimantan Timur. Validasi instrumen dinilai oleh dosen ahli literasi matematika dan asesmen dinamis, beserta guru. Instrumen penelitian berupa lembar validasi materi, beserta angket uji coba penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran literasi matematika siswa dengan model pembelajaran flipped classroom berbantuan asesmen dinamis lebih baik dari pada siswa dengan model pembelajaran problem based learning dengan pemanfaatan teknologi. Self efficacy sangat berpengaruh terhadap literasi matematika sangat signifikan begitu pula pengelompokan self efficacy tinggi, self efficacy sedang dan self efficacy rendah sangat berpengaruh terhadap literasi matematika siswa.
ABSTRAKKARAKTERISTIK INGOT PADUAN U-Zr-Nb PASCA PROSES QUENCHING.Telah dilakukan percobaan perlakuan panas (quenching) paduan U-Zr-Nb yang bervariasi komposisi Nb. Ingot paduan U-Zr-Nb dengan komposisi Nb yang bervariasi yakni 1%, 4% dan 7% dan komposisi Zr tetap 10% dibuat melalui peleburan logam U, Zr dan Nb di dalam tungku busur listrik. Percobaan perlakuan panas (quenching) dimaksudkan untuk mengubah fasa αU yang tidak stabil menjadi fasa U yang stabil. Pada percobaan quenching, ingot paduan U-10Zr-1Nb, U-10Zr-4Nb, U-10Zr-7Nb dimasukkan ke dalam ampul yang terbuat dari pelat baja kemudian dimasukkan ke dalam tungku pemanasan dan dipanaskan pada temperatur 900 o C serta ditahan selama 2 jam untuk selanjutnya didinginkan dengan cepat di dalam air. Setelah diquenching dikenai pengujian fasa dan pemeriksaan mikrostruktur. Pengujian fasa dilakukan menggunakan difraksi sinar-X (XRD) yang datanya diolah menggunakan software High Score, sedangkan pemeriksaan mikrostruktur menggunakan mikroskop optik. Hasil pengujian dengan XRD menunjukkan bahwa paduan U-10Zr-1Nb sebelum diquenching terdiri dari fasa αU dan paduan U-10Zr-4Nb terdiri dari fasa αU sebesar 23,1504% dan fasa U sebesar 76,8495%, sedangkan pada U-10Zr-7Nb terdiri dari fasa αU sebesar 34,1873% dan fasa U sebesar 65,8127%. Paduan U-10Zr-1Nb setelah diquenching terdiri fasa αU, sedangkan paduan U-10Zr-4Nb terdiri dari fasa αU sebesar 44,6711% dan fasa U sebesar 55,3289%, paduan U-10Zr-7Nb terdiri dari fasa αU sebesar 17,9918% dan fasa U sebesar 82,0082%. Hasil analisis densitas teoritis terhadap fasa yang terbentuk pada paduan U-10Zr-1Nb, U-10Zr-4Nb, U-10Zr-7Nb baik sebelum maupun setelah diquenching diperoleh ingot paduan U-10Zr-1Nb, U-10Zr-4Nb, U-10Zr-7Nb menunjukkan bahwa densitas fasa αU dan fasa U mengalami penurunan sedikit apabila kandungan Nb semakin rendah. Sementara itu, hasil pemeriksaan mikrostruktur menunjukkan bahwa pada kandungan Zr yang semakin tinggi (7% Nb) terbentuk butir lebih kecil (halus) setelah mengalami quenching. Dapat disimpulkan bahwa proses quenching paduan U-10Zr-1Nb, U-10Zr-4Nb, dan U-10Zr-7Nb akan mengubah fasa dari fasa αU menjadi fasa U dan mikrostruktur yang terbentuk. Perubahan mikrostruktur menunjukkan bahwa kandungan Nb yang semakin tinggi maka butir yang terbentuk menjadi semakin halus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.