In eukaryotic cells, the shortening and removal of the poly(A) tail of cytoplasmic mRNA by deadenylase enzymes is a critical step in post-transcriptional gene regulation. The ribonuclease activity of deadenylase enzymes is attributed to either a DEDD (Asp-Glu-Asp-Asp) or an endonuclease–exonuclease–phosphatase domain. Both domains require the presence of two Mg2+ ions in the active site. To facilitate the biochemical analysis of deadenylase enzymes, we have developed a fluorescence-based deadenylase assay. The assay is based on end-point measurement, suitable for quantitative analysis and can be adapted for 96- and 384-well microplate formats. We demonstrate the utility of the assay by screening a chemical compound library, resulting in the identification of non-nucleoside inhibitors of the Caf1/CNOT7 enzyme, a catalytic subunit of the Ccr4–Not deadenylase complex. These compounds may be useful tools for the biochemical analysis of the Caf1/CNOT7 deadenylase subunit of the Ccr4–Not complex and indicate the feasibility of developing selective inhibitors of deadenylase enzymes using the fluorescence-based assay.
Enzymatic shortening of mRNA poly(A) tails is important for translation and mRNA degradation. Ccr4–Not, a major eukaryotic deadenylase, contains two catalytic subunits. Using a nuclease module reconstituted with human subunits, we demonstrate that both nuclease subunits are required for deadenylation.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara matematika dengan budaya, khususnya dalam tarian tradisional pada pembukaan Asian Games 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi yang merupakan sebuah pendekatan empiris dan teoritis untuk mendapatkan gambaran dan analisis mendalam tentang sebuah budaya berdasarkan catatan lapangan yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tarian tradisional pada pembukaan Asian Games 2018 yaitu tari Saman memiliki berbagai konsep matematika, seperti konsep bangun datar dan himpunan. Oleh karena itu, tarian tradisional ini dapat digunakan sebagai starting point atau konteks dalam pembuatan desain pembelajaran untuk anak sekolah dasar maupun sekolah menengah. Selain itu, dapat mengubah paradigma anak dan masyarakat bahwa matematika memiliki hubungan dengan aktivitas sehari-hari dan matematika memiliki hubungan dengan budaya serta dapat dipelajari dengan cara yang menyenangkan.
Abstract:The study aims to explore the correlation between mathematics and culture, especially Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara matematika dengan budaya, khususnya dalam kegiatan merancang kebaya kartini. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi yang merupakan sebuah pendekatan empiris dan teoritis untuk mendapatkan gambaran dan analisis mendalam tentang sebuah budaya berdasarkan catatan lapangan yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan merancang kebaya kartini memiliki berbagai konsep matematika, seperti sudut, pengukuran, dan operasi bilangan bulat.
-The characteristic of Cimandiri Fault Zone has not been completely defined despite plenty of studies had already been accomplished. Therefore, an audio-magnetotelluric modeling was carried out. An audiomagnetotelluric survey was conducted at two parallel lines (N166 o E) that intersected Cimandiri Fault Zone in Cibeber area, Cianjur. The distance between those two lines was 4.5 km and each line consisted of twenty-one stations with the distance between stations was 500 m. From the acquired forty-two apparent resistivity curves, inversion was executed to obtain two models. The models indicate layers with resistivity value of > 1000 ohm.m at about 500 m depth at both lines, which are associated to the basement layer. Columns of low resistivity zones in about the middle of each model represent fault zones as the weak zones of the area, and both models displayed them slightly dip southward as thrust faults.
<em>This study examines Indonesian statuary regulation that requires doctors or hospitals to explain the medical malpractices or risks to surgery patients during the informed consent process. The study was triggered by the frequent medical disputes caused by the patient's misinformation regarding possible medical malpractices or risks related to surgery. In this case, patients need transparent and relevant information during the informed consent process. Therefore, this study examines the statuary regulation that requires doctors or hospitals to explain the medical malpractices or risks to surgery patients during the informed consent process. It used secondary data collected from literature studies of relevant materials and analyzed using normative and qualitative methods. The results indicated that no statutory regulation requires doctors to explain the medical malpractices and risks associated with surgery during the informed consent. This means that the required transparency principle is often not implemented. Therefore, these laws are urgently needed because the public is misinformed about medical malpractices and risks</em>
Pembangunan yang baik akan terselenggara apabila diawali dengan perencanaan yang baik pula, sehingga mampu dilaksanakan oleh seluruh pelaku pembangunan serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembangunan yang mendekati kebutuhan masyarakat merupakan sebuah tuntutan yang tidak dapat ditunda lagi di Era Otonomi Daerah. Namun demikian, dalam pelaksanaannya seringkali dijumpai banyak kendala dalam setiap tahapannya, dan salah satu diantaranya adalah perencanaan. Secara ideal pembangunan daerah haruslah melibatkan partisipasi masyarakat dan berdasarkan kebutuhan riil masyarakat. Namun keinginan ini seringkali tidak tercapai karena berbagai hal dan keterbatasannya. Agar tujuan pembangunan dapat terwujud maka peran serta dan kerjasama dari seluruh masyarakat yang ada sangat diperlukan sekali, karena salah satu faktor yang menentukan dalam terlaksananya suatu pembangunan adalah faktor manusia itu sendiri. Dalam pelaksanaan pembangunan, partisipasi masyarakat sangat diharapkan dalam setiap tahapan pembangunan yang dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemanfaatan, pelestarian dan tahap evaluasi. Melalui
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.