ABSTRAKLatar belakang: salah satu faktor penyebab masih tingginya angka mortalitas pada ibu antara lain anemia ibu hamil. Peran kader masyarakat yang tergabung dalam posyandu sangat diperlukan untuk ibu hamil dalam bentuk pendidikan kesehatan kepada ibu hamil untuk mengetahui pengaruh edukasi deteksi dini anemia terhadap pengetahuan kader posyandu. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan deteksi dini dan penceghan anemia pada kader posyandu. Metode: desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pretest dan post test without control. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling sebanyak 21 kader kesehatan posyandu di Cipamokolan Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Bandung. Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan sebelum intervensi dalam kategori kurang (19%), cukup (76,2%), baik (4,8%) meningkat setelah intervensi menjadi cukup (14,3%) dan baik (85,7%). Pada analisis lanjut ditemukan rata-rata tingkat pengetahuan sebelum intervensi dari 60 menjadi 90 (p= 0.001). Kesimpulan: pendidikan kesehatan berpengaruh dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kader kesehatan.   tingkat pengetahuan kader kesehatan.  ABSTRACTBackground: one of the contributing factors of high maternal mortality rate is pregnant mother's anemia. The role of community cadres incorporated in Posyandu is very necessary for pregnant women in the form of health education to pregnant women. Research Objectives: this study aimed to determine the effect of health education on knowledge of early detection of anemia and prevention of anemia of Posyandu cadres. Methods: the quasi experiment with pre test and post test without control design was used in this study. Sampling was collected by total sampling method as many as 21 health cadres of posyandu in Cipamokolan Kelurahan Mekarjaya, Rancasari District of Bandung. Data analysis included univariate and bivariate by using t-test. The results showed that the average level of knowledge before the intervention was in the category of less (19%), enough (76.2%), good (4.8%), it increased after intervention to enough (14.3%) and good (85.7 %). In the advanced analysis found that the average level of knowledge before the intervention was 60 to 90 (p = 0.001). Conclusion: health education is influential in increasing the level of health cadre knowledge
<p>Banjir sering menimbulkan masalah kesehatan terutama pada anak. Hal ini diperparah dengan buruknya pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengetahuan Dan Skill Guru dan personal hygiene siswa setelah diberikan edukasi. Penelitian dilkukan pada tahun 2014. Desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test. Penelitian dilakukan di SDN VII dan X Dayeuhkolot Bandung. Sampelnya adalah 24 guru dan 288 siswa kelas 3-6 SDN VII dan SDN X Dayeuhkolot. Instrumen menggunakan quesioner, lembar observasi, dan lembar cek list. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil menunjukan rerata personal hygiene siswa 77,78 sebelum intervensi meningkat jadi 89,54 (pv= 0.001). Rerata tingkat pengetahuan guru sebelum intervensi 52, rerata skill CTPS 64,17. Setelah intervensi mengalami peningkatan rerata tingkat pengetahuan menjadi 97, rerata skill CTPS 97,92 (pv= 0.001). Simpulan penelitian, ada perbedaan bermakna rerata pengetahuan dan skill guru serta personal hygiene siswa sebelum dan setelah periode intervensi.</p><p> </p><p><em>Floods often cause health problems especially in children. This is aggravated by poor pattern Clean and Healthy Lifestyle/ PHBS in the community. The aim is to determine the effect of education on knowledge, skill of the teachers and hygiene of the elementary school students. The study conducted at 2014. The study was a quasi-experimental of pre-test and post-test design. The study was conducted in elementary school VII and X Dayeuhkolot. The sample is 24 teachers and 288 students in grades 3 to 6. The instrument used quisionare, observation sheet, and a check list sheet. Univariate and bivariate analysis was used to analyze the data. The mean score of personal hygiene students increased from77.78 to 89.54 (pv = 0.001). The mean score of teacher knowledge increased from 52 to 97 (pv = 0.001). The mean score of skill in teacher increased from 64.17 to 97.92 (pv = 0.001). Conclusion: This study found a significant differences of mean the knowledge and skill on teachers and personal hygiene students before and after the intervention (p = 0.001).</em></p>
AbstrakKementerian Kesehatan menyatakan bahwa di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi hipertensi delam tiga tahun terakhir. Kabupaten Kuningan merupakan wilayah dengan prevalensi hipertensi terbanyak di Indonesia. Kasus hipertensi merupakan salah satu penyakit yang termasuk sepuluh penyakit terbesar selama tiga tahun di seluruh Puskesmas di Kabupaten Kuningan termasuk Puskesmas Windusengkahan yang memiliki catatan kenaikan hipertensi tiga tahun terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor yang paling berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi pada di Wilayah Kerja Puskesmas Windusengkahan Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan menggunakan multivariat regresi liniear. Responden pada penelitian ini adalah anggota keluarga usia dewasa baik pria maupun wanita di Wilayah Kerja Puskesmas Windusengkahan yang memiliki riwayat keluarga hipertensi dan memiliki minimal dua faktor dari risiko hipertensi yang bertempat tinggal bersama keluarga. Pengambilan sampel di setiap kelurahan dalam pada wilayah kerja Puskesmas Windusengkahan ini menggunakan proporsional random sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu semua variabel bebas seperti tingkat pengetahuan, faktor spiritual, faktor emosional, tingkat ekonomi, latar belakang budaya, dan praktik keluarga berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi adalah paktor praktik. Persamaan yang muncul dari penelitian ini yaitu dukungan keluarga = 0.442 + 5.331 (Tingkat Pengetahuan Keluarga) + 2.532 (emosional)+ 3.112 (spiritual) + 7.330 (Faktor Praktik Keluarga). Kesimpulan penelitian adalah pengetahuan keluarga, faktor emosional, faktor spiritual dan praktik keluarga lebih ditingkatkan lagi di keluarga dalam memberikan dukungan pencegahan primer hipertensi. Keluarga menjadi faktor penting bagi anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatannya khususnya pada pencegahan primer hipertensi.Kata kunci: Dukungan keluarga, hipertensi, pencegahan, praktik keluarga. Analysis of Factors Related to Support Families in Primary Prevention of Hypertension AbstractThe Ministry of Health stated that in Indonesia increased prevalence of hypertension delam last three years. District Of Kuningan is the region with the highest prevalence of hypertension in Indonesia. District of Kuningan is the region with the highest prevalence of hypertension in Indonesia. Cases hypertension is a disease that includes ten largest disease for three years in all health centers in the district of Kuningan, including health center Windusengkahan hypertension who have a record rise in the last three years. The purpose of this study was to determine the factors most associated with family support in the primary prevention of hypertension work area Puskesmas Windusengkahan District Of Kuningan. This type of research is quantitative correlational anilitik using multivariate linear regression....
Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang menjadi prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024. Kabupaten Karawang termasuk kedalam 100 kota/kabupaten prioritas untuk intervensi anak stunting di Indonesia. Fokus utama dalam penanganan stunting adalah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dilaksanakan di Posyandu. Kader yang berperan penting dalam penggerak posyandu diharapkan mempunyai pengetahuan yang baik dan motivasi yang tinggi dalam upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah pemberdayaan kader kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi tentang pencegahan stunting. Sasaran kegiatan ini adalah kader yang berada di Kabupaten Karawang dengan jumlah peserta sebanyak 44 orang. Kegiatan pemberdayaan menggunakan metode ceramah dan dilanjutkan sesi tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukan sebanyak 77,55% kader mempunyai pengetahuan yang baik, dan sebanyak sebanyak 68,26% memiliki tingkat motivasi yang sedang. Diharapkan pemberdayaan kader kesehatan dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kinerja kader dalam pelayanan posyandu yang optimal. Kata kunci: Balita, kader-kesehatan, pemberdayaan, stunting.
Handwashing behavior in Indonesia remains a problem. The cause is associated with a lack of awareness in handwashing with soap. This study aimed to determine the effect of the school community empowerment model on handwashing implementation among elementary school students in Dayeuhkolot Subdistrict, Bandung District. This study used quasi experimental design with pre-test and post-test, and descriptive and inferential analyses. Samples consisted of 24 teachers, 377 students at 4 th -6 th grade and 24 school-children from the little doctors program. The approach method in this study used integrated school health efforts (combined model of fit for school and selected school health effort) consisting of six stages. Instruments were knowledge questionnaires, observations and checklist sheets. Handwashing with soap was evaluated for three months. Results found that the score of little doctors in the good category increased in skill of handwashing with soap from 0% to 100%, the skill among the students who were not little doctors improved in good category from 0% to 87.5%. School community empowerment affects handwashing behavior among elementary school students.Keywords: Elementary school students, empowerment method, handwashing with soap Abstrak Perilaku mencuci tangan dengan sabun di Indonesia masih menjadi masalah. Penyebabnya dikaitkan dengan kurangnya kesadaran dalam mencuci tangan pakai sabun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan komunitas sekolah terhadap penerapan mencuci tangan di kalangan siswa sekolah dasar di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pretest dan posttest serta melakukan analisis deskriptif dan inferensial. Sampel terdiri dari 24 guru, 377 siswa di kelas 4-6, dan 24 dokter kecil. Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan usaha kesehatan sekolah terpadu (gabungan model fit for school dan UKS terpilih), yang terdiri dari enam tahap. Instrumen terdiri dari kuesioner pengetahuan, lembar observasi, dan lembar checklist. Cuci tangan pakai sabun dievaluasi selama tiga bulan. Hasil menemukan bahwa terdapat peningkatan skor dalam kategori baik untuk keterampilan cuci tangan pakai sabun dokter kecil dari 0% sampai 100% dan keterampilan mencuci tangan pakai sabun pada siswa meningkat dalam kategori baik dari 0% menjadi 87,5%. Pemberdayaan komunitas sekolah memengaruhi perilaku mencuci tangan di kalangan siswa SD. Solehati et al. Kesmas: National Public Health Journal. 2017; 11 (3): 111-116 DOI:10.21109/kesmas.v11i3.1171 How to Cite: Solehati T, Kosasih CE, Susilawati S, Lukman M, Paryati SPY. Effect of school community empowerment model towards handwashing implementation among elementary school students.
Background: Flooding due to Citarum river overflowing is a natural phenomenon that is almost common every year, especially for the area around Citarum Dayeuhkolot. Floods cause various health problems, such as Dengue Haemorogic Fever (DHF). The high incidence of environmental-based infectious diseases in flood-prone villages in Dayeuhkolot is caused by problems in the health determinant factor which is associated with the still low awareness of the community that supports clean and healthy lifestyle behaviors (PHBS). Objective: To determine the effect of DHF prevention education on elementary school students' knowledge and attitudes. Methods: Quasi-experimental research design with pre-test and post-test design. The study was conducted at Bojong Asih Elementary School, Pasawahan Elementary School, Cangkuang Elementary School, and Leuwi Bandung Elementary School in 2017. The samples in this study were all students in grades 4- 6 totaling 323 people. All students were given a questionnaire before the intervention and then given counseling about the prevention of DHF and given a questionnaire again to measure the level of knowledge and attitudes. Data analysis uses descriptive univariate analysis and bivariate t test. The approach method in this research uses the Integrated UKS method.
Bahaya rokok merupakan ancaman bagi kehidupan manusia termasuk anak sekolah dasar. Mereka dapat terpapar dari lingkungan, terutama keluarganya yang merokok. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan bahaya rokok pada siswa Sekolah Dasar. Desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test. Penelitian dilakukan tahun 2017 di SDN Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4- 6 berjumlah 323 orang. Sample yang digunakan adalah total sampling. Semua siswa diberikan quisioner sebelum intervensi untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap siswa, kemudian diberikan penyuluhan tentang bahaya rokok, lalu diberikan quisioner kembali untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan tentang bahaya rokok sebelum intervensi 256 (79.3%) siswa berkatagori baik meningkat menjadi 293 (90.7%) siswa berkatagori baik (p=0,000). Penelitian ini juga menemukan bahwa rata-rata sikap sebelum intervensi 253 (78.3%) siswa memiliki sikap mendukung tentang bahaya rokok meningkat menjadi 293 (90.7%) setelah intervensi (p=0,000). Penelitian ini menemukan perbedaan bermakna peningkatan rata-rata pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan setelah periode intervensi (p= 0.000). Berdasarkan hasil penelitian perlu adanya dukungan dari pihak sekolah dan puskesmas bagi keberlanjutan program edukasi kesehatan bahaya rokok di sekolah beserta evaluasinya.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pandemi Covid 19 yang terus meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya pencegahan covid 19 oleh seluruh masyarakat termasuk masyarakat Desa Cilembu Sumedang. Dalam survey awal menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak melaksanakan protokol kesehatan. Masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa Covid 19 adalah tidak nyata. Memakai masker karena takut razia. Sebagian masih tetap bekerja diluar rumah. Padahal untuk pencegahan covid 19 harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Melihat kondisi tersebut diperlukan adanya pendidikan kesehatan tentang covid 19 kepada masyarakat Desa Cilembu. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Cilembu dalam pencegahan covid 19. Metode kegiatan yang dilaksanakan mulai dari persiapan sosial kemudian pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan secara online melalui aplikasi whatsapp dan zoom. Analisis data dilakukan dengan uji paired samples T test. Hasil kegiatan menunjukan sebelum dilakukan pendidikan kesehaan rata rata nilai pengetahuan sebesar 76,87 dan setelah dilakukan meningkat menjadi 83,75 point dengan nilai p sebesar 0,001. Peningkatan pengetahuan tersebut merupakan awal yang baik untuk melaksanakan protokol kesehatan. Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini bisa mensosialisasikan kepada masyarakat sekitarnya sehingga upaya pencegahan covid 19 dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Desa Cilembu. Kesimpulan kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan covid 19 setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Agar peningkatan pengetahuan tersebut menjadi perilaku pencegahan covid 19 maka sangat diperlukan upaya tindak lanjut pembinaan dari penanggung jawab wilayah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.