Based on the data base from Jambi Police PPA documentation, there are 98 cases of domestic violence that occurred throughout 2015, both physical and psychological violence. The factors causing these violences are ranging from economic problems (65%), cheating (20%), the difference in vision and mision of establishing households (10%), and the abandonment issues (7%). The psychological impact of domestic violence can be a loss of confidence, a trauma which appears when someone sees the similar events, and the fear to perform daily activities. The protections are required from family, police, prosecutors, advocates, social institutions, the protection of the courts, health services in accordance with medical needs, special handling related to the privacy of victims, assistance by social workers and legal assistance at every level of examination process in accordance with the provisions of the legislation, and also the spiritual guidance services.
In the 70s, the Education level of women in Seberang Kota Jambi City were relatively low. Women tended to study only the religious education and did not consider general education as an important subject. This tendency resulted in the low science literacy of women in the community. Recently, the education level of a number of women in this community has improved significantly. This study seeks to describe the effect of the improved education level of several women on scientific literacy of the other women in the society. This study used a qualitative and quantitative approach (mixed method). The information is obtained using interviews to 150 women in the community. It was found that the level education of some women has significantly improved the community scientific literacy. Some factors that may contribute to this improvement are: 1). Confidence factors (Religion), 2) economic progress factors, 3) factors of infrastructure development and 4) information factors. As for science literacy, it is generally dominated by literacy levels at the "moderate" level of 43%, "low" level of 35% and subsequently "high" level of 22%. Based on the literacy tests in the community, it was shown that 58% were in Functional Literacy, 38% in Civic literacy, and 6% in the Cultural Literacy group.
Dalam pendekatan pemasaran jasa telah dikembangkan sebuah alat terpenting, yaitu marketing mix. Selanjutnya dalam marketing mix dikenal dengan istilah 7P sebagai alat marketing paling tepat sebagai pendekatan terhadap peserta didik, sebab marketing mix klasik 4P tidak cukup efisien dalam mendorong sebuah universitas atau perguruan tinggi
Strategi peningkatan mutu perguruaan tinggi tidak terlepas dari sistem pengembangan yang terencana terarah dan teratur dalam menjalankan roda organisasi, upaya-upaya dan terobosan yang produktif sangat perlu dilakukan serta dikembangkan karena perguruan tinggi merupakan wadah untuk mencetak generasi intelektual sekaligus pencetak generasi-generasi yang memiliki akhlakul karimah. Strategi dalam pengembangan mutu perguruan tinggi tidak hanya di mulai dari membangun sarana prasarana yang memadai tetapi juga sangat diperhatikan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), agar memiliki daya saing baik di level nasional dan juga level Internasional karena menurut hemat penulis perguruan tinggi yang bermutu itu mampu menjawab tantangan, kebutuhan, dan keinginan masyarakat seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang terus maju.
Salah satu faktor yang berperan penting untuk peningkatan mutu pendidikan adalah strategi manajemen (Managemen strategic). Tujuan dari penelitian ini adalah: Pertama,Untuk mengetahui bagaimana implementasi analis SWOT pada Manajemen strategik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di MTs Nurul Islam Muara Bungo. Kedua adalah untuk melihat apa saja faktor penghambat dan pendukung analisis SWOT dalam perencanaan Strategik peningkatan mutu pendidikan di MTS Nurul Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, data yang dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi, serta dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitaian yang dilaksanakan pada bulan Juni di MTs Nurul Islam Muara Bungo ini, bahwa inplementasi analisis SWOT di MTs Nurul Islam Muara Bungo dilaksanakan pada setiap tahun dengan menggunakan analisis SWOT berbentuk Matrik SWOT 4 Kuadran, yang hasilnya sebagai berikut: strengths yang dimiliki memenuhi semua standar dari indikator mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah, weaknesses yang dimiliki letak georafis sekolah di pinggirin kota muara bungo, stakeholder yang kurang disiplin, sistem manajerial yang kurang rapi, opportunities yang dimiliki kemitraan yang tinggi, peningkatan suasana kondusif, sedangkan threats yang harus dihadapi yakni menyatukan civitas akademika satu visi, persaingan lembaga pendidikan eksternal, prubahan globalisasi. Faktor-faktor pendukung impelemntasi analisis SWOT adalah stakeholder yang aktif, dan kepala madrasah yang progresif dalam evaluasi dan pengembangan, dan untuk faktor-faktor penghambatnya yakni adanya kendala sistem informasi manajemen masih konvensional, sumber daya manusia yang masih belum profeisonal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.