This study aims to expose the interactions that occur in the process of mathematics learning and describe a method of learning motivation and logical mathematical thinking of students in classes. The method used in this research was a quasi-experimental design group post-test. In its implementation, this study uses a class experiment. Qualitative data are obtained in the form of motivational learning scale, whereas the quantitative data in the form of logical thinking ability score using normalized gain. The results showed the existence of a positive interaction during learning. However, learning motivation of students didn't show a significant improvement. While the logical thinking ability of students after learning of mathematics using the strategy of SPICES with PBL method is in the category is fair. In its implementation, the strategy of SPICES needed support some teachers from several fields of science. Keywords: Logical Thinking, Problem Based Learning, SPICES, Motivation. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menelaah interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika menggunakan strategi SPICES dengan metode PBL dan mendeskripsikan motivasi belajar dan berpikir logis matematis siswa pada kelas yang menggunakan strategi SPICES dengan motode PBL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan disain kelompok postes. Dalam implementasinya, penelitian ini menggunakan satu kelas eksperimen. Data kualitatif yang diperoleh berupa skala motivasi belajar matematika siswa, sedangkan data kuantitatif berupa skor kemampuan berpikir logis dihitung gain ternormalisasinya. Hasil penelitian menunjukkan ad anya interaksi yang positif selama pembelajaran. Namun demikian, motivasi belajar siswa tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Sedangkan kemampuan berpikir logis siswa setelah mendapat pembelajaran matematika menggunakan strategi SPICES dengan metode PBL termasuk ke dalam kategori cukup. Dalam implementasinya, strategi SPICES memerlukan dukungan beberapa guru dari beberapa bidang ilmu.
Latar Belakang: Rumah sakit di Indonesia sudah mengembangkan jenjang karir sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, meskipun belum mengarah pada pengembangan jenjang karir profesional. Jenjang karir digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan kompetensi berdasarkan jenjang karir profesional perawat.Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif observasional dengan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 43 perawat pelaksana, dengan metode total sampling. Intrumen dalam penelitian ini menggunakan format panduan jenjang karir perawat yang dibuat oleh rumah sakit. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi.Hasil: Hasil dalam penelitian ini menunjukan pelaksanaan jenjang karir oleh PK I (56.3%) sesuai, perawat klinis II (50.0%) sesuai, dan perawat klinis III (66.7%) sesuai.Kesimpulan: Pelaksanaan kompetensi berdasarkan jenjang karir profesional perawat dalam kategori sesuai sebesar 58.1%. Masih banyak perawat yang masuk dalam kategori tidak sesuai, dikarenakan masih banyak juga perawat yang mengerjakan diluar kewenangan, PK I mengerjakan PK II dan PK III, begitupun sebaliknya. Hal ini dikarenakan pada saat dinas, pemerataan PK tidak merata. Oleh karena itu, perlu adanya tinjauan ulang dalam segi sumber daya manusia perawat yang sudah memiliki jenjang karir, agar pemerataan jenjang karir yang baik di setiap ruangan.
Mathematical resilience is a multidimensional construct in positive psychology focusing on mental health. The education system in Indonesia changed the 2019 Novel Coronavirus (COVID-19) pandemic. This pandemic event provides an opportunity for academics to take further academic decisions in the future. Good mathematical resilience skills are needed to prepare students to carry out the Tri Dharma of Higher Education. The purpose of this study is to comprehensively examine mathematical resilience skills using a blended learning model during a pandemic. This type of research uses case study research and is descriptive. The research was conducted on fourth-semester students of the 2020-2021 academic year at a private university in Cirebon, West Java, with research subjects consisting of 37 students. The data was obtained from a mathematical resilience questionnaire in linear program lectures using a blended learning model. Collecting data using a questionnaire instrument was analyzed using the formula for the distribution of frequencies and percentages. The results showed that students' mathematical resilience skills using blended learning in the Linear Program courses during the Covid-19 pandemic were good; previous research on the Linear Program courses obtained good results of resilience abilities but in different samples. The existence of the Covid-19 pandemic does not have much effect on mathematical resilience abilities.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.