ABSTRAK Terjadinya peningkatan permintaan sayuran organik mendorong ritel modern untuk dapat memenuhi permintaan tersebut sehingga ketersediaan sayuran organik yang berkualitas harus memadai agar tidak mengecewakan konsumen. Hal lain yang sering kali menjadi perhatian konsumen dalam membeli sayuran organik di ritel modern adalah kualitas pelayanan dalam menyajikan sayuran organik tersebut mengingat harganya yang lebih mahal. Dengan demikian, tujuan dari makalah ini adalah menganalisis tingkat kepuasan konsumen sayuran organik terhadap kualitas produk dan kualitas pelayanan di hypermarket lotte mart kota Bandung yang merupakan salah satu ritel modern yang sudah lama menjual sayuran organik dengan jenis sayuran organik yang beragam. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kuantitatif dengan metode survey. Ukuran sampel penelitian adalah 42 orang responden yang diambil menggunakan teknik Systematic Random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik scoring dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas sayuran organik dan kualitas pelayanannya berturut-turut adalah sebesar 75% dan 77% sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen sayuran organik merasa puas terhadap kualitas sayuran dan kualitas pelayanan di ritel modern tersebut. Dari hasil analisis faktor didapatkan bahwa faktor kualitas produk sayuran organik yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasaan konsumen adalah adanya bekas gigitan serangga, kemasan yang menarik dan faktor harga yang sesuai kualitas. Sedangkan faktor kualitas pelayanan yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasaan konsumen adalah faktor kesabaran karyawan dalam melayani, tanggapan terhadap keluhan yang mudah dimengerti, kecepatan dan kesiapan melayani konsumen dan faktor pengetahuan karyawan mengenai sayuran organik. Kata kunci: ritel modern, analisis faktor, kepuasan konsumen, sayuran organik, kualitas produk, kualitas pelayanan ABSTRACT An increase in demand for organic vegetables encourages modern retailers to meet these demands so that the availability of quality organic vegetables must be sufficient so as not to disappoint consumers. Another thing that is often of concern to consumers in buying organic vegetables in modern retail is the quality of service in serving these organic vegetables given the higher price. Thus, the purpose of this paper is to analyze the satisfaction level of organic vegetables consumer on product quality and service quality at the Lotte Mart hypermarket in Bandung, which is one of the modern retailers that has long sold organic vegetables with various types of organic vegetables. The research design used is a quantitative design with a survey method. The sample size of the study was 42 respondents taken using the Systematic Random sampling technique. Data analysis technique used is a scoring technique dan factor analysis. The results showed that the level of consumer satisfaction on the quality of organic vegetables and the quality of service respectively were 75%
Masalah utama dalam pengembangan sektor pertanian adalah ketisakpastian. Ketidakpastian menjadikan banyak masyarakat yang yang tidak memilik sektor pertanian sebagai pengembangan bisnis, utamanya ditingkat usahatani. Risiko ketidakpastian ini memperngwaruhi petani dalam menjalankan usahataninya. Petani mangga di Kabupaten Cirebon juga tidak terlepas dari risiko ketidakpastian dalam usahatani mangga yang dilakukannya. Beberapa petani mangga memilih untuk membiarkan pohon mangganya tanpa proses pemeliharaan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko usahatani mangga dalam pengembangan agrowisata di Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner, wawancara, focus group discussion dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Mix method yaitu menggunakan analisis deskriptif dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil identifikasi risiko adalah risiko dalam usahatani mangga digolongkan dalam 4 kategori yaitu risiko suplai, risiko operasional, risiko keuangan dan risiko lingkungan. Dalam kegiatan usahatani yang dilakukan petani mangga risiko yang memiliki nilai RPN dan RSV yang paling tinggi adalah risiko alam/lingkungan.
Penelitian ini dilakukan di Desa Hegarmanah Kabupaten Sumedang. Desa Hegarmanah tahun 2011 merupakan desa yang memiliki luas panen padi sawah terluas dibandingkan desa-desa lainnya yaitu seluas 242 hektar, pada tahun 2014 luas sawah menjadi 86,82 hektar dan akan semakin berkurang dari tahun ke tahun akibat dari alih fungsi lahan ke non pertanian. Tujua n Penelitian adalah mengetahui karakteristik usahatani padi di Desa Hegarmanah dan menganalisis tingkat pendapatan dan kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap struktur pendapatan petani. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik penelitian study kasus (case study). Rancangan analisis usahatani diperlukan untuk mengetahui besarnya penerimaan petani dan analisis R/C ratio. Hasil penelitian diperoleh 81,25 persen petani menjual sebagian hasil produksinya (semi komersial) dan 25 persen petani menjual hasil usahatani, 18,75 persen petani tidak menjual hasil usahataninya. Petani dengan kuantitas penjualan terbesar hanya mencapai 42 kwintal atau sekitar 75 persen dari keseluruhan hasil produksinya. R/C ratio petani lebih besar dari 1 artin ya usahatani padi yang dilakukan menguntungkan. Kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan total petani sangat bervariasi mulai 12 persen hingga 100 persen, Sebagian petani memang masih menggantungkan hidupnya dari usahatani padi, tambahan penghasilan diperoleh dari peternakan dan tanaman perkebunan, usaha kost-kostan, usaha industri pengolahan, jasa dan perdagangan.
Abstract. Building agribusiness model of LEISA is needed as a prototype of sustainable regional and economic development (SRRED) in the watersheds (DAS) of West Java Province. Agribusiness model of LEISA is a sustainable agribusiness system applying low external input. The system was developed in the framework of optimizing local-based productive resources including soil, water, vegetation, microclimate, renewable energy, appropriate technology, social capital, environment and human resources by combining various subsystems including integrated production subsystems of crops, livestock and fish to provide a maximum synergy effect, post-harvest subsystem and processing of results, marketing subsystems and supporting subsystems. In this study, the ecological boundary of Cipunegara sub-watershed ecosystem, administrative boundaries are Surian Subdistricts in Sumedang. The purpose of this study are to identify the potency of natural resources and local agricultural technologies that could support the LEISA model in Surian and to identify the potency of internal and external inputs in the LEISA model. The research used qualitative descriptive method and technical action research. Data were obtained through interviews, documentation, and observation. The results showed that natural resources in the form of agricultural land, water resources, livestock resources, and human labor are sufficient to support agribusiness model of LEISA. LEISA agribusiness model that has been applied in the research location is the integration of beef cattle, agroforestry, and agrosilvopasture. By building LEISA model, agribusiness can optimize the utilization of locally based productive resources, reduce dependence on external resources, and support sustainable food security.
Purpose: Organic rice demand in Indonesia continues to increase and market opportunities are also increasingly widespread. Therefore, consumers can have a choice over various organic rice products. This study was conducted to identify characteristics of organic rice consumers, purchase decision process, analyze organic rice attributes and consumer satisfaction. The aim of the study is to obtain the main driven factor that could be used as an important consideration for the organic rice business. Research Method:The research design was quantitative with a survey of 75 respondents which were randomly drawn. Data were analyzed using frequency distribution to describe consumer characteristics and purchasing decision process, Importance Performance Analysis (IPA) to identify the attributes that consumers considered and Consumer Satisfaction Index (CSI) to identify the level of consumer satisfaction.Findings: Organic rice consumers were dominated by housewives who are high-educated, middle aged, and who have an upper-middle income with an average of USD 797.72/month. The main reason of consuming organic rice was its sweet taste. The benefits of organic rice was known through print and electronic media. Organic rice prices ranged from USD 2.07/kg to USD 3.25/kg and average purchase was 6 kg per month. Moreover, the most expensive organic rice was the one that has a low glycemic index. Even though the price was rising, consumers keep purchasing organic rice they normally consume. Of 12 attributes, only price affordability was not in line with the consumer expectations. Overall, consumers were very satisfied as indicated by the value of CSI = 83.28%. The results conclude that price affordability was the main driven factor and could be used as an important consideration for the organic rice business. Originality/Value:It is very important to analyze factors that consumers considered in buying organic rice, because the results can be used as an important consideration for the organic rice business.
Pertanian adalah sektor usaha yang sangat bergengsi, karena sangat berperan dalam menyediakan bahan pangan bagi umat manusia. Namun rupanya hal ini tidak secara otomatis menarik perhatian masyarakat terutama generasi usia muda untuk menekuni bidang usaha pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memperkuat kapasitas kewirausahaan petani muda hortikultura skala kecil di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah proses partisipatif mulai dari awal sampai akhir kegiatan. Tim Pengabdian dalam proses ini menjadi fasilitator yang mempertemukan antara praktisi, aparat desa yang terkait dengan kelompok petani muda. Melalui kegiatan ini, diperoleh hasil bahwa petani muda memiliki ketertarikan untuk mencoba sesuatu yang baru dalam kegiatan usahatani nya, tentunya yang dapat memberikan tambahan pendapatan bagi mereka. Berbeda dengan petani pada umumnya yang lebih memilih cara yang telah biasa mereka lakukan, petani muda cenderung lebih berani mengambil risiko dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat kegiatan pelatihan dan fasilitasi menjadi lebih dinamis, mereka lebih aktif untuk mempelajari manajemen usaha agar bisa mereka terapkan dalam usaha mereka.
Kiwari Farmers adalah suatu kelompok tani yang memproduksi kopi arabika yang diberi nama Manglayang Karlina dan dipasarkan di Warung Kopi Kiwari yang terletak di Jalan Palapa No.55, Padasuka, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Maraknya kedai kopi di daerah Bandung menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat sehingga terjadi fluktuasi dalam omzet penjualan kopi di Warung Kopi Kiwari. Salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensinya, warung Kopi Kiwari perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian kopi Manglayang Karlina di warung Kopi Kiwari. Desain penelitian ini adalah desain kualitatif dengan teknik penelitian survey terhadap 50 responden. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Dari 11 faktor diperoleh 10 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli kopi arabika Manglayang Karlina, yaitu faktor budaya, sosial, psikologis, produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan faktor bukti fisik. Disarankan Warung Kopi Kiwari memberikan informasi mengenai manfaat kopi dan suatu konten menarik melalui media sosial yang sudah dimilikinya. Konten menarik dapat berupa informasi pemanfaatan ampas kopi untuk pengharum ruangan.Kata kunci: kedai kopi, keputusan pembelian, perilaku konsumen
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.