Inkontinensia urin tipe stress merupakan masalah kesehatan yang sangat sering terjadi pada wanita dan jarang dikeluhkan karena dianggap sesuatu yang biasa sehingga tidak perlu diobati. Inkontinensia urin tipe stress adalah masalah umum pada wanita dengan tingkat prevalensi mulai dari 10% hingga lebih dari 40%. Terjadinya inkontinensia urin tipe stress pada wanita usia 45-60 tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah komposisi tubuh atau indeks massa tubuh. Kondisi indeks massa tubuh yang berat dan berlebihan akan menyebabkan penekanan pada kandung kemih, sehingga mengakibatkan kandung kemih lebih mudah mengalami pengeluaran urin secara tidak sengaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh terhadap inkontinensia urin tipe stres pada wanita usia 45-60 tahun. Penelitian ini adalah cross-sectional study. Teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan bentuk purposive sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Bangli pada bulan Juni-Juli 2021. Sampel penelitian berjumlah 34 orang. Massa tubuh diukur dengan IMT dan inkontinensia urin diukur dengan RUIS (The Revised Urinary Incontinence Scale). Berdasarkan uji sommer’d didapatkan nilai p=0,001 (p0,05) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh terhadap inkontinensia urin tipe stress wanita usia 45-60 tahun.
Aktivitas olahraga sepakbola merupakan olahraga kelompok yang digemari diseluruh dunia yang mempunyai risiko tinggi mengalami jatuh dan benturan sehingga dapat menyebabkan cedera. Untuk menghindari hal tersebut, tim medis harus disiapkan seperti dokter dan fisioterapis, baik disiapkan oleh tim atau disediakan oleh penyelenggara pertandingan. Pada dasarnya Fisioterapi bertujuan untuk mengembangkan, memelihara dan mengembalikan gerak dan fungsi tubuh melalui manipulasi manual, peningkatan gerak, latihan fungsional dan komunikasi yang ditujukan pada induvidu maupun kelompok. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penanganan pertama pada cedera yang dialami oleh atlet sepakbola yang bertanding dalam kegiatan Bima Nata Cup, khusuanya dalam pemberian pelayanan fisioterapi pada cedera akut. Metode yang dipergunakan sesuai dengan sistem asuhan fisioterapi mulai dari input: yaitu atlet yang mengalami cedera, process: pemeriksaan atlet dilanjutkan dengan pemebrian intervensi sesuai dengan cedera yang dialami, output: kesembuhan atlet dan outcome: kepuasan atlet terhadapa pelayan yang diberikan. Hasil pelayanan yang dilakukan terhadap 15 klub sepakbola yang bertanding fisioterapis dapat membantu dan memberikan penanganan kepada atlet yang mengalami cedera pada saat bertanding. Berdasarkan dari kasus cedera yang terjadi kasus terbanyak cedera pada pergelangan kaki sebesar 33%, cedera pada bagian lutut 25%, cedera pada hamstring 20%, cedera pada bagian bahu 8%, cedera pada bagian pergelangan tangan 8% dan cedera pada pingang 6%. Proses yang dilakukan berupa proses fisioterapi yang meliputi assessment, diagnosis, intervensi dan evaluasi. Intervensi fisioterapi yang dilakukan dengan metode RICE dan penggunaan modalitas fisioterapi berupa terapi latihan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat 36 atlet yang mengalami cedera Dan dapat menggambarkan bahwa perlunya pelayanan fisioterapi dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Keseimbangan mengacu pada kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan sambil menyesuaikan diri dengan gravitasi, permukaan tanah, dan objek lain di lingkungannya. Gangguan keseimbangan dapat menurunkan kualitas hidup serta menurunkan kemandirian lansia. Lansia dengan gangguan keseimbangan berisiko lebih tinggi untuk jatuh, yang dapat mengakibatkan berbagai trauma termasuk patah tulang, luka berat, dan bahkan kematian. Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa dan memberikan edukasi kepada lansia mengenai keseimbangan dan berbagai risiko yang ditimbulkan akibat gangguan keseimbangan serta upaya preventif yang dapat dilakukan berupa latihan keseimbangan. Metode dalam kegiatan ini terbagi dalam beberapa tahap yaitu tahap perizinan dan audiensi, tahap implementasi kegiatan dengan melakukan pemeriksaan keseimbangan dengan Fukuda step test. Tahap selanjutnya memberikan edukasi keseimbangan dan upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan keseimbangan. Output dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas hidup lansia, sedangkan outcomenya adalah kepuasan lansia terhadap pelayanan yang diberikan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah jumlah lansia yang mengikuti kegiatan sebanyak 26 orang dengan rincian laki-laki berjumlah 8 (30,8%) orang, sedangkan perempuan berjumlah 18 (69,2%) orang. Lansia yang mengalami gangguan keseimbangan adalah 17 (65,4%) orang dan dengan keseimbangan baik sebesar 9 (34,6%) orang. Berdasarkan hasil diatas, disimpulkan bahwa banyak lansia mengalami gangguan keseimbangan pada Kelompok Lansia Karang Lansia Rahayu, Banjar Kertha Bhuwana, Denpasar.
The number of elderly people in Indonesia from year to year continues to increase. With the increasing amount of elderly, it is followed by an increase in musculoskeletal complaints. The outbreak of Covid-19 has resulted in limited and disrupted physical activity and health services for the elderly. The elderly are a group at risk of death if infected with Covid-19 because there is a degenerative process and there are co-morbidities. Community service activities carried out at the Tresna Werdha Wana Seraya Social Home in Ketalanggu Village aims to provide health services so that during the Covid-19 pandemic the quality of life for the elderly will be better. Activities carried out using blood pressure screening methods and examination of musculoskeletal complaints as well as providing physiotherapy services related to musculoskeletal complaints such as exercise and infrared therapy for free to the elderly. The participation in this community service activity was 34 people with the most aged 66-70 years. The results of this activity are the presence of the elderly, and the results of blood pressure screening and services for musculoskeletal complaints in the elderly at the Tresna Werdha Wana Seraya Social Institution during the Covid-19 pandemic.
The aging process will cause a decrease in the neurological system which will affect cognitive function in the elderly. The purpose of this study was to determine the effect of brain gym on cognitive function in the elderly in Banjar Belaluan Sadmerta, Dangin Puri Kauh Village, North Denpasar District. Experimental research with a pre-test and post-test control group design which was carried out in April - May 2022 with a research sample of 16 subject in Banjar Belaluan Sadmerta who met the inclusion criteria. The measurement instrument to assess cognitive function was using the Mini Mental State Examination (MMSE) questionnaire. The data were analyzed by independent t-test to determine the effect of brain gym on cognitive function in the elderly and the results obtained p = 0,000 (p <0,05) which indicates that there is a significant difference between the cognitive function of the elderly in the treatment group and the control group. It was concluded that brain gym affects cognitive function in the elderly in Banjar Belaluan Sadmerta, Dangin Puri Kauh Village, North Denpasar District
Latar Belakang: Osteoartritis lutut merupakan proses degeneratif pada lanjut usia 60 tahun ke atas. Keluhan utama adalah nyeri lutut, kekakuan, keterbatasan gerak sendi, penurunan fleksibilitas dan kekuatan otot, hingga menyebabkan abnormalitas alignmen lutut. Terjadinya abnormalitas alignmen menyebabkan distribusi tekanan yang lebih tinggi pada sendi sehingga akan mengakibatkan ketidakstabilan pada patella akibatnya terjadi kelemahan pada otot quadriceps femoris yang mengakibatkan terjadi penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan dinamis. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Q-angle dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia dengan diagnosis osteoartritis lutut di Puskesmas Tegallalang I. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang yang dilakukan pada 15 Maret sampai 9 April 2021 dengan populasi lanjut usia yang di diagnosis osteoartritis lutut yang telah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Responden dipilih dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan bentuk purposive sampling, berdasarkan rumus besar sampel didapatkan 38 responden. Pengukuran Q-angle dengan menggunakan goniometer dan keseimbangan dinamis menggunakan time up and go test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan analisis hubungan antara Q-angle dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia dengan diagnosis osteoartritis lutut dengan uji pearson dengan hasil p sebesar 0,003 (p<0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,476 (r>0,05) yang menunjukkan hubungan yang kuat. Simpulan: Terdapat hubungan antara Q-angle dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia dengan diagnosis osteoartritis lutut.
Introduction: Myogenic Low Back Pain is an uncomfortable pain on the lower back, often caused by musculoskeletal disorders resulting in pain and disability. This case report aims to review ergonomic intervention on physical therapy program on myogenic low back pain. Case description: A 45-years-old man working as a roof tile craftsman complained of pain in the lower back area and already felt it for 1 month ago. The pain did not radiate to the leg. The patient has no neurological signs and symptoms. Patient-reported that he had experienced the same incident about 9 times in the last 3 years ago. The patient always performed bending motion and lifting the roof tile every day. The patient has been visited physical therapy and received ergonomic intervention and physical therapy programs such as core stability exercise, soft tissue mobilization and modalities for seven weeks. Following the ergonomic intervention and therapeutic exercise application, the Visual Analogue Scale score decreased from 6 to 0. The Modified Oswestry Disability Index score gradually decreased from 60% disability to 0% disability. The patient no longer complained of MLBP and was able to lift the roof tile well. Conclusion: After a seven-weeks physical therapy treatment session, the patient did not feel pain and can perform forward bending. Modified Oswestry Disability Index score improved and demonstrated improved lifting the roof tile without any complaints. We concluded that the ergonomic intervention combined with physical therapy programs effectively decreased pain and disability level on a subject with MLBP
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.