Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, suku bunga, jumlah uang beredar, dan kurs pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2019. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dimana inflasi, suku bunga, jumlah uang beredar, dan kur sebagai variabel bebas, dan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang diambil dari data periodik indeks harga saham gabungan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai 2019. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG), variabel suku bunga tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG), dan variabel kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).
Penelitian dilakukan di Kabupaten Ngawi selama 15 tahun terhitung mulai 2006 – 2020. Kemiskinan merupakan permasalahan yang lumrah dialami olah tiap daerah dan juga dijadikan sebagai tolak ukur kesejahteraan masyarakat. Tinggi rendahnya angka kemiskinan salah satunya dipengaruhi oleh sistem alokasi dana dari berbagai penerimaan daerah, baik dari subsidi pemerintah ataupun dari penerimaan asli daerah hasil pemanfaatan sumber daya daerah. Pengalokasian sumber dana tersebut harus dilakukan dengan terencana sebagai salah satu upaya penurunan tingkat kemiskinan pada suatu daerah. Adapun tujuan dilakukan penelitian dengan maksud yaitu: untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendapatan asli daerah terhadap kemiskinan di Kabupaten Ngawi. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dana alokasi umum terhadap kemiskinan di Kabupaten Ngawi. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dana alokasi khusus terhadap kemiskinan di Kabupaten Ngawi. Dan juga untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh belanja modal terhadap kemiskinan di Kabupaten Ngawi. Pendekatan yang diambil yaitu jenis penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel berupa teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan laporan realisasi anggaran dari dokumen Kabupaten Ngawi dalam angka dan data kemiskinan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi tahun 2006 – 2020. Data yang digunakan yaitu jenis data sekunder dan teknik analisisnya berupa analisis regresi linier berganda dengan bantuan Software SPSS Versi 25. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah tidak berpengaruh positif terhadap kemiskinan; dana alokasi umum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan; dana alokasi khusus tidak berpengaruh negatif terhadap kemiskinan; dan belanja modal tidak berpengaruh positif terhadap kemiskinan. Sehingga penelitian ini sangat membantu dalam mengidentifikasi penyebab kemiskinan dalam suatu daerah.
Penelitian berjudul “Analisis Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Non Performance Financing (Npf) Perbankan Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2015 – 2018” bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi NPF perbankan syariah di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah inflasi, kurs,Gross Domestic Product (GDP), Capital Adequacy Ratio ( CAR), Financing Deposi Ratio (FDR) dan BOPO. Data yang digunakan adalah data time series triwulanan periode tahun 2014 sampai tahun 2018 yang bersumber dari Statistik dan Laporan Perkembangan Keuangan Syariah serta dianalisa dengan menggunakan metode regeresi berganda. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa salah satu variabel dalam faktor ekstenal memiliki pengaruh paling besar yaitu variabel BOPO dengan nilai r2 sebesar 0,810 atau sebesar 81 %sedangakan yang memiliki pengaruh paling kecil adalah variabel GDP dengan nilai r2 sebesar 0,172 atau hanya sebesar 17,2 %.
Sektor Industri Manufaktur merupakan sektor yang memiliki nilai kontribusi paling tinggi dibandingkan sektor ekonomi lainnya terhadap PDRB, oleh karena nilai total output industri manufaktur paling tinggi maka sektor industri manufaktur memiliki peran yangsangat penting bagi perekonomian Jawa Timur, terutama dalam penyerapan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa pengaruh PDRB indusri, jumlah industri dan jumlah investasi industri di sektor manufaktur terhadapan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur. Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian adalah metode regresi linier berganda. Hasil dari analisis data menunjukan bahwa PDRB , jumlah industri dan jumlah investasi di sektor industri manufaktur berpengaruh positif terhadap penyerapan teanaga kerja di Jawa Timur.
Pembangunan suatu negara tidak terlepas peran dari pemerintahan daerah merupakan suatu bagian yang tidak kalah penting dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang terdapat didalamnya secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi berganda dan data runtut waktu. Secara simultan Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Tenaga Kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur. Secara parsial variabel Kemiskinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur, sedangkan variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tenaga Kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur.
Sektor pariwisata adalah salah satu sumber penerimaan daerah yang menjadi penyumbang pendapatan asli daerah melalui pajak daerah dan retribusi daerah. Agar dapat meningkatkan pendapatan asli daerah di kabupaten Tuban, maka diharapkan pemerintah dan masyarakat sekitar diupayakan untuk terus mengelola dan merawat sumberdaya alam untuk dijadikan sebagai tempat wisata agar dapat menarik pengunjung untuk terus berwisata di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Tuban pada tahun 2006-2020 seama periode 15 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, jumlah hotel, dan jumlah objek wisata terhadap pendapatan asi daerah di Kabupaten tuban pada tahun 2006 sampai dengan 2020. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan metode purposive sampling. Data ini menggunakan data sekunder berupa dokumen. Sumber data diambil dari laporan realisasi anggaran dan publikasi BPS Kabupaten Tuban periode 2006-2020 dengan menggunakan jenis data time series. Teknik yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS (Statistical package for the Social Sciences) versi 24. Hasil yang diperoleh secara parsial menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Tuban pada tahun 2006-2020, sedangkan jumlah hotel dan objek wisata memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatn asli daerah Kabupaten Tuban pada tahun 2006-2020. Sedangkan secara simultan menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan, jumlah hotel, dan jumlah objek wisata memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Tuban.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis besarnya disparitas antar Daerah, serta mengetahui sektor-sektor yang mnejadi basis dari daerah-daerah tersebut yang nantinya dapat dikembangan oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan, dan juuga mengklasifikasikan daerah Kabupaten/Kota yang berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan juga pendapatan perkapita masinhmasing daerah. meenggunakan metode analisis Location Quontient (LQ), Shift-Share (SS), Tipologi Klassen, Indeks Williamson, dan juga pembuktian hipotesis Kuznets "U" Terbalik. daiantara 6 Kabupaten/Kota yang ada di daerah penyangga Surabaya terdapat 1 wilayah yang termasuk kedalam daerah tertinggal, tingkat disparitas di daerah penyangga Surabaya sesuai Indeks Williamson sebesar 0,90. Hipotesis Kuznets tentanng teori "U" terbalik tidak berlaku di wilayah ini, hal ini berarti seiting bertambahnya pembangunan tidak mengurangi tingkat ketimpangan di daerah penyangga Surabaya yang memiliki tingkat disparitas yang tinggi Kata Kunci: Ketimpangan Pendapatan antar daerah; Indeks Williamson; Tipologi Klassen; Hipotesis Kuznet ABSTRACT This research aims to find out and analyze the magnitude of disparity between regions, knowing the sectors that are the basis of these areas that can later be developed by the local government concerned, and also to classify districts / cities based on economic growth and income per capita of each region. using Location Quontient (LQ), Shift-Share (SS), Klassen Typology, Williamson Index, and also proof of The Reverse Kuznets "U" hypothesis. Among of 6 districts / cities in the buffer zone of Surabaya there is 1 area that belongs to the lagging area, the level of disparity in the buffer area of Surabaya according to the Williamson Index of 0.90. Kuznets hypothesis tentanng the theory of "U" upside down does not apply in this region, this means that the increase in development does not reduce the level of inequality in the buffer area of Surabaya which has a high level of disparity.
ABSTRAK Tujuan dan sasaran utama dari adanya program desentralisasi fiskal yang diberikan oleh pemerintah pusat yaitu pembangunan perekonomian daerah. Karena dengan di mulainya otonomi daerah maka hal ini menjadi prioritas yang utama bagi pemerintah daerah. Sehingga dengan demikian diperlukan adanya kemampuan daerah dalam hal mengumpulkan pendapatan daerahnya yang nantinya akan digunakan sebagai anggaran belanja, salah satunya adalah belanja modal. Belanja modal memiliki peran penting dalam menjalankan sistem pemerintahan karena dapat meningkatkan kesejahteraan publik serta sebagai wujud dari good governance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pajak Daerah, DAU dan DAK dalam menunjang kinerja belanja modal pemerintah di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif time-series dari tahun 2008-2019. Subjek dari penelitian ini adalah pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sumber data yang digunakan yaitu dari situs web resmi Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan bantuan alat uji olah data kuantitatif SPSS 13.0. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel pajak daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Untuk variabel DAU dan DAK secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Sedangkan secara simultan Pajak Daerah, DAU dan DAK berpengaruh signifikan terhadap belanja modal di Provinsi Jawa Timur. Kata Kunci : Pajak Daerah, DAU, DAK dan Belanja Modal. ABSTRACT The main objectives and targets of the fiscal decentralization program provided by the central government are regional economic development. Because with the initiation of regional autonomy, this has become a top priority for local governments. Thus, it is necessary to have the ability of the regions to collect regional income which will later be used as a budget, one of which is capital expenditure. Capital spending has an important role in running the government system because it can improve public welfare and as a form of good governance. This study aims to determine the effect of local taxes, DAU and DAK in supporting the performance of government capital expenditures in East Java Province. This study uses quantitative time-series data from 2008-2019. The subject of this research is the government of East Java Province. Sources of data used are from the official website of the Ministry of Finance, Directorate General of Fiscal Balance, using multiple linear regression analysis methods and the assistance of quantitative data processing test tools SPSS 13.0. Based on the results of the research conducted, it shows that the local tax variable partially has a significant effect on capital expenditure. The DAU and DAK variables partially do not have a significant effect on capital expenditure. Meanwhile, simultaneously Local Taxes, DAU and DAK have a significant effect on capital expenditure in East Java Province. Keywords: Local Taxes, DAU, DAK and Capital Expenditures.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.