AbstrakInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi pada saluran pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan berbagai spektrum penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering terjadi pada anak khususnya balita dan bahkan merupakan salah satu penyebab utama kematian yang membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2021.Penelitian ini adalah observasionalanalitikdengandesaincrosssectionalstudy. Sampel dalam penelitian ini diperoleh 73 responden yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel Propational Random Sampling. Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil, ada hubungan yang bermakna antara ventilasi rumah (ρValue= 0.032) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah (ρValue =0.071) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara jenis lantai rumah (ρValue= 0,032), dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara jenis dinding rumah (ρValue= 0.001) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara kelembaban rumah (ρValue= 0.020) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan bermakna antara ventilasi rumah, jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, kelembaban rumah dengan kejadian ISPA pada balita, dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Kata kunci: Lingkungan fisik Rumah, Kejadian ISPA pada Balita AbstractAcute Respiratory Tract Infection (ARI) is an infection of the respiratory tract, both upper and lower respiratory tract, and can cause a wide spectrum of disease from mild infection to severe and deadly disease. Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is a disease that often occurs in children, especially toddlers and is even one of the main causes of death that kills ± 4 million children under five every year. This study aims to determine the relationship between the physical environment of the house and the incidence of ARI in toddlers in the Motaha Health Center Work Area, Angata District, South Konawe Regency in 2021. This research is an analytic observational with a cross sectional study design. The sample in this study obtained 73 respondents obtained by sampling technique Propational Random Sampling. The results of statistical tests at the significance level of α = 0.05 showed that there was a significant relationship between home ventilation (ρValue = 0.032) and the incidence of ARI in children under five. There is no significant relationship between house lighting (ρValue = 0.071) with the incidence of ARI in children under five. There is a significant relationship between the type of floor of the house (ρValue = 0.032), with the incidence of ISPA in children under five. There is a significant relationship between the type of house wall (ρValue = 0.001) with the incidence of ARI in children under five. There is a significant relationship between house humidity (ρValue = 0.020) with the incidence of ARI in children under five. The conclusion of this study is that there is a relationship between house floor, type of house wall, house humidity and the incidence of ARI in toddlers, and there is no significant relationship between house lighting and the incidence of ARI in toddlers. Keywords: Physical environment at home, incidence of ARI in toddlers
Diarrhea is a disease that occurs when there is a change in stool consistency apart from the frequency of defecation. The risk factors mentioned above are several factors from patients who can increase the tendency for diarrhea, among others: malnutrition especially malnourished children, immunodeficiency diseases and measles sufferers, in addition to sufferers of parents' role in prevention and care of children with diarrhea, is very important. This research is a descriptive study with a retrospective approach and uses medical records to determine the description of acute diarrhea cases in Konawe Utara District in 2013-2017. Conclusion The number of cases of diarrhea sufferers in the last five years in the district of Konawe Utara shows an increase, in 2013 the number of cases of diarrhea was 1176 cases and decreased in 2014 as many as 1399 cases, but in 2015 to 2017 it was seen increasing with a total of 1313 cases.
AbstrakKota Bau-Bau menghasilkan sampah mencapai 80-100 ton per hari, setiap tahunnya mengalami peningkatan.Timbulan sampah yang terus mengalami peningkatan akan mmenimbulkan kerusakan lingkungan. Selainlingkungan dampak yang ditimbulkan sampah dapat dirasakan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui cara pembuangan sampah di Kota Bau-Bau dan dampaknya terhadap masyarakat. Jenis penelitian iniadalah observational study dengan jumlah sampel 2.630 yang diambil dengan teknik propotional randomsampling, responden adalah ibu rumah tangga umur 25-65 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 53,8% sampahdibuan ke TPS, 32,9% dibakar 5,9% dibuang ke sungai, 5,2% dibuang ke halaman, 0,8% dibuang ke lubang tanahtidak ditutup, 0,7% dikumnpulkan kolektor pendaur ulang, 0,5% dibuang ke lubang tanah dan ditutup, 0,2%dibiarkan membusuk. Dampak yang ditimbulkan 44,1% sampah berserakan, 22,1% banyak lalat berada di , 21,9%banyak tiku, 20,9% banyak nyamuk, 10,7% anjing dan kucing mencari makan, 3,8% merasakan bau busuk yangmenyengat, dan 4,1% terjadi penyumbatan saluran air/drainase. Kesimpulan Sebagian besar masyarakat KotaBau-Bau membuang sampah pada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), namun masih ada yangmembakar, membuang di sekitar halaman rumah, sungai, membiarkannya sampai membusuk. Dampak yangditimbulkan dari pembuangan sampah di Kota Bau-bau adalah sampah yang berserahkan, keberadaan vektorpembawa penyakit, bau busuk yang mengganggu serta terjadi penyumbatan drainase.Kata kunci:dampak sampah; pembuangan sampah, sampah rumah tangga
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum yang langsung dikonsumsi. Apabila dalam proses pengelolaan depot air minum isi ulang tidak dikelola dengan baik maka dapat menghasilkan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yaitu tidak sesuai dengan Permenkes RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Masyarakat yang mengkonsumsi air minum yang tercemar dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Higiene, Sanitasi Dan Kuliatas Air Minum (Keberadaan Bakteri Escherichia Coli) Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2021. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Hasil penelitian ini menunjukan dari 14 sampel depot air minum mengenai Keberadaan bakteri Escherichia coli terdapat 4 (28,6) DAMIU yang tidak memenuhi syarat dan terdapat 10 (71,4) DAMIU yang memenuhi syarat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberadaan bakteri Escherichia coli sebagian besar telah memenuhi syarat sesuai Permenkes RI Nomor 492 Tahun 2010.
Minuman Thai Tea adalah minuman bahan olahan dari bahan dasar minuman ini, khususnya teh hitam dari Thailand yang dipadukan dengan es batu, gula, dan susu kental manis. Kesalahan persiapan dalam produksi minuman ini dapat menyebabkan kemungkinan pencemaran oleh Escherichia coli. Esherichia coli adalah salah satu penyebab diare. Diare menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian dalam waktu yang cukup lama di seluruh dunia dan infeksi diare dikenang sebagai 20 penyakit utama di kota Kendari. Penelitian bertujuan adalah agar menggambarkan higiene dan sanitasi pedagang minuman di Kawasan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada tahun 2021. penelitian ini merupakan kajian kuantitatif deskripsi. Sehubungan dengan hasil pemeriksaan dalam penelitian ini, khususnya untuk gambaran hygiene dan sanitasi dalam penelitian ini untuk penataan dan kapasitas bahan mentah semua outlet telah memenuhi persyaratan. Untuk penanganan penyegaran, 1 outlet telah memenuhi syarat kesehatan dan 14 lainnya belum memenuhi syarat kesehatan. Untuk tempat pembuatan minuman, semua gerai tidak memenuhi kebutuhan sesuai dengan kesehatan Kepmenkes No. 942/MENKES/SK/VII/2003. Hasil akhir dari pemeriksaan ini adalah penggambaran hygiene pada area dan penyiapan tidak memenuhi syarat. Untuk penataan dan kapasitas bahan mentah, semua outlet memenuhi prasyarat. Dilihat dari pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa penggambaran area dan pembuatan desinfektan tidak memenuhi syarat. untuk penataan dan kapasitas bahan mentah semua outlet telah memenuhi prasyarat.
Tuberkulosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 menunjukkan kasus baru tuberkulosis sebesar 6,4 juta, setara dengan 64% dari insiden tuberkulosis (10,0 juta). Hal ini menyebabkan kesehatan buruk kurang lebih 10 juta orang setiap tahun. Jumlah kasus baru Tuberkulosis di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017, Tingginya angka kasus tersebut maka diperlukan pemetaan sebaran kasus menggunakan Geographic Information System (GIS). Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara Variabilitas Iklim dengan kejadian TB Paru BTA positif di wilayah Kota Kendari Tahun 2010-2018. Metode penelitian yang digunakan ialah observasional deskriptif dengan rancangan penelitian studi ekologi menurut waktu (ecological time trend study ) dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian berdasarkan korelasi pearson terdapat hubungan tidak signifikan antara kelembaban udara dengan kejadian TB paru BTA Positif (r=0.416; p=0,265), hubungan tidak signifikan antara curah hujan(mm) dengan kejadian TB paru BTA positif (r=0.171; p=0,659), hubungan tidak signifikan antara suhu minimum(oC) dengan kejadian TB Paru BTA positif (r=0.438; p=0.238), hubungan signifikan antara suhu rata-rata(oC) dengan kejadian TB paru BTA positif (r=0.762; p=0,017),dan hubungan tidak signifikan antara suhu maksimum(oC) dengan kejadian TB paru BTA positif (r=0,088; p=0,822). Kesimpulan penelitian ialah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelembaban, suhu minimum, suhu maksimum, suhu rata-rata dan curah hujan dengan kejadian TB paru BTA positif di Kota Kendari tahun 2010-2018
Background: The community in North Kolaka Regency already has an open system of household waste water disposal, but there are still many found in a damaged, cracked and even perforated condition. In addition, there are also those who make the channel not watertight by digging the soil in the form of a ditch. They also still use a stool that is not tight on one side. The purpose of this study was to determine the risk index of domestic wastewater pollution. Method: This type of research is quantitative research with geographic information systems approach. Data was collected by survey method using questionnaires and observation sheets. The sample in this study was 5,320. Data analysis using equal interval on Quantum GIS application version 3.26.0. Result: In the parameters of the safe suspect tank, most of the 5,320 respondents (99%) have an unsafe suspect septic tank, while 1% have a safe suspect tank. For the parameters of pollution due to the disposal of the contents of the septic tank, most of the 5,320 respondents (99.8%) are not safe against contamination of the contents of the septic tank, while 0.2% is classified as safe. And for the parameters of pollution due to waste water discharge channels from 5,320 respondents, most (73%) are classified as unsafe and the remaining 27% are classified as safe. Conclusion: North Kolaka Regency 4 Districts with a risk index value are included in the moderate risk category, namely Tolala, Porehu, Central Pakue, and North Pakue Districts. 6 Districts are included in the high risk category, namely Batu Putih, Ngapa, Tiwu, Lasusua, Ranteangin, and Wawo Districts. While the other 5 sub-districts are in the very high category, namely Pakue, Watunohu, Kodeoha, Katoi, and Lambai sub-districts.
Stres kerja merupakan gangguan fisik serta emosional pekerja yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah beban kerja yang harus diselesaikan oleh para pekerja dan menghasilkan tingkat kelelahan karena mengejartargetproduksi yang akan di pasarkan, sehingga memicu terjadinya stres kerja. Serta ketidakpastian pekerjaan yang dimiliki dapat menyebabkan stres kerja karena sebagian besar dari pekerja merupakan pekerja harian yang tidak terikat oleh kontrak kerja sehingga berpeluang untuk kehilangan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 orang dengan tehnik menggunakan probability sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0.003) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0,893). Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari dantidak terdapat hubungan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra kendari
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.