Latar Belakang: Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Pendidikan di dunia ini sangatlah penting dimanapun dan kapan pun, karena adanya pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada setiap manusia, oleh karena itu di Indonesia ada program wajib belajar 9 tahun, agar setiap warga negara Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak agar potensi yang dimilikinya dapat dikembangkan. Salah satu budaya di antara beragam suku dan budaya Indonesia adalah suku Tanimbar yang terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang terdiri dari gugusan kepulauan dan memiliki ragam budaya yang bervariasi. Budaya yang dimaksud berupa budaya duan lolat, monumen perahu, cerita rakyat, ritual adat, rumah adat, benda-benda adat, kesenian, peralatan seni, pakaian adat, kehidupan sosial. Salah satu yang dapat menjembatani antar budaya, matematika dan pembelajaran matematika adalah merupakan etnomatematika. Tujuan: Untuk mengetahui aspek-aspek matematika pada rumah adat desa lorulun. Metode pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif karena berorientasi pada fakta atau fenomena. Hasil: Pada rumah adat Desa Lorulun terdapat 4 (empat)fungsi yaitu sebagai tempat tinggal seorang mangafwayak (pemerintah/orang kaya), tempat musyawarah tua-tua adat, tempat menyimpan segala dokumen atau harta, sebagai tempat berdoa secara adat. Selain fungsi yang ada, ternyata terdapat juga aspek-aspek matematika berupa bangun datar dan bangun ruang diantaranya adalah segitiga, persegi, persegi panjang, balok, lingkaran, tabung (silinder), geometri elip tunggal, kerucut, elips, parabola, dan hiperbola. Hal ini menunjukan bahwa adat istiadat Desa tetap dilestarikan dan dipegang teguh oleh seluruh warga Desa. Terdapat 4 (empat) fungsi rumah adat yaitu Kesimpulan: terdapat aspek-aspek matematika pada rumah adat desa lorulun yaitu pada bagian-bagian pada rumah adat dan benda-benda yang ada pada rumah adat yaitu Tutuk (Batu tumbuk siri dan pinang), mel-mel (batu adat), lololi (alat tumbuk siri dan pinang), kosoro (piring), sedangkan materinya adalah sebagai berikut segitiga, persegi, balok, lingkaran, tabung, geometri eliptik tunggal.
Tujuannya untuk membuktikan geometri eliptik dan beberapa teorema-teorema dasar pada tanjung Kormomolin pada Pembelajaran Matematika Realistik (PMR), dan dapat dijadikan sebagai suatu pendekatan untuk mentransformasikan konsep matematika kepada peserta didik sehingga dipahami. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan objek nyata dilingkungan tempat tinggal peserta didik. Salah satu objek nyata tersebut adalah Tanjung Kormomolin. Tanjung Kormomolin adalah salah satu tempat bersejarah yang terdapat di Desa Meyano Das. Metode dalam penelitian ini adalah studi pustaka yaitu mempelajari, memahami dan mengkaji mengenai buku-buku, jurnal yang relevansi dengan penelitian. Tujuannya untuk membuktikan geometri eliptik dan beberapa teorema-teorema dasar pada tanjung Kormomolin. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tanjung Kormomolin dapat digunakan untuk membuktikan geometri eliptik baik tunggal dan ganda serta beberapa teorema dasar yang berkaitan dengan geometri eliptik secara nyata. Kesimpulannya yaitu Matematika perlu dikaitkan dengan ilmu matematika yang bersifat abstrak dan sulit dipahami oleh peserta didik. Dalam Pembelajaran Matematika Realistik peserta didik diberikan kesempatan untuk mempelajari hal-hal dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengaitkannya dengan topik atau pembahasan dalam pelajaran matematika atau sebaliknya. Matematika perlu dikaitkan dengan ilmu matematika yang bersifat abstrak dan sulit dipahami oleh peserta didik. Dalam Pembelajaran Matematika Realistik peserta didik diberikan kesempatan untuk mempelajari hal-hal dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengaitkannya dengan topik atau pembahasan dalam pelajaran matematika atau sebaliknya. Pada tanjung Kormomolin terdapat bentuk geometri Eliptik tunggal dan geometri Eliptik ganda yang dapat digunakan untuk membuktikan geometri Eliptik dan beberapa teorema-teorema dasar yang berlaku pada geometri Eliptik.
Latar Belakang: Etnomatematika adalah suatu pendekatan budaya pemikiran matematika yang dibentuk oleh masyarakat tentang objek-objek matematika. Tujuan: Untuk mengetahui aspek-aspek ajaran, pesan moral dan konsep matematis yang terdapat pada patung tumbur di Desa Tumbur Kabupaten Kepulauan Tanimbar Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian etnografi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 3 orang dari unsur masyarakat yang pernah berinteraksi langsung dengan seni ukir patung. Data berupa hasil wawancara. Hasil: Menunjukkan bahwa (1) Patung tumbur sebagai produk etnomatematika menyajikan berbagai konsep agama, moral, budaya, dan matematika, (2) Secara keseluruhan, konsep-konsep tersebut memiliki hubungan dan keterkaitan antara satu sama lain, (3) Konsep-konsep yang disepakati dan diterapkan dalam realita kehidupan, telah membawa matematika sebagai produk budaya yang tertanam sejak zaman dahulu yaitu pada zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda, sekitar Tahun 1910 masehi. (4) patung tumbur merupakan ukiran orkestra matematika dalam bentuk etnomatematika. Kesimpulan: (1) Patung tumbur sebagai produk etnomatematika menyajikan berbagai konsep agama, moral, budaya, dan matematika, (2) Secara keseluruhan, konsep-konsep tersebut memiliki hubungan dan keterkaitan antara satu sama lain, (3) Konsep-konsep yang disepakati dan diterapkan dalam realita kehidupan, telah membawa matematika sebagai produk budaya yang tertanam sejak zaman dahulu yaitu pada zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda, sekitar Tahun 1910 masehi. (4) patung tumbur merupakan ukiran orkestra matematika dalam bentuk etnomatematika.
Komunikasi matematika merupakan dasar proses pemahaman dimana siswa akan menyerap informasi yang disampaikan sehingga nantinya para siswa dapat berpikir dan menuangkan pemikiran serta ide-ide matematika tersebut secara lisan maupun tulisan. Oleh sebab itu, seorang tenaga pengajar melalui komunikasi matematis yang lebih cenderung mengutamakan pemahaman konsep secara terstruktur sehingga materi yang disampaikan akan tetap berkesan dan diingat untuk lebih meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Proses belajar tidak hanya terpusat pada guru, tetapi juga dapat menjadikan siswa antusias, aktif dan mampu untuk berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematika pada materi banun ruang sisi datar di kelas VIII SMP Negeri 1 Fordata. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Fordata yang berisinsial AB. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes kemampuan komunikasi matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Fordata memiliki kemampuan komunikasi matematika pada materi bagun ruang sisi datar dinyatakan masih rendah karena belum mampu menyelesaikan masalah dengan konsep matematika.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.