ABSTRAKFokus penelitian ini adalah pembuatan sistem alat ukur kadar gas CH 4 dan pengukuran kadar gas CH 4 di lahan gambut. Sistem alat ukur terdiri dari rangkaian catu daya, sensor TGS2611, voltage follower, mikrokontoler ATMega8535, LCD karakter 16x2 dan komputer. Sensor TGS2611 dikalibrasi dengan gas metana yang dihasilkan dari reaktor biogas, sehingga diperoleh proporsi konsentrasi gas metana dan tegangan. Mikrokontroler ATMega8535 merupakan perangkat yang mengendalikan semua bagian dalam sistem alat ukur ini. Basic Compiler merupakan perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk ambil data sensor, menghitung persamaan karakteristik, mengirim data ke LCD 16 x 2. Untuk mengartar muka antara sistem alat ukur dengan komputer menggunakan bahasa pemrograman Delphi.7. Hasil pengukuran dapat ditunjukkan secara terus menerus, waktu nyata dan pencatatan otomatis. Pengukuran kadar gas CH 4 pada lahan gambut menggunakan chamber berukuran 60 x 50 x 40 cm. Chamber berfungsi untuk memerangkap emisi gas CH 4 pada lahan gambut. Pengukuran dilakukan selama 2 jam menghasilkan perubahan konsentrasi gas CH 4 dari rentang 237 ppm sampai 295 ppm. Data hasil pengukuran disimpan dalam file dengan format *.xlsx. Kata Kunci:Chamber; Lahan gambut; Metana; Mikrokontroler ATMega8535; Sensor TGS2611; ABSTRACTThe research are focused on fabrication of measuring instrument for measure methane gas concentration on peatland. Measuring instrument consists of power supply unit, TGS2611 metahne gas sensor, voltage follower, ATMega8535 microcontroller, 16 x 2 LCD character and personal computer. TGS2611 is calibrated with methane from biogas present proportion between gas concentration and voltage. ATMega8535 module is a device to manage all part in measuring instrument. The software that responsible to take sensor data, calculating characteristic equation and sending data to 16 x 2 LCD character are Basic Compiler. To interface between measuring instrument and personal computer is maintained by Delph.7. The result of measuremnet can showed on 16 x 2 LCD caharacter and PC monitor continously, real time and recorded automatically. Closed-Chamber Measurement with dimension 60 x 50 x 40 cm 3 is used to trap methane on peatland. Mesurement during 2 hour on peatland produce 237 to 295 ppm.
Measuring device that used for measuring temperature and humidity inside soil digitally has been realized. The measuring device tested on soil along building foundation with putting SHT11 sensor inside soil using biopory drilling machine. The length of drill is 120 cm with 3, 5 diameter. The sensor is placed 5 cm from the end of the bottom drilling pipe clamped with rubber and styrofoam. In the drilling pipe there is an air hole that function is for air from the soil got into the sensor. The measurement done in 1 day, in each deep 20, 40, 60, 80, 100, and 120 cm. The maximum air temperature inside soil is 27,60C in the depths 120 cm and the minimum is 23,30C in the depths 60 cm. The maximum air humidity inside soil is 96,8 % in the depths of 60 cm and the minimum is 31,4 % in the depths of 100 cm. The data result of measurement is shown on the 16x2 LCD and laptop, using interface software and automatically save the data into Excel and database.
ATMega8535 microcontroller based data acquisition system for measure carbon monoxide gas with TGS 2600 carbon monoxide sensor has been realized. The equation of sensor characteristic is obtained by compared the value of carbon monoxide gases with voltage signal from TGS 2600 carbon monoxide sensor. The value of carbon monoxide gases concentration measured by Sanfix. The equation of sensor characteristic gave formula V = 0,1266 ln(x) + 0,0049, which V in voltage (volt) and x in part per million (ppm). The voltage signal as a product of sensor conditioned by voltage follower that applying OP07. the output signal from voltage follower connected with port A0, analog input in ATMega8535 microcontroller. Port A0 in ATMega8535 microcontroller has analog to digital converter (ADC) internally. The measurement data is displayed on the LCD character 16x2 and laptop via serial communication with Delphi interface program that it could noted the data in real time and could store the measurement data onto file in the form .xlsx. the system also used XAMPP program to store measurement data onto the form database. The range measurement of measuring instrument made is 6 to 80 ppm.
ABSTRAK− Penelitian tentang pembuatan alat ukur kadar oksigen, kelembabn, dan temperatur telah dilakukan. Alat ukur yang dibuat terdiri dari catudaya, penguat tak membalik, sensor oksigen KE-50, modul SHT11, dan modul mikrokontroler ATMega8535. Sensor KE-50 memiliki tegangan keluaran yang positif, nilai tersebut tidak dapat terbaca oleh mikrokontroler, sehingga perlu dikuatkan dengan penguat tak membalik. SHT11 memiliki tegangan keluaran digital dan sudah terkalibrasi oleh pabrik, sehingga SHT11 langsung bisa dihubungkan dengan modul mikrokontroler. Penentuan persamaan karakteristik sensor KE-50 didapatkan dari perkalian tegangan keluaran sensor pada keadaan bebas dengan persamaan karakteristik penguat yang telah dikarakterisasi. Hasil penentuan persamaan karakteristik sensor KE-50 didapatkan persamaan karakteristik tegangan = 39.852x + 0.0117 Volt yang membentuk kurva linier dengan nilai x adalah oksigen. Faktor koreksi pada persamaan karateristik tersebut adalah 0,0117 dan R² = 1. Alat ukur yang dibuat dapat dignakan untuk mengukur kadar oksigen, kelembaban, dan temperatur pada lahan perkebunan kelapa sawit.. KATA KUNCI : kelembaban, oksigen, sensor, temperatur I. PENDAHULUANIndonesia merupakan salah satu negara dengan sebaran kelapa sawit terbanyak yang terdapat hampir diseluruh wilayahnya. Pada tahun 2014, luas areal perkebunan kelapa sawit yang menempati empat urutan terbesar adalah Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan. Kemajuan ekspor kelapa sawit mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini dilihat dari laju pertumbuhan rata-rata luas lahan kelapa sawit selama 2004-2014 sebesar 7,67% (Kementerian Pertanian-Direktorat Jendral Perkebunan 2014).Indonesia memiliki sebaran tanaman kelapa sawit di 32 provinsinya (Kementerian Pertanian-Direktorat Jendral Perkebunan, 2014).Tahun 2008 tercatat luas lahan yang dijadikan perkebunan tanaman sawit adalah 7.363.847 ha. Hasil produksi yang didapatkan tahun 2008, tercatat sebesar 17.539.788 ton produksi kelapa sawit dibandingkan tahun 2000 produksi hanya sebesar 7.000.508 ton dengan rata-rata peningkatan adalah 18,8%/tahun (Fauzi et al. 2012).Terdapat beberapa faktor yang berperan untuk penggunaan lahan kelapa sawit diantaranya adalah keadaan tanah yang meliputi ketinggian tempat topografi, pengairan (Sunarko 2007), dan tanah (Fauzi et al, 2012), dan keadaan Iklim. Produksi dari tandan kelapa sawit dan pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor iklim. Unsur iklim yang saling mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit antara lain sinar matahari, curah hujan, suhu , kelembaban udara dan angin (Fauzi et al. 2012).Proses penyerapan O2 juga dilakukan oleh akar tanaman kelapa sawit. Penyerapan oksigen oleh akar diperlukan dalam pertumbuhan kelapa sawit (Sunarko 2007 (Fauzi et al. 2012).Terdapat beberapa faktor yang berperan untuk penggunaan lahan kelapa sawit diantaranya adalah keadaan tanah yang meliputi ketinggian tempat topografi, pengairan (Sunarko 2007), dan tanah (Fauzi et al, 2012), dan keadaan Iklim. Pro...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.