ABSTRACT. Family welfare is influenced by socio-economic factors
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kelekatan ibu-anak dan pertumbuhan anak terhadap perkembangan sosial emosi anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dan dilakukan di Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.. Seratus keluarga dipilih secara purposive sampling di lokasi penelitian dengan syarat mempunyai anak usia prasekolah; dan selanjutnya ibu dilibatkan sebagai responden dalam penelitian ini. Untuk menjawab tujuan penelitian, data dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Penelitian ini menunjukkan bahwa tiga dari lima ibu (61,0%) memiliki kelekatan ibu-anak terkategori tidak aman (insecure). Selain itu, sekitar 7 dari 10 anak (70,0%) mengalami risiko gangguan pertumbuhan. Perkembangan sosial emosi anak terkategori sedang dengan indeks rataan tertinggi pada dimensi adaptive fuctioning dan terendah pada dimensi compliance. Anak dari ibu tidak bekerja memiliki perkembangan sosial emosi lebih tinggi daripada anak dengan ibu bekerja. Anak dari status pertumbuhan normal memiliki perkembangan sosial emosi lebih tinggi daripada anak dengan status risiko gangguan pertumbuhan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa peningkatan tingkat pendidikan ibu dan kelekatan ibu-anak akan berpengaruh pada peningkatan perkembangan sosial emosi anak usia prasekolah. Kata kunci: kelekatan ibu-anak, pertumbuhan anak, perkembangan sosial emosi anak, anak prasekolah
AbstrakRemaja rentan dengan perilaku yang berisiko sehingga perlu memiliki resiliensi atau kemampuan untuk menghadapi tantangan, perubahan, maupun situasi sulit yang tidak mungkin dihindari dalam kehidupan manusia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi remaja di Kota Bogor. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dipilih secara purposive. Contoh dalam penelitian ini adalah 240 remaja dengan teknik pemilihan contoh secara dispropotional staratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada faktor protektif internal antara remaja yang bersekolah di SMA dengan di SMK. Dimensi self efficacy serta tujuan dan aspirasi pada remaja yang bersekolah di SMA memiliki capaian yang lebih tinggi daripada remaja yang bersekolah di SMK. Selain itu, pada faktor protektif eksternal juga ditemukan adanya perbedaan signifikan pada dimensi keluarga remaja yang bersekolah di SMA dengan yang bersekolah di SMK. Resiliensi remaja yang bersekolah di SMA lebih tinggi dari remaja yang bersekolah di SMK. Resiliensi remaja dipengaruhi secara signifikan oleh faktor protektif internal (empati, self awareness, serta tujuan dan aspirasi) maupun faktor protektif eksternal (keluarga, masyarakat, dan teman sebaya). AbstractAdolescents are vulnerable to risky behavior so adolescents must have resilience or ability to face challenging, changing, and difficult situations that are impossible to avoid in human life. This study aimed to analyze factors that influence adolescents' resilience in Bogor city. This study was conducted at Senior High School and Vocational High School that were purposively selected. Samples in this study were 240 adolescents, chosen by disproportional stratified random sampling. The results of this study showed that there is significant difference in internal protective factors between adolescents of senior high school and vocational high school. Adolescents of the senior high school had higher self-efficacy, goals, and aspiration than adolescents of vocational high school. Furthermore, the external protective factor of family dimension had significant difference between senior high school and vocational high school adolescents. Moreover, there was significant difference in self-acceptance dimension of resilience between senior high school and vocational high school adolescents. The resilience of adolescents was significantly affected by internal protective factors (empathy, self-awareness, goals, and aspiration) and external protective factors (family, society, and peer group).
AbstrakKeterbatasan yang dihadapi oleh keluarga petani akan menyebabkan keluarga menciptakan beberapa pilihan strategi nafkah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi nafkah dan pengaruhnya terhadap tingkat kesejahteraan keluarga petani tadah hujan di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Wilayah yang dijadikan lokasi penelitian adalah wilayah yang jauh dari ibukota kecamatan dan wilayah terdekat dari ibukota kecamatan. Penelitian ini melibatkan 100 keluarga yang diwawancara secara langsung menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi logistik biner. Berdasarkan indikator tingkat kesejahteraan keluarga BKKBN, penelitian menemukan bahwa keluarga yang sejahtera sebanyak 57,0 persen dan sisanya tidak sejahtera. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar keluarga petani menjalankan strategi nafkah campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia suami yang lebih muda, peningkatan pengeluaran per kapita, dan peningkatan modal fisik keluarga memengaruhi secara langsung kesejahteraan keluarga namun jenis strategi koping dan juga lokasi tidak memengaruhi kesejahteraan keluarga. Hasil tersebut mengindikasikan belum adanya pengaruh strategi koping terhadap kesejahteraan keluarga tadah hujan pada penelitian ini.Kata kunci: kesejahteraan keluarga, strategi nafkah, keluarga petani, petani tadah hujan Livelihood Strategies and Family Welfare of Non-Irrigated Farm Family AbstractCreating several livelihood strategies by families is an effect of limitation faced by families. This study aimed to analyze livelihood strategies and their effects on the welfare of non-irrigated farm families in Playen District of Gunung Kidul Regency. Region that is used as a location of study was an area which was far from the capital of district and nearby area of the capital of district. The study involved 100 families interviewed using a questionnaire. Data were analyzed using descriptive analysis and binary logistic regression. Based on indicator of family welfare level from BKKBN, the study found that the prosperous family is as much as 57.0 percent and the rest is not prosperous. Overall, the study found that majority of farmer family has mix livelihood strategies. The results showed that the age of husband which is younger, the increase of spending cost per capita, and the increase of physical capital of a family directly affect the welfare of the family. On the other hand, the kind of coping strategies of farmer family and also the location of the family does not affect the family welfare. These results indicate the absence of the influence of coping strategies towards family welfare of non-irrigated farm family in this study.
This meta-analysis study focused on preventive coping and stress. Individual's study don't shows the result that not always consistent and sometimes contradict each other. So, it is difficult to get the inclusive and integrative conclusion. The purpose of this study is to integrate the results of the study that varied about the relation between preventive coping and stres through meta-analysis procedure. The subject analysis contained 15 studies that consist 2816 sample size. The result of this study reveals that (a) there is a relation between preventive coping and stres (rho=-0,383, interval confidence 95% =-0,02
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis alokasi pengeluaran dan kesejahteraan keluarga nelayan bagan.Penelitian dilakukan di Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini melibatkan 50 keluarga nelayan bagan yang dipilih secara acak sederhana.Data penelitian diperoleh melalui wawancara pada 50 orang suami dan 50 orang istri dengan menggunakan kuesioner. Variabel yang diukur meliputi karakteristik keluarga, alokasi pengeluaran, dan kesejahteraan keluarga. Data dianalisis dengan menggunakan uji deskriptif, uji korelasi, uji independent sample t-test, dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pengeluaran pangan lebih besar (61,06%) daripada pengeluaran nonpangan (38,94%). Sebagian besar keluarga nelayan bagan termasuk dalam kategori keluarga tidak miskin berdasarkan indikator kesejahteraan objektif. Kesejahteraan subjektif suami lebih tinggi daripada kesejahteraan subjektif istri, terutama pada dimensi fisik-ekonomi. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kesejahteraan subjektif suami dan kesejahteraan subjektif istri pada p<0,001. Kesejahteraan subjektif suami dipengaruhi oleh besar keluarga, pengeluaran kesehatan, dan pengeluaran komunikasi. Kesejahteraan subjektif istri dipengaruhi oleh jumlah bagan, pengeluaran komunikasi, dan pengeluaran kegiatan sosial.Kata kunci: alokasi pengeluaran, kesejahteraan objektif, kesejahteraan subjektif suami, kesejahteraan subjektif istri, nelayan bagan Expenditure Allocation and Family Welfare of Bagan Fishermen Families AbstractThis research aimed to analyze family expenditure allocation and welfare of bagan fishermen. Research conducted in Sarang Tiung Village, Pulau Laut Utara Subdistrict, Kotabaru. This research involved 50 families who have a bagan consisting of 50 husbands and 50 wives selected by simple random sampling method. Data was collected by interview with wife and husband using questionnaire. Variables measured include of characteristics the family, expenditure allocation, and family welfare of bagan fishermen. Data was analyzed using descriptive, correlation test, independent sample t-test, and multiple linier regression test. The result showed a greater proportion of food expenditure (61,06%) than nonfood expenditures (38,94%). Most of bagan fisherman families are classified as nonpoor by objective welfare indicator. Husband well-being is higher than wife, especially in physical-economy dimension. There are significant difference between subjective well-being husband and wife with p<0,001. Subjective well-being the husband influenced by family size, health, and communication spending. Subjective well-being the wife influenced by amount of bagan, communication, and social activities spending.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.