Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dan angka kejadian postpartum blues di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu postpartum yang diambil dari RSI Muhammadiyah, RS Bhayangkara dan RSI St. Khodijah tahun 2017dengan jumlah 90 orang, menggunakan teknik Proporsional cluster random sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan regresi binary logistik.. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil : Angka kejadian Postpartum blues sebesar 46,7%. Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (pv=0,0005; OR=15,117), dukungan keluarga (pv=0,009;OR=10,996), perencenaan kehamilan (pv=0,006;OR=9,863), pendidikan (pv=0,023;OR=3,656) dan kelelahan fisik (pv=0,029 ; R=3,341),dengan kejadian Postpartum Blues. Kesimpulan Terjadinya postpartum blues melibatkan faktor-faktor biopsikososial sebelum dan setelah bersalin. Adanya kerentanan biologis, kerentanan psikologis, situasi stresfull, dukungan sosial kurang, dan strategi yang maladaptif, bersama-sama memberi kontribusi bagi berkembangnya postpartum blues. Dibutuhkan dukungan social, emosional, informasi dan bantuan tenaga bagi ibu postpartum dan mengenali penyebab postpartum blues sejak awal.
Latar Belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatanmasyarakat yang utama. Tingginya angka kejadian BBLR dapat mempengaruhi kualitas sumber dayamanusia di masa depan, karena bayi yang lahir dengan BBLR juga dapat menyebabkan peningkatan risikokecacatan permanen, gangguan kognitif dan masalah kesehatan kronis lainnya dikemudian hari. Identifikasifaktor risiko BBLR adalah penting dalam menengahi konsekuensi kesehatan BBLR setelah lahir dan jugadalam mengurangi angka kejadian BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai faktor risiko dan angkakejadian BBLR di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik retrospektif dengan rancangan cross sectional,menggunakan data sekunder dari Instalasi rekam Medik RSUP Dr. M. Hoesin Palembang periode 1 Januari-31 Desember 2014.Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 1582. Pengambilan sampel denganteknik total sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat denganregresi logistik ganda.Hasil Penelitian: Angka kejadian BBLR sebesar 19,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa adahubungan yang signifikan antara usia kehamilan (p=0,000;OR=77,055), kehamilan ganda (p=0,000 ;OR=21,387), eklampsi, (p=0,002;OR=3,310), preeklamsi (p=0,010;OR=1,836) kadar Hb(p=0,014;OR=1,668) dan pendidikan (p=0,044;OR=1,640) dengan kejadian BBLR. Usia kehamilanmerupakan faktor yang paling dominan menyebabkan BBLR setelah dikontrol variabel lain. Kesimpulan: Angka kejadian BBLR di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang tahun 2014 masih tinggi denganfaktor risiko yang utama adalah usia kehamilan. Perlu dikembangkan model deteksi dini BBLR di tingkatkomunitas dengan merujuk pada faktor risiko yang ditemukan pada setiap unit pelayanan di Kota PalembangKata Kunci: Low birth weight, faktor risiko, angka kejadian
AbstrakAsfiksia neonatorum masih menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian bayi baru lahir pada minggu pertamakehidupan setelah BBLR di Indonesia. Kegagalan bernapas secara spontan dan teratur menjadi penyebab utama kematian.Mengidentifikasi faktor risiko merupakan upaya memperkecil angka kejadian dan tingkat kefatalan bayi dengan asfiksia,diantaranya karena kala II memanjang, air ketuban bercampur mekoneum dan usia ibu. Tujuan penelitian ini untukmengetahui hubungan kala II memanjang, air ketuban bercampur mekoneum dan usia ibu secara bersama maupun sebagianterhadap kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian adalah semua bayi baru lahir di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yang tercatat diinstalasi rekam medik, menggunakan teknik total sampling sebanyak 156 kelahiran pada periode 1 September sampai 1Oktober 2016. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh hubunganbermakna antara Persalinan Kala II memanjang dengan Asfiksia Neonatorum (p=0,002) dan OR=42,600 yang berartipersalinan dengan Kala II memanjang berisiko 42,6 kali menyebabkan Asfiksia Neonatorum, begitu pula dengan airketuban bercampur mekoneum dimana p=0,000 dan OR=21,719 yang bermakna air ketuban bercampur mekoneumberisiko 21,719 kali menyebabkan Asfiksia, tetapi tidak untuk usia ibu (p value 0,603; OR = 0,858). Deteksi dini melaluiperawatan antenatal secara rutin dapat meminimalisir faktor risiko dan kejadian Asfiksia Neonatorum.Kata kunci: asfiksia neonatorum, air ketuban bercampur bercampur mekomenum, persalinan kala II memanjang, usiaibu Daftar PustakaJournalsAslam, H. M., Saleem, S., Afzal, R., Iqbal, U., Saleem,S. M., Shaikh, M. W. A., & Shahid, N. (2014).Risk factors of birth asphyxia. Italian journal ofpediatrics, 40(1), 1-9.Chiabi, A., Nguefack, S., Evelyne, M. A. H., Nodem, S.,Mbuagbaw, L., Mbonda, E., & Tchokoteu, P. F.(2013). Risk factors for birth asphyxia in anurban health facility in Cameroon. Iranianjournal of child neurology, 7(3), 46.Fajarwati, N., Andayani, P., & Rosida, L. (2016).Hubungan antara berat badan lahir dan kejadianasfiksia neonatorum. Berkala KedokteranUnlam, 12(1), 33-39.)Fischer, C., Rybakowski, C., Ferdynus, C., Sagot, P., &Gouyon, J. B. (2012). A population-based studyof meconium aspiration syndrome in neonatesborn between 37 and 43 weeks ofP- ISSN: 2527-5798, E-ISSN: 2580-7633Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI) Volume 7, Number 2, Juli-Desember 202296gestation. International journal ofpediatrics, 2012.Fitria, E., & Utami, F. S. (2016). AMNITIONFACTORS RELATED TO EVENTS OFASPHYSIA IN BABIES IN PANEMBAHANSENOPATI HOSPITAL, BANTUL IN 2015.Indah, S. N., & Apriliana, E. (2016). Hubungan antarapreeklamsia dalam kehamilan dengan kejadianasfiksia pada bayi baru lahir. JurnalMajority, 5(5), 55-60.Katiandagho, N., & Kusmiyati, K. (2015). FactorsAssociated with the Incidence of AsphyxiaNeonatorum. JIDAN (Journal of ScientificMidwives), 3(2), 28-38.Louis, D., Sundaram, V., Mukhopadhyay, K., Dutta, S.,& Kumar, P. (2014). Predictors of mortality inneonates with meconium aspirationsyndrome. Indian pediatrics, 51(8), 637-640.Lubis, N. L. (2016). Psikologi Kespro. Wanita danPerkembangan Reproduksinya: Ditinjau dariAspek Fisik dan Psikologinya. Kencana.Majeed, R., Memon, Y., Majeed, F., Shaikh, N. P., &Rajar, U. D. (2007). Risk factors of birthasphyxia. Journal of Ayub Medical CollegeAbbottabad, 19(3), 67-71.Onyearugha, C. N., & Ugboma, H. A. (2012). Fetaloutcome of antepartum and intrapartumeclampsia in Aba, southeastern Nigeria.Tropical doctor, 42(3), 129-132.Pitsawong, C., & Panichkul, P. (2011). Risk factorsassociated with birth asphyxia inPhramongkutklao Hospital. Thai Journal ofObstetrics and Gynaecology, 165-171.Qoniah, B. (2016). HUBUNGAN PERSALINANKALA II LAMA DENGAN KEJADIANASFIKSIA PADA BBLR DI RUANGBERSALIN RSUD NGUDI WALUYOKABUPATEN BLITAR TAHUN 2016. JavaHealth Jounal, 3(1), 80-80.Rahmah, A. S., & Armah, M. (2014). Analisis faktorrisiko kejadian asfiksia pada bayi baru lahir diRSUD Syekh Yusuf Gowa dan RSUP DrWahidin Sudirohusodo Makassar tahun2013. Jurnal Kesehatan, 7(1).Saptini, Y. D., & Nikmatul, A. (2015). HUBUNGANANTARA LAMA PERSALINAN KALA II DANJENIS PERSALINAN DENGAN KEJADIANASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR. JavaHealth Jounal, 2(1), 70-79.Septiana, E.A. 2015. Hubungan Antara Partus LamaDan Kondisi Air Ketuban Dengan KejadianAsfiksia Pada Bayi Baru Lahir di RSUD KotaSalatiga. Jurnal Kebidanan Adila BandarLampung. Volume 7 Edisi 2 Tahun 2015.http://akbidadilabandarlampung.ac.id.Shaikh, M., Waheed, K. A. I., Javaid, S., Gul, R.,Hashmi, M. A., & Fatima, S. T. (2016).Detrimental complications of meconium aspirationsyndrome and their impact on outcome. Journal ofAyub Medical College Abbottabad, 28(3), 506-509.Soviyati, E. (2016). Faktor-Faktor Yang BerhubunganDengan Lama Persalinan di RSUD'45 KuninganJawa Barat Tahun 2015. Jurnal Bidan, 234056.Sunarsih, S., Mardihusodo, S. J., & Hermawan, D.(2014). ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI KEMATIANNEONATAL (Studi Kasus Di Rumah Sakit Dr.H. Abdul Moeloek ProvinsiLampung). JURNAL DUNIA KESMAS, 3(3).Widiani, A., Kurniati, Y., & Windiani, T. (2016).Maternal and infant risk factors for the incidenceof asphyxia neonatorum in Bali: a case-controlstudy. Public Health and Preventive MedicineArchive, 4(2), 12-126.BooksKemenkes, R. I. (2015). Profil kesehatan indonesia.Octa Dwienda, R., Liva Maita, S. S. T., Saputri, E. M.,& Yulviana, R. (2015). Buku Ajar AsuhanKebidanan Neonatus, Bayi/Balita dan AnakPrasekolah untuk Para Bidan. Deepublish.WebsitesProfil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2016.https://drive.google.com/file/d/1IgtgPeNrfKV6Z7DO65sLLYW4Nmck28n8/viewProfil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Palembang,2015.https://dinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-122-166.pdfP- ISSN: 2527-5798, E-ISSN: 2580-7633Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI) Volume 7, Number 2, Juli-Desember 202297Unicef. 2015. Child Mortality Estimates “Under-FiveMortality Rate, Infant Mortality Rate, NeonatalMortality Rate and Number of Deaths.” UN Inter-agency Group for Child Mortality Estimation(IGME) http://www.childmortality.org.WHO. 2015. Infant Mortality.http://www.who.int/gho/child_health/mortality/neonatal_infant_text/en/. Published 2015.
Breast cancer has become one of the most common female malignant tumors in the world and a leading cause of death. Disease is prevalent in low- and middle-income countries where most cases are diagnosed at an advanced stage. Still finding cases at an early stage makes early detection and screening efforts very important. The prognosis for long-term cure is relatively high if cancer is detected early and managed regularly. Health education is a practical and effective method to raise awareness of women about the importance of early detection of breast cancer. Health education has been proven to be effective in increasing knowledge and frequency of breast examinations with BSE. This activity aims to provide training through increasing the knowledge and skills of young women, especially Bina Lestari Palembang high school students in early detection of breast cancer with BSE. The training method is counseling by providing education and breast self-examination with BSE. Pre test and post test before and after training. The results of the counseling had a positive impact on the training participants where most of the students experienced a significant increase in knowledge after attending breast self-examination training as an effort to prevent breast cancer.
Keputihan adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dihadapi remaja putri. Timbulnya keputihan memerlukan perilaku-perilaku khusus dalam penanganannya. Keterbatasana media pembelajaran yang mengandung konten kesehatan menjadi salah satu faktor rendahnya kesadaran remaja putri dalam merawat organ reproduksinya. Komik adalah salah satu media efektif untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Meskipun kebermanfaatan komik sebagai media pembelajaran banyak diminati oleh siswa, namun ketersediaan komik yang mengusung tema kesehatan masih sangat terbatas, termasuk masalah keputihan patologis. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas pemanfaatan komik kesehatan dalam upaya mengenal tanda, gejala dan pencegahan keputihan patologis. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Musirawas pada bulan Agustus 2021. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan design One Group with Pretest-Posttest. Sampel penelitian berjumlah 66 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dalam dua tahap, sebelum dan setelah intervensi pendidikan dengan menggunakan dua instrumen yaitu karakteristik responden dan pengetahuan seputar keputihan patologis. Uji reabilitas kuesioner menggunakan teknik split half dengan tingkat riabel 71%. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Wilxocon. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dalam upaya mengenal tanda, gejala dan pencegahan keputihan patologis setelah diberikan intervensi dengan Komik Kesehatan pada hasil posttest dengan kenaikan sebesar 14,4% dan peningkatan skor rata-rata 7,2 point. sehingga disimpulkan bahwa intervensi pendidikan dengan Komik Kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan siswa dalam upaya mengenal tanda, gejala dan pencegahan keputihan patologis pada siswa SMAN I Musirawas (p<0,000).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.