Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues Di Kota Palembang

Kumalasari, Intan; Hendawati, Hendawati

doi:10.36086/jpp.v14i2.408

Cited by 16 publications

(23 citation statements)

References 5 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Dukungan social baik dari keluarga dan petugas kesehatan yang diberikan kepada ibu postpartum dapat meminimalkan terjadinya postpartum blues, karena dengan adanya dukungan akan membantu ibu dalam melakukan perawatan pada bayi serta mengurangi beban yang dialami ibu selama masa postpartum (Kumalasari & Hendawati, 2019). Dukungan sosial dari orang terdekat sangat membantu ibu postpartum berada pada emosi yang stabil sehingga tidak stress, namun kenyataannya tidak semua ibu postpartum berada pada situasi ideal dan mendapatkan dukungan dari suami maupun keluarganya.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas

Marwiyah¹,

Suwardiman²,

Mutia³

et al. 2022

FHJ

View full text Add to dashboard Cite

Postpartum blues merupakan periode depresi sementara yang terjadi selama beberapa hari pertama masa nifas. Kondisi ini jika tidak teratasi dapat menyebabkan depresi pada ibu dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi yang telah dilahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan kejadian postpartum blues pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 68 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EDPS) digunakan untuk menentukan kejadian post partum, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial, dan Breaf COPE scale untuk mengukur koping. Data dianalisis dengan menggunakan multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor pospartum blues adalah 8,09 (SD=4,78). Faktor yang berhubungan adalah usia, pendapatan, jenis persalinan, kesiapan persalinan, dan dukungan sosial. Usia memiliki kekuatan hubungan yang paling kuat dan signifikan berkontribusi terhadap kejadian postpartum blues (Beta=0,347, p <0,01). Upaya untuk meningkatkan program deteksi postpartum blues, pendidikan kesehatan, dan dukungan sosial bagi ibu postpartum blues diperlukan.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas

Marwiyah¹,

Suwardiman²,

Mutia³

et al. 2022

FHJ

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Beberapa negara menunjukkan angka kejadian postpartum blues yang bervariasi. Asia merupakan negara yang juga mengalami kejadian postpartum blues cukup tinggi yaitu berkisar antara 26-85% seperti di Jepang 15 Dampak depresi postpartum bukan kepada ibunya saja, akan tetapi terhadap anaknya juga. Ibu yang mengalami tekanan akibat postpartum blues akan sulit berinteraksi dengan anaknya, sehingga hal ini juga dapat meningkatkan resiko gangguan tingkah laku dan gangguan kognitif bahkan dapat membahayakan anak [5].…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Ibu akan merasa sedih dan kewalahan dalam mengasuh bayinya apabila suami dan keluarga tidak memberikan dukungan terutama pada hari-hari pertama pasca melahirkan. [15] Dukungan sosial yang merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi terajdinya postpartum. Dukungan ini dapat ditujukkan melalui respon ataupun sikap kepedulian lingkungan sekitar terhadap ibu postpartum.…”

Section: Kesimpulanunclassified

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Post Partum Blues

Harianis¹,

Sari²

2022

jomis

View full text Add to dashboard Cite

Depression is a common disorder in women of childbearing age. Many women experience depressive symptoms during the postpartum period, ranging from mild postpartum blues to significant mood disorders such as postpartum depression and postpartum psychosis. The ‘postpartum blues‘ are extremely common, affecting 30-75% of new mothers. This form of postpartum mood change is self-limited and requires no specific treatment other than education and support. The aim of this study is to determine analysis risk factors incidence of postpartum blues in Perumnas Public Health Center of Rejang Lebong District. This study used the observational approach with a cross-sectional design. Samples in this study were 73 people used screening instrument of Edinburg Postnatal Depression Scale (EPDS). This study was conducted in Tembilahan Hulu and Gajah Mada Public Health Center in March-April 2021. Data obtained with instrument test and observation sheet. Data analysis used the Chi-Square test (X2. The results of the analysis showed that there was a correlation between postnatal health education provided by health workers (p=0.001, CI 3.225 – 50.404, OR 12.750) and family involvement in taking care of the baby (p=0.003, CI 2.020 – 32.594, OR 8.114) with the incidence of postpartum blues. Meanwhile, pregnancy plans (p=0.736) and delivery complications (p=0.969) based on statistical tests did not have a significant correlation. Social support, information and assistance from health workers are needed for mothers who experience the postpartum blues and screening for the postpartum blues is carried out before the mother is allowed to go home for postpartum care at home

show abstract

“…Faktor yang menyebabkan baby blues syndrome salah satunya adalah persiapan untuk persalinan dan menjadi ibu, dimana jumlah responden yang tidak ada persiapan menjadi ibu lebih banyak mengalami baby blues syndrome dibandingkan responden yang siap menjadi ibu. 10 Mariyatul Q (2018) dengan judul Gambaran Faktor-Faktor (Dukungan Keluarga, Pengetahuan, Status Kehamilan dan Jenis Persalinan) yang Melatarbelakangi Kejadian Post Partum Blues pada Ibu Nifas Hari Ke-7 di Polindes Doa Ibu Gesikharjo dan Polindes Teratai Kradenan Palang, dari uji statistik didapatkan nilai siginifikansi Komplikasi/penyulit persalinan (p=0,037 ; OR=2,451). Ibu dengan lahirkan dengan komplikasi/penyulit persalinan mengalami postpartum blues.…”

Section: Oajjhsunclassified

“…Persiapan yang baik membuat ibu postpartum akan mampu menghadapi masa pasca persalinannya dengan baik tanpa adanya gangguan syndrome postpartum. 10 Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori menurut Bobak (2017) yang menyatakan bahwa penyebab baby blues syndrome salah satunya adalah latar belakang psikososial pada wanita tersebut seperti tingkat pendidikan, status perkawaninan dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan yang tidak diinginkan akan mempengaruhi kesiapan ibu menjadi orang tua.…”

Section: Hubungan Antara Kesiapan Ibu Dengan Postpartum Blues DI Desa...unclassified

Jenis Persalinan, Kesiapan Ibu dan Komplikasi/Penyulit Persalinan berhubungan dengan Pospartum Blues di Desa Sukawening

Supriyanti

2022

OAJJHS

View full text Add to dashboard Cite

Latar Belakang: Postpartum blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang berhubungan dengan kesulitan ibu menerima kehadiran bayinya. Perubahan ini sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan pasca persalinan. Apabila postpartum blues tidak ditangani dengan serius, maka akan berkembang menjadi depresi postpartum dan kondisi yang paling berat bisa sampai postpartum psychosis. Postpartum blues sering menyebabkan terputusnya interaksi ibu dan anak, dan mengganggu perhatian dan bimbingan yang dibutuhkan bayinya untuk berkembang secara baik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara jenis persalinan, kesiapan ibu, komplikasi/penyulit persalinan dengan kejadian postpartum blues. Metode: Jenis penelitian yang digunakan cross-sectional, sampel sebanyak 67 sampel dengan Teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian menggunakan kuesioner. Analisis univariat dan bivariat yaitu chi-square. Hasil: Ada hubungan antara dengan Postpartum Blues, Dengan hasil uji statistik Jenis Persalinan diperoleh (P-value = 0,009)<(α=0,05), dengan nilai OR 0,215 (95% CI = 0,1-0,7), Ada hubungan antara kesiapan ibu dengan postpartum blues hasil uji statistik diperoleh (P-value = 0,038)<(α=0,05), dengan nilai OR 0,300 (95% CI = 0,1-0,9), Ada hubungan antara komplikasi/penyulit persalin dan dengan postpartum blues, hasil uji statistik diperoleh (P-value= 0,047)<(α=0,05), dengan nilai OR 3,056 (95% CI = 1,1-8,4). Kesimpulan: Deteksi dini atau screening adanya kemungkinan terjadinya postpartum blues sebaiknya menjadi bagian dari pengkajian tetap pada ibu postpartum. Jadi semua ibu pasca melahirkan dikaji status psikologisnya dengan menggunakan skala Edinburg Postnatal Depression Scale (EPDS).

show abstract

Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues Di Kota Palembang

Cited by 16 publications

References 5 publications

Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas

Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Post Partum Blues

Jenis Persalinan, Kesiapan Ibu dan Komplikasi/Penyulit Persalinan berhubungan dengan Pospartum Blues di Desa Sukawening

Contact Info

Product

Resources

About