Situasi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat untuk mengikuti adaptasi kebiasaan baru sehingga menimbulkan tantangan dalam keluarga. Masalah psikososial dapat muncul selama pandemi ini antara lain merasa kelelahan, rendah diri, ketidakmampuan mengatasi masalah baik diri sendiri maupun keluarga, timbulnya konflik dalam keluarga, kecemasan, gangguan panik dan depresi. Ketangguhan keluarga menjadi salah satu hal yang terpenting dalam menghadapi krisis pandemi ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 4 bulan, yang dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap evaluasi. Metode kegiatan dilakukan kombinasi antara kegiatan lapangan dan kegiatan daring karena dalam situasi krisis serta bersamaan dengan diterapkannya kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali. Media kegiatan ini meliputi leaflet, lembar kerja peserta serta zoom meeting. Hasil evaluasi menunjukkan 100% pengetahuan peserta meningkat dan 73% kemampuan peserta meningkat serta semua peserta telah memiliki plan of action untuk meningkatkan ketangguhan keluarga selama pandemi. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan ketangguhan keluarga menghadapi perubahan berbagai aspek kehidupan dengan mampu mengenali masalah kesehatan jiwa serta mampu mengatasinya secara mandiri ataupun datang ke petugas kesehatan yang ahli.
Health literacy can affect the treatment process. The impact is that patients can use health information to access and understand the context of health services. So that it can increase access and capacity effectively through cognitive and social roles in the health sector. No exception for postpartum mothers. A lot of information must be owned and applied to care for yourself and your baby, especially regarding breastfeeding patterns. The purpose of this study was to describe the health literacy about breastfeeding patterns of postpartum mothers at Lavalette Hospital Malang. The descriptive study used the Health Literacy Survey-Short Form (HLS-SF) questionnaire. The sampling technique used quota sampling with a total sample of 30 people. Data analysis was carried out descriptively to describe health literacy about breastfeeding patterns in postpartum mothers. The results showed that the health literacy of postpartum mothers was mostly in the good category. Health literacy is influenced by several aspects, including the individual's capacity to access, understand, assess and apply the information provided. The postpartum period is one of the crucial periods in the life cycle of mothers and babies, so an adequate understanding of various information is needed. The hope is to reduce maternal mortality during the puerperium and imporve mother’s skills about good breastfeeding patterns. The ability to access, understand, assess, and apply information must be possessed by postpartum mothers so that they are not mistaken in carrying out care during the postpartum period and breastfeeding patterns can occurred properly. Abstrak Health literacy dapat berpengaruh pada proses perawatan. Dampaknya adalah pasien mempunyai kemampuan dalam menggunakan informasi kesehatan seperti mengakses dan memahami konteks pelayanan kesehatan. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan akses dan kapasitas dengan efektif melalui peran kognitif dan sosial dalam bidang kesehatan. Tidak terkecuali pada ibu nifas. Terdapat banyak informasi yang harus dimiliki dan diaplikasikan dalam upaya perawatan diri sendiri dan bayinya, khususnya terkait pola menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan health literacy tentang pola menyusui pada ibu nifas di Rumah Sakit Lavalette Malang. Studi deskriptif menggunakan kuesioner Health Literacy Survey-Short Form (HLS-SF). Teknik sampling menggunakan quota samplingdengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan health literacy tentang pola menyusui pada ibu nifas. Hasil penelitian menunjukkan health literacy pada ibu nifas sebagian besar berada pada kategori baik. Health literacy dipengaruhi oleh beberapa aspek meliputi kapasitas individu untuk mengakses, memahami, menilai dan mengaplikasikan informasi yang diberikan. Masa nifas adalah salah satu masa yang krusial dalam siklus kehidupan ibu dan bayi, sehingga diperlukan pemahaman berbagai macam informasi yang adekuat. Harapannya adalah dapat menurunkan angka kematian ibu pada masa nifas dan meningkatkan keterampilan ibu tentang pola menyusi yang baik. Kemampuan untuk mengakses, memahami, menilai, dan mengaplikasikan informasi harus dimiliki oleh ibu nifas, agar tidak salah dalam melakukan perawatan pada masa nifas dan pola menyusui dapat terjadi secara baik. Kata kunci: health literacy, ibu, menyusui, nifas
Background: Preparedness education for disasters is important because nurses must adapt to any conditions. But the phenomenon shows that not many nurses have the readiness and qualified experience in disaster relief efforts. The right step in improving the ability of nurses is to provide disaster education early on to nursing students. Purpose: This study aims to determine the effect of disaster simulation methods on disaster management knowledge and skills in students at STIKes Majapahit Mojokerto. Methods: The design of this study was a pre-experiment with one group post-test only design. The sample of this research was all 7th-semester students of the Nursing Undergraduate Study Program at STIKes Majapahit Mojokerto with 21 respondents. The independent variable is the intervention of the disaster simulation method and the dependent variable is the knowledge and skills of disaster management. This study used a measuring tool in the form of a questionnaire sheet that was adopted and modified from the DPET (Disaster Preparedness Evaluation Tool) questionnaire. Analysis of the data in this study used the analysis of the mean. Results: The study found that the mean value of disaster management knowledge and skills were at 4.50 (SD: 1.12) and 4.29 (SD: 1.04). The mean value is included in the moderate category. This disaster simulation method provides the opportunity and experience for students to be able to directly apply the theories obtained in class to situations that are made as closely as possible with disaster conditions. Conclusion: The results of this study are expected to be a reference in the development of more attractive and interesting learning methods on the topic of disaster management so that in the long run it can improve the ability of nurses in their roles when disasters occur.
Merokok masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pada saat sekarang ini, kebiasaan merokok tidak hanya menjadi masalah pada orang dewasa, namun juga semakin marak pada kalangan anak dan remaja. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok pada remaja di SMK Nasional Dawar Blandong Mojokerto. Participatory Learning and Action (PLA) diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini karena dapat menumbuhkan kesadaran dan keaktifan peserta dalam peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok pada remaja. Metode analisis data menggunakan nilai pre-test dan post-test. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 49 orang. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya pengetahuan remaja terhadap bahaya merokok. Sebelum pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta hampir seluruhnya berada pada kategori cukup (77,6%), sedangkan setelah pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta sebagian besar berada pada kategori baik (69,4%). Pemahaman tentang kesehatan, terutama bahaya merokok pada remaja penting untuk dilakukan secara berkesinambungan agar terus dapat diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Fine motor development is still a problem of the children and toddlers development in the world and Indonesia. One of the efforts to improve fine motor skills is by coloring and playdought methods for preschoolers as an educational game therapy. This study aimed to examine the fine motor development of preschoolers through coloring and playdough methods. This research design used a series of pretest-posttest design by involving 60 kindergarten students which were divided into 4 groups consisting of 15 respondents. First group was given the playdought method, 2 nd group was given the coloring intervention, 3 rd group was given the coloring method and playdough and 4 th group was the control. Interventions were given 2 times a week for 4 weeks. Before the intervention was given, the whole group was pre-tested. Evaluation of fine motor skills was done by observation that use performance test conducted at the end of each experiment. The results of data collection were then analyzed using multivariate anova. The results of the study showed that after the post test at 4 th week, there was a change in fine motor skills ranging from groups 1 to 4 (F = 328,961 and p value = 0,000). The fine motor skills of children who received the best combination of coloring and playdough therapy (mean = 85.33, SD = 1.29) increased almost 4 times more than the initial measurement (mean = 18.33, SD = 4.74) compared to the three other groups.
Latar Belakang: Makanan terbaik bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI), karena mengandung zat gizi lengkap, higienis, dan aman. Pemberian ASI tidak lepas dari pola menyusui yang diterapkan. Salah satu faktor yang menentukan penerapan pola menyusui pada ibu sesuai kebutuhan bayi adalah Health Literacy (HL). Tujuan: Mengetahui hubungan health literacy dengan pola menyusui pada ibu nifas di Rumah Sakit Lavalette Malang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling, dengan jumlah 30 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Short-Form Health Literacy Questionnaire (HLS-SF-12Q) dan kuesioner pola menyusui. Data kemudian dianalisis menggunakan uji spearman-rank (α<0,05). Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki HL (56,7%) dan pola menyusui (56,7%) dalam kategori baik. Berdasarkan perhitungan uji statistik didapatkan p value=0,012, maka ada hubungan yang signifikan antara HL dengan pola menyusui pada ibu nifas. Nilai koefisien korelasi didapatkan 0,455 yang menunjukkan kekuatan hubungan bersifat sedang. Kesimpulan: Dengan memiliki HL yang baik, ibu dapat menerapkan pola menyusui yang tepat, memilih durasi, frekuensi, serta posisi menyusui yang baik, sehingga memberikan dampak positif selama proses menyusui. Hal tersebut juga mengurangi peluang gagal ASI eksklusif. Tenaga kesehatan disarankan untuk lebih masif memberikan edukasi terkait pola menyusui dan penerapannya, serta meningkatkan HL dengan cara bijak dan positif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.