Minat dan kemampuan pemahaman matematika siswa masih bisa dikatakan kurang baik yang berakibat kepada hasil belajar, khususnya di SMP Negeri 2 Pamanukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Salah satu metode pembelajaran yang dirasa efektif dan efisien dalam pengajaran adalah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Mendeskripsikan peningkatan minat siswa dalam pembelajaran matematika yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD 2) Mendiskripsikan Peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3) apakah kemampuan pemahaman matematika yang mengunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada kemampuan pemahaman matematika yang menggunakan pembelajaran ekspositori. 4) Bagaiman minat siswa yang menggunakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran ekspositori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method dan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman matematika dan skala minat. Dimana populasi penelitiannya di SMP Negeri 2 Pamanukan kelas VIII dengan sampelnya yang dipilih secara acak yaitu kelas VIII-D dan VIII-E
Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman matematika siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di Sekolah SMP PGRI Pamanukan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Subyek penelitian siswa kelas VIII SMP PGRI Pamanukan dengan Materi Relasi dan fungsi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes formatif setiap siklus dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Pada siklus pertama rerata nilai ulangan harian siswa sebesar 6,02 dan rerata nilai ulangan harian pada siklus kedua sebesar 6,81 sedangkan rerata nilai di siklus ketiga sebesar 8,03. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan kemampuan pemahaman matematika hingga memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
The four skills needed in the 21st century are often abbreviated as 4Cs, including communication skills. This research is an attempt to determine students' mathematical communication skills and student responses in learning mathematics. The purpose of this study was to determine the significant improvement in communication skills and to determine student responses to the implementation of accelerated learning. This research uses Quasi Experimental Design with Non-equivalent Control Group Design. Pretest and Posttest in the form of quantitative data in the form of description questions and non-test (questionnaire) in the form of qualitative data. The research was carried out at SMPN 4 Purwadadi with the research population in the odd semester of the 2021/2022 academic year. Sampling using purposive sampling method. The instruments used are test and non-test instruments. The test instrument for students' mathematical communication skills is in the form of description questions and nontest in the form of student response questionnaires. The results of the study by using inferential statistics with a significance level of 5% showed that there was a significant difference regarding the improvement of students' mathematical communication skills and the good response of students to the use of accelerated learning.
Penelitian ini dilatarbelakangi karena kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika yang masih kurang, dengan anggapan siswa bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit. Salah satu alternatif pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional dan sikap siswa terhadap pembelajaran Learning Cycle 5E . Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Dawuan, diambil dua kelas dari kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VII B dan VII I. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes dan non tes berupa angket. Setelah dilakukan tes berupa tes tertulis yaitu Pretest dan Posttest dapat diperoleh hasilnya yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model Learning Cycle 5E mengalami peningkatan 69%, sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran biasa mengalami peningkatan sebesar 48%. Maka peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik secara signifikan dibandingkan kelas kontrol. Dari hasil analisis angket siswa sebagian besar siswa kelas eksperimen menunjukan sikap positif dalam pembelajaran matematika yang menggunakan model Learning Cycle 5E.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana minat siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Pembelajaran Ekspositori. Minat belajar siswa adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar sendiri. Semakin kuat hubungan tersebut semakin besar minat siswa untuk belajar matematika. Populasi yang diambil di SMPN 1 Pamanukan dengan sampel siswa kelas 8A untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa kelas 8C untuk kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran Ekspositori. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Instrumen dalam penelitian ini yaitu jenis non tes, berupa angket dan wawancara. Berdasarkan analisis MSI bahwa rata-rata siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe STAD rata-ratanya 91,065 lebih besar dari rata-rata siswa yang menggunakan pembelajaran Ekspositori dengan rata-rata 85,478. Angket disusun dengan menggunakan skala Likert, dengan tujuan untuk mengetahui setiap indikator dari minat siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran Ekspositori. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada minat siswa dalam pembelajaran Ekspositori dan minat siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD bersifat positif.
Tujuan dari peneliti adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh berbasis Google Classroom. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa ada beberapa factor diantaranya 1) siswa kesulitan dalam mengungkapkan atau menjelaskan gagasan dalam bentuk tulisan maupun gambar. 2) siswa kurang berani dalam mengemukakan ide matematis maupun pendapatnya sendiri. 3) siswa berpikir kalau matematika merupakan mata pelajaran yang membosankan. Oleh karena itu perlu dicari suatu pembelajaran yang dapat menimbulkan proses pembelajaran kearah lebih baik dengan meningkatnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Dimasa pandemi Covid-19 ini tidak bisa melangsungkan pembelajaran tatap muka, maka dipilih penelitian menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh berbasis Google Classroom. Penelitian ini merupakan penelitian Ex Post Facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII salah satu SMPN didaerah Purwadadi dengan sampel kelas VII C. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal uraian berupa tes kemampuan komunikasi matematis berupa tujuh butir soal. Hasil tes diolah menggunakan Software SPSS 17.0 For Windows. Berdasarkan hasil dari uji-T sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 0,000 taraf signifikansi α < 0,05 artinya pada taraf kepercayaan 95% kemampuan komunikasi matematis siswa sesudah diterapkan Pembelajaran Jarak Jauh berbasis Google Classroom lebih baik dibandingkan sebelum diterapkan Pembelajaran Jarak Jauh berbasis Google Classroom. Sehingga terdapat peningkatan antara sebelum dan sesudah diterapkan Pembelajaran Jarak Jauh berbasis Google Classroom. Sedangkan berdasarkan hasil N-Gian memperlihatkan bahwa kualifikasi peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dari tiap data individu adalah 17 0rang siswa (85%) mendapatkan klasifikasi peningkata yang rendah, 2 0rang siswa mendapatkan (10%) kualifikasi peningkatan sedang dan 1 0rang siswa (5%) mendapatkan kualifikasi peningkatan tinggi. Nilai N-Gain sebesar 0,19, dimana jika diklasifikasikan nilai tersebut berada pada tingkatan rendah. Sedangkan hasil analisis yang digunakan adalah uji perbedaan dua rerata dari hasil prettest dan posstest.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.