Kasus Cetacea atau Paus dan Lumba-lumba terdampar di Indonesia sejak berapa tahun terakhir ini semakin sering terungkap dan ditangani oleh banyak pihak. Data dari Whale Stranding Indonesia (WSI) mencatat 40 kasus Cetacea terdampar di berbagai tempat di Indonesia selama tahun 2016 hingga bulan Februari 2017. Salah satu kendala bagi para penyelamat di lapangan adalah sulitnya mengidentifikasi jenis secara morfologi karena pada beberapa kasus, individu yang terdampar tidak dalam kondisi utuh. WSI mencatat lebih dari 21% jenis pada kejadian Cetacea terdampar di Indonesia, tidak teridentifikasi. Penelitian ini bertujuan memperkenalkan pendekatan genetika molekuler dalam mengidentifikasi jenis pada Cetacea terdampar. Gen Control Region dari DNA mitokondria diamplifikasi dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Data sekuen dibandingkan dengan data di genebank dan dilihat persentase kesamaannya. Penelitian ini menggunakan 36 sampel individu dan 26 diantaranya teramplifikasi dengan panjang basa berkisar antara 445-490 bp (base pair). Metode molekuler berhasil mengidentifikasi 15 spesies dan 13 genus Cetacea yang diambil dari beberapa tempat di Indonesia. Studi ini menunjukkan bahwa teknik genetika molekuler dapat dijadikan metode untuk mengidentifikasi jenis dari Cetacea, terutama mamalia terdampar yang sulit untuk diidentifikasi secara morfologi. Data molekuler yang dihasilkan dapat melengkapi database yang ada di Indonesia serta menjadi penunjang bagi penelitian tentang keragaman genetik dan hubungan antar populasi mamalia akuatik di Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.