2018
DOI: 10.29244/jitkt.v9i2.19283
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Jenis Pada Kejadian Cetacea Terdampar Di Indonesia Dengan Teknik Molekuler

Abstract: Kasus Cetacea atau Paus dan Lumba-lumba terdampar di Indonesia sejak berapa tahun terakhir ini semakin sering terungkap dan ditangani oleh banyak pihak. Data dari Whale Stranding Indonesia (WSI) mencatat 40 kasus Cetacea terdampar di berbagai tempat di Indonesia selama tahun 2016 hingga bulan Februari 2017. Salah satu kendala bagi para penyelamat di lapangan adalah sulitnya mengidentifikasi jenis secara morfologi karena pada beberapa kasus, individu yang terdampar tidak dalam kondisi utuh. WSI mencatat lebih d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(3 citation statements)
references
References 11 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Peristiwa terdamparnya mamalia laut seringkali tiap tahun terjadi, dan mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan (Nugraha et al, 2020;Yusmalinda et al, 2017). Cetacean yang terdampar berupa paus, lumba-lumba, dugong, porpoise dan spesies yang tidak teridentifikasi dari berbagai wilayah di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peristiwa terdamparnya mamalia laut seringkali tiap tahun terjadi, dan mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan (Nugraha et al, 2020;Yusmalinda et al, 2017). Cetacean yang terdampar berupa paus, lumba-lumba, dugong, porpoise dan spesies yang tidak teridentifikasi dari berbagai wilayah di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian sebelumnya mengenai barcode DNA pada paus sperma telah dilakukan di Indonesia menggunakan gen yang berbeda dari penelitian ini yaitu 16S rRNA (Kamal et al 2021) dan control region (Yusmalinda et al 2017). Dalam penelitian ini, COI dapat diterapkan dan berhasil mengungkap taksonomi dari paus sperma di Indonesia.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Gen 12S rRNA dan beberapa gen laiinnya seperti COX1, dan ND4L merupakan salah satu daerah unik yang terdapat pada genom mitokondria dan umumnya digunakan untuk studi filogenetik dan identifikasi spesies (Hou et al, 2006;Baaka, 2013;Singh et al, 2015). PCR dilakukan dalam 25 µL reaksi yang terdiri dari 1 µL DNA hasil ekstraksi, 2,5 µL 10x PCR buffer (Applied Biosystems), 2,5 µL 10 mMdNTPs, masing-masing 1,25 µL primer dengan konsentrasi 10 mM, 2 µL 25 mM MgCl2, 0,125 µL AmplyTaq™ (Applied Biosystems) dan 14,5 µL ddH2O (Yusmalinda et al, 2017). Reaksi dilakukan dalam 38 siklus menggunakan teknik "Hotstart" dengan parameter sebagai berikut: predenaturasi dilakukan pada suhu 80oC selama 10 detik dan 94 o C selama 15 detik, kemudian dilanjutkan dengan tahap denaturasi pada suhu 94 o C (30 detik), penempelan primer atau annealing pada suhu 50oC (30 detik), pemanjangan rantai nukleotida atau extension selama 45 detik pada suhu 72oC dan siklus pemanjangan untai ganda di akhir amplifikasi selama 5 menit pada suhu 72oC.…”
Section: Ekstraksi Dan Amplifikasi Dna Gen 12s Rrnaunclassified