Abstract. Ecological conditions such as landslide, flood, and the global warming issues are the disasters that should be anticipated. The value of traditional architecture resilience has a role towards a city as cultural heritage. Based on that influence, the role of architecture is needed in fostering the environment to be able to survive and sustain just as an architectural concept that considers human needs and natural balancing. The purpose of this study is to analyse the concept of traditional architecture and community participation in maintaining this condition, so it would be able to have a value of sustainability. The research method used is mix method that is start from observation and macro analysis element (main building and public facility) and micro element (house of resident) to analyse community participation in realizing traditional architectural resilience in Tenganan Village, Amlapura. The results of this study found that the traditional settlements in Amlapura, Karangasem, Bali is a form of urban architecture that can survive in a sustainable way of macro elements and micro elements oriented to environmental ecological conditions. This condition happensbecause the community has a high enough participation to maintain it in the form of custom rules.
Abstrak: Perkembangan aktivitas ekonomi yang terjadi di pusat kota apabila sudah jenuh akan mengalami pergerakan menuju ke arah pinggiran kota. Kota Singaraja adalah salah satu wilayah yang mengalami perkembangan menuju ke arah pinggiran kota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan pinggiran Kota Singaraja secara spasial dengan melihat pola perkembangan kotanya akibat pengaruh urban sprawl dan faktor yang menyebabkannya. Pendekatan analisis spasial digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan pola perkembangan kota dan menggunakan pendekatan analisis socio-spatial untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya urban sprawl di pinggiran Kota Singaraja.Secara makro, Kota Singaraja dan pinggirannya mengalami pola perkembangan spasial berbentuk leap-frog development yang bergerak dari pusat kota menuju wilayah barat dan timur yaitu Desa Bakti Seraga, Kelurahan Banyuasri, dan Kelurahan Banyuning. Faktor yang menyebabkan terjadinya urban sprawl terjadi di pinggiran Kota Singaraja yaitu keinginan yang tinggi dari masyarakat mengubah orientasi kegiatan pertanian menjadi kegiatan ekonomi bersifat komersial dengan membuka toko-toko dan pelayanan jasa untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa. Faktor pertumbuhan ekonomi tersebut yang mendorong perkembangan spasial di pusat kota dan melewati batas administrasi kota menuju ke wilayah pinggiran Kota Singaraja.
Aktivitas pembangunan yang terus berjalan banyak menghabiskan sumberdaya alam dan mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada alam, dan tidak jarang juga pembangunan tersebut mempunyai pengaruh negarif terhadap kondisi sosial ekonomi pada daerah itu sendiri. Industri pariwisata yang dikembangkan di berbagai sektor pariwisata, baik biro perjalanan wisata (BPW), hotel dan restoran, transportasi, seni pertunjukan, cendramata, dan lain sebagainya. Hal inilah kiranya yang mendorong terjadinya pengembangan dan mengoptimalisasikan obyek wisata di Bali tanpa terkecuali Kota Ubud. Berdasarkan hal tersebut mengantisipasi konsep wisata yang menghabiskan energi maka perlu dikembangkan konsep green. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis konsep dan desain pengembangan konsep wisata Kota Ubud, Gianyar. Metode yang digunakan adalah mix method yaitu menggabungkan analisis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melaukan pengukuran dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah yang berasal dari sampel penduduk yang bermukim di lokasi wisata Kota Ubud . Hasil dari Peneitian ini adalah bentuk dan struktur badan bangunan rumah menggunakan teknologi Green and Eco-Habit yang ada di Kota Ubud dibuat sederhana dengan pola-pola yang sederhana. Material tersebut bisa dilihat dari besar dan bentuk atap bangunannya menggunakan bentuk limasan. Struktur badan bangunan pada setiap fasilitas pariwisata ini menggunakan tiang (sesaka) sebagai penyangga yang terbuat dari kayu, begitu juga halnya dengan struktur atap menggunakan bahan kayu yang dikombinasikan dengan bambu. Dilihat dari aspek ekologi pemanfaatan konsep green pada desain kawasan akan mengurangi pemborosan energi dalam kegiatan pembangunan. Berdasarkan tingkat partisipasi masyarakat, dapat dilihat dari skor keseluruhan yang diperoleh bahwa konsep harmonasi lingkungan mendapat prioritas utama. Hasil skor keseluruhan yang diperoleh adalah sebesar 130%. Skor tersebut berada diantara area median dan kuartil III, atau pada area positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat dan pengunjung yang datang ke kawasan wisata ubud cukup puas dengan konsep pengembangan wisata green yang dikembangkan saat ini
Puri Saren Ubud is one of the heritage tourist areas as well as the residence of the king and his family who hold the government. The tourist area is one of the attractive destinations for tourists to visit. The Covid-19 pandemic has had a major impact on tourist visits to Bali, including to Puri Saren Ubud, whose numbers are decreasing and impacting the economic income of the surrounding community. Puri Saren Ubud based on its spatial typology uses the concept of traditional Balinese architecture which consists of three spatial functions, namely macro, micro and meso rooms and has met room standards for operationalizing tourism activities during the Covid-19 pandemic. Analysis of respondents perceptions regarding the existence of a new approach in the pattern of travel activities, including space restrictions to carry out social distancing by providing a space separator symbol, reaching a score of 85.67% as an effort to prevent crowds of visitors that can trigger the spread of the Covid-19 virus. Perceptions of changing the tourism model with the concept of virtual cultural performances scored 57.00%, they argue that cultural performances are better witnessed directly because they are related to the cultural values contained in the performing arts but still prioritize health protocols
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.