Proses evaporasi/penguapan merupakan hal yang sangat penting dalam produksi garam. Evaporasi dapat diketahui menggunakan metode pengukuran langsung maupun menggunakan perhitungan matematis. Teknologi mikrokontroler yang telah berkembang untuk berbagai keperluan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai alat pengukuran evaporasi secara otomatis. Penelitian ini merancang dan menguji alat ukur evaporasi berbasis mikrokontroler ATMega328 yang dilengkapi sensor ultrasonic US-100, sensor suhu ds18b20 dan data logger. Kelengkapan tersebut untuk mengukur sekaligus merekam data ketinggian muka air, suhu udara dan air. Selisih perubahan tinggi muka air diasosiasikan sebagai jumlah air yang diuapkan, sedangkan data suhu menggambarkan pengaruh lingkungan yang mendukung terjadinya penguapan. Sebagai pembanding, ketinggian air juga diukur secara manual, suhu udara dan air diukur menggunakan thermohygrometer dan environment meter. Alat diujicoba dua kali, hasilnya menunjukkan bahwa alat bekerja dengan baik. Sistem pembacaan oleh sensor-sensor dan perekaman pada data logger berjalan sempurna. Setelah dilakukan perbaikan pada ujicoba kedua, terjadi peningkatan performa alat. Selisih rata-rata pengukuran jarak antara alat yang dibuat dengan alat ukur standar berkurang menjadi 1,2 mm dari sebelumnya 4 mm. Selisih rata-rata pengukuran suhu air sebesar 0,2 0C, dari sebelumnya 0,3 0C. Dan selisih rata-rata pengukuran suhu udara sebesar 0,3 0C, dari sebelumnya 0.9 0C. Selanjutnya perlu pengujian performa dan endurance alat pada lingkungan penguapan di tambak garam. Alat ini dapat dikembangkan dengan menambahkan sensor kelembaban dan kecepatan/arah angin, panel surya sebagai sumber catudaya serta modul ethernet agar perekaman data dapat dimonitor dan dimanfaatkan secara daring.
Semarang Coastal has a high level of vulnerability to inundation, river the phenomena encountered. The aims of study to map the level of vulnerability and adaptive capacity of the region in facing the phenomenon and provide an alternative strategy in facing the impact of inundation in coastal areas. Based on capacity index and vulnerability index in 2015, most urban villages are located in quadrant 3 (58 villages), in quadrant 1 (36 villages) and quadrant 4 (5 villages). the results showed that most of villages located at coastal areas had a high vulnerability with low adaptive capacity. Considering spatial planning (RTRW) for 2030, population density changes, Semarang 2011-2030 spatial plan (RTRW) a major shift towards the quadrant 2 was observed, suggesting an increased capacity to encountered inundation susceptibility. Abstrak. Pesisir Kota Semarang dapat dikategorikan sebagai wilayah dengan tingkat kerentanan yang tinggi terhadap genangan, baik genangan akibat banjir dari darat maupun genangan akibat rob air laut. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, suatu wilayah mempunyai kapasitas adaptif terhadap fenomena yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat fenomena dan memberikan gambaran strategi alternatif dalam menghadapi dampak genangan di wilayah pesisir. Berdasarkan hasil kajian indek kapasitas dan indek kerentanan untuk tahun besar wilayah pesisir Kota Semarang memiliki kerentanan yang cukup tinggi dengan kapasitas adaptif yang rendah. Setelah melihat upaya dan rencana penyusunan tata ruang untuk tahun 2030, perubahan kepadatan penduduk, sarana kesehatan berdasarkan Rencana Fasilitas Kota rencana tata ruang revisi Semarang 2011-2030 menunjukkan pergeseran sebagian besar menuju kuadran 2 yang berarti kapasitass meningkat dalam menghadapi kerentanan genangan. Kata kunci: strategi adpatasi, kapasitas adaptif, kerentanan pesisir.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan sumberdaya non hayati laut. Salah satu potensi tersebut ialah garam laut. Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh iklim basah akibat curah hujan yang menyebabkan kegiatan penambangan garam dari laut untuk kebutuhan konsumsi memiliki kandungan kemurnian NaCl di bawah kebutuhan standar untuk industri. Namun, terdapat kandungan Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 yang dapat diekstrasi sebagai nilai tambah produksi garam indonesia. Metode umum yang digunakan untuk mendapatkan Mg(OH)2 ialah dengan membentuk gel dengan menambahkan soda api (NaOH2) pada proses penguapan berulang dari air limbah garam (air tua) di tambak garam. Lebih lanjut, gel yang terbentuk perlu dicuci menggunakan air tawar untuk menghilangkan NaCl. Metode umum tersebut membutuhkan waktu pengeringan yang lama dan lahan yang luas. Penelitian ini bertujuan menyediakan teknologi untuk mempercepat ekstraksi Mg(OH)2 berkualitas baik yang memanfaatkan lahan kecil dengan menggunakan spray dryer. Dari hasil percobaan spray dryer, didapatkan hasil waktu rata-rata untuk proses penguapan droplet ialah 2 detik. Sedangkan dari hasil perhitungan waktu tinggal bahan di dalam tabung pengering spray dryer berkisar 2,5 detik. Seluruh penguapan droplet untuk melepaskan H2O terjadi di dalam tabung pengering. Simulasi hasil produksi magnesium hidroksida menggunakan alat spray dryer dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam dapat menghasilkan lebih kurang 235,44 kg senilai Rp 9.394.056 dengan tingkat efiensinya lebih kurang 98%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi kualitas air dan sedimen dasar perairan perairan Sedanau, Natuna yang banyak dijadikan sebagai lokasi budi daya perairan.Penelitian dilakukan pada Juli 2010 dengan melakukan pengukuran parameter kualitas air in situ (pH, oksigen terlarut, salinitas,suhu, kecerahan) dan pengambilan sampel sedimen di 43 titik sampling. Sebanyak 18 sampel air dan 18 sampel sedimen kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sedimen yang terdapat di lokasi penelitian adalah pasir, pasir lanauan dan lanau pasiran. Kondisi kualitas air di daerah penelitian masih dalam kondisi baik bagi kelangsungan kegiatan budidaya kecuali kandungan Pb dalam air laut di lokasi antara Pulau Sedanau dan Pulau Tiga yang melampaui baku mutu. Kandungan logam berat Cd dan As yang terkandung dalam sedimen di lokasi penelitian pada beberapa titik perlu diwaspadai dan dilakukan penelitian lebih lanjut guna memonitor kesesuaian lingkungan bagi kegiatan budi daya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.