Although car usage is admitted to improve the efficiency of travel and productivity, it is also blamed for the widespread problems in urban areas. It demands an increasing space for road as well as for parking, especially within Central Business District (CBD). Due to budget constraints and also to minimize the negative impacts of road traffic such as fossil fuel crisis and increasing number of road traffic accidents-parking control becomes essential. This study attempts to define the parking behaviour of motorists such as parking cost and duration, parking location distance, as well as pricing systems with a case study in Padang City, Indonesia. The findings from this study are expected could help the government in developing suitable parking controls inside the CBD and hence could contribute to minimizing the negative impacts of road transports. In addition, the government may also encourage the usage of public transports instead of private cars by using the recommended parking controls generated from this research. This is considerably important, especially for a country where a great amount of national petrol consumption are imported from overseas and mostly spent by private car and logistic transport.
Keberhasilan proyek adalah tujuan akhir yang utama dari setiap pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Perbedaan keberhasilan proyek disebabkan karena tiap proyek mempunyai faktor-faktor pengaruh yang berbeda-beda. Ada kalanya proyek tidak berjalan lancar sesuai perencanaan awal. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor alam, faktor tenaga kerja, lokasi, material, koordinasi, administrasi dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi permasalahan atau kendala yang menyebabkan tidak lancarnya pelaksanaan proyek konstruksi. Padahal proyek konstruksi harus memenuhi tiga criteria yaitu mutu, biaya, dan waktu (triple constraint) sesuai dengan yang telah ditetapkan.Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi gedung (owner, konsultan, kontraktor) harus mengetahui faktor-faktor penyebab kendala selama pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Dengan diketahuinya faktor-faktor ini, semua pihak yang terlibat dapat menentukan solusi/strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani masalah yang timbul di lapangan selama pelaksanaan proyek konstruksi. Dengan diketahui dari awal, dapat diantisipasi sedini mungkin semua kendala/permasalahan yang timbul, dan tidak akan ada pihak yang dirugikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kendala kegagalan yang disebabkan oleh keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang Sumatera Barat. Metode Penelitian yang digunakan analisis deskriptif menggunakan quisioner dengan data proyek konstruksi yang sedang atau sudah dikerjakan di Sumatera Barat. Adapun respondennya adalah project manager, site manager.Dari quisioner yang dilakukan pengujian data dengan menggunakan SPSS. Pengujian data meliputi uji validasi, uji reliabilitas,uji normalitas uji korelasi,dan uji analisa diskritif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan penyebab kendala proyek konstruksi di Kota Padang adapun faktor dominan pada pengujian ini yaitu pada subfaktor jadwal penggunaan material yang terperinci dan tepat waktu (material’s schedule) dengan nilai mean 3,55 atau 87,50 % . Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat sebagai bahan masukan/pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi agar tercapai keberhasilan proyek
Unlike developed countries, traffic characteristics in developing countries are dominated by passenger cars and also motorcycles. For example is Indonesia where more than 70% of transport mode share is contributed by motorcycles and a number of the riders are below age indicating poor law enforcement. This figure is suspected to worsen the transport negative impacts like road accidents as well as congestion level due to poor behaviour of motorcycle riders. Therefore, any efforts to reduce the trip number by mode of motorcycles on the road as well as improving their rider behaviours are necessary. For example is by managing motorcycle parking facilities like in this research. The results of this study suggest motorcycles were used as the primary transport mode for low income people mainly for studying and working. Further, motorcyclists tend to park for long time period with parking areas located about 50 meters from the activity centres. Off-street parking facilities are preferred than on-street parking. These findings are expected could be a considerable contribution for policy makers in minimizing the negative impacts of transport, in particular related to motorcycle usage.
Dengan semakin tingginya laju pertumbuhan kendaraan bermotor seperti mobil penumpang dan sepeda motor, berakibat kepada semakin meningkatnya dampak negatif transportasi berupa peningkatan angka kecelakaan lalulintas, kemacetan di jalan raya dan krisis energi. WHO melaporkan bahwa kematian akibat kecelakaan di jalan raya merupakan penyebab kematian ke-8 tertinggi di dunia. Karena itu perlu segera di antisipasi, dan diantaranya adalah dengan menerapkan skema parkir berbayar untuk pengguna mobil penumpang dan sepeda motor sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat di kontrol dan dialihkan keangkutan umum yang sustainable dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pengguna mobil penumpang dan sepeda motor di kota Padang terhadap skema parkir berbayar virtual yang akan diterapkan berdasarkan pada data yang dikumpulkan menggunakan survei Revealed Preference dan Stated Preference. Hasil analisis mengindikasikan bahwa pengguna mobil penumpang memiliki tingkat kesukaan yang setara antara parkir di badan jalan dan di luar badan jalan dengan durasi parkir rata-rata 1.43 jam, jarak lokasi fasilitas parkir yang diinginkan maksimal 179m dari pusat kegiatan dan biaya parkir rata-rata adalah Rp.3000. Untuk pengguna sepeda motor, lokasi parkir yang disukai adalah di luar badan jalan dengan jarak 25.9m dari pusat kegiatan, durasi parkir rata-rata lebih dari 2 jam dan biaya parkir rata-rata Rp.1480. Berdasarkan respon terhadap 3 skema parkir berbayar virtual yang ditawarkan, maka direkomendasikan untuk pengguna mobil penumpang berupa skema parkir berbayar dengan tarif progresif minimal Rp.5000 untuk satu jam pertama, jarak minimal lokasi parkir ke pusat kegiatan adalah lebih dari 179m dan ruang parkir diprioritaskan untuk durasi parkir singkat yaitu maksimal 60 menit. Untuk pengguna sepeda motor, skema parkir yang direkomendasikan adalah skema parkir berbayar di badan jalan dengan tarif progresif minimal Rp.5000 untuk satu jam pertama, jarak minimal lokasi parkir ke pusat kegiatan adalah lebih dari 25.9m dan ruang parkir diprioritaskan untuk durasi parkir singkat yaitu maksimal 60 menit. Namun, skema parkir ini harus di dukung oleh penegakan hukum yang serius, dukungan dari masyarakat dan tersedianya angkutan umum yang reliable dengan biaya yang terjangkau. Karena itu, penelitian berikutnya diarahkan kepada analisis perilaku pengguna kendaraan pribadi terhadap layanan angkutan umum dan fasilitas parkir yang terintegrasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.