Subsurface imaging is challenging; it is difficult to detect objects visually. In this research, a novel non-contact photoacoustic (PA) imaging system was developed to detect subsurface objects. The Rosencwaig-Gersho (RG) model was successfully employed to capture microobject images covered by rough paint. The experiments were conducted using a copper ring with a 1-mm diameter fully coated by rough paint with an average thickness of 2.3 μm. The resulting PA images exhibited up to 72% consistency despite the rough paint; the shapes of the objects were clearly recognized before and after coating. To conduct the experiment, simulations and image acquisitions were arranged. Then, the system capability to produce tomographic images was improved by adjusting the thermal diffusion lengths, and subsurface object images were successfully acquired at depths of 2.0, 2.6, 9.8, and 52 μm. The detailed composition of image slices displayed the structure profile of subsurface objects appropriately.
Navigasi merupakan salah satu kendala utama dalam perancangan robot otomatis. Metode kontrol berbasis PID yang popular dipakai menemui sejumah kendala pada sistem yang tidak pasti dan nonlinier. Keunggulan logika fuzzy sebagai metode kontrol dibandingkan kontroler konvensional adalah fleksibilitas dan kemudahan perancangan untuk sistem yang kompleks. Pada penerapan metode kontrol logika fuzzy, robot dirancang agar mampu bernavigasi secara otomatis dan dapat menelusuri peta lapangan pengujian dengan segala kondisi serta variasi secara efektif dan efisien. Peta lapangan yang digunakan sebagai pengujian adalah peta lapangan yang digunakan dalam Trinity College Fire-Fighting Home Robot (TCFFHR) Contest 2016. Untuk perangkat pemroses robot memakai mikrokontroller tipe ATMega128. Robot ini memakai sensor Sonar Range Finder (SRF) sebagai sensor utama serta menggunakan sensor infrared dan sensor garis. Dari hasil pengujian robot yang menggunakan metode kontrol fuzzy mampu bernavigasi dengan rasio kontak per putaran yang lebih baik dibandingkan metode kontrol Propotional-Derivative dan sangat efektif dalam menghadapi berbagai situasi lingkungan yang terjadi ketika bernavigasi.
A ball and beam trainer kit based on microcontroller was developed for teaching control system course for the sophomore students. This specially-purposed kit consists of a ball located on a beam with a fixed axle at one of its end. At the other end, a servomotor was employed to control the position of the ball by adjusting the rotation angle of the servomotor. Seven predetermined positions were set to 10, 20, 30, 40, 50, 60, and 70
Alat bantu proses fermentasi bahan pangan sudah banyak kita jumpai baik di laboratorium maupun industri rumah tangga. Namun, alat ini hanya sebagai inkubator saja dan terkadang alat ini pun tidak bisa mengoptimalkan proses fermentasi dengan baik akibat kelembaban saat proses fermentasi yang selalu bertambah sedangkan kotak tertutup rapat. Namun, pemberian lubang pada alat bantu fermentasi tidak mengubah efek busuk karena bakteribakteri dari udara luar yang tidak dibutuhkan masuk melalui lubang. Berdasarkan hal tersebut, dirancang suatu alat yang memiliki dua fungsi terpisah, yaitu sebagai inkubator fermentasi dan sebagai pengering pasca fermentasi. Alat ini mampu bekerja dari suhu 35 o C-120 o C dan dilengkapi 2 buah exhaust fan untuk meminimalisir kelembaban ketika mode fermentasi maupun pengeringan. Sensor SHT11 digunakan untuk mengukur besarnya suhu dan kelembaban relatif di dalam box inkubator. Pemanas keramik digunakan untuk memanaskan udara di dalam kotak sesuai dengan keinginan user. Sebagai user interface, digunakan keypad dan LCD karakter 4 × 16. Arduino Mega2560 berperan sebagai pengendali utama keseluruhan sistem. Jika dibandingkan dengan proses fermentasi secara konvensional, alat ini bekerja lebih cepat dengan selisih 9 jam dan obyek fermentasi tidak menjadi busuk.
The classification of water quality is vital to ensure that the water has been properly utilized. As of today, the water treatment plant employs a conventional method by taking water sample, measuring all of water quality parameters, and analyzing each sample. Besides, the conclusion-drawing processes have not been incorporated which might lead to water quality misclassification and prolonged efforts. In this study, an expert system was developed to monitor the water quality in real time fashion, therefore it could be accessed anytime and anywhere. The water quality analysis process was conducted by means of fuzzy classifier, and implemented on Arduino Mega 2560 board. The fuzzy inputs included pH value, total dissolved solid (TDS), and turbidity. A fuzzy inference system was employed to classify the water quality into three classes, namely good (meet the hygiene standards), fair, and poor (polluted). The expert system successfully yielded the inference results with a success rate of 100%. The water quality monitoring and classification could be accessed online through Internet of Things (IoT) platform Thingspeak.
RingkasanPada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2017, diadakan sebuah kompetisi untuk divisi baru yaitu Kontes Robot Sepakbola Beroda Indonesia (KRSBI Beroda). Ini mendorong tim Robotics Research Center (R2C) Universitas Kristen Satya Wacana membuat suatu platform robot baru sehingga dapat diikutsertakan pada kompetisi tersebut. Layaknya seorang pemain sepakbola profesional, maka platform robot ini membutuhkan suatu mekanisme penendang bola sehingga robot dapat mencetak gol ke gawang lawan. Pada makalah ini, diusulkan sebuah mekanisme penendang bola yang menggunakan prinsip elektromagnetik. Mekanisme ini terdiri dari sebuah solenoid yang dicatu oleh tegangan maksimal 400V. Tegangan tersebut didapatkan dari sebuah baterai Li-Po 12V dengan kapasitas 2200mAh yang dinaikan tegangannya melalui sebuah DC to DC booster dan ditampung pada sebuah capacitor bank berkapasitas 2240µF. Mekanisme ini dapat menendang bola dengan diameter 20cm dan berat 400gr dengan laju maksimal bola sebesar 10,04m/s. Kata kunci: Solenoid, DC to DC booster, Penendang Bola, Robot Sepakbola PendahuluanDengan ikut sertanya tim R2C FTEK-UKSW dalam kegiatan tahunan KRI membuat pengembangan robot penting dilakukan untuk meningkatkan prestasi tim. Ditambahnya divisi KRSBI Beroda mengharuskan tim R2C membuat sebuah platform robot baru dengan sistem penendang bola yang mampu menendang bola berdiameter 20cm dengan massa 400 gram serta ringkas dalam segi dimensi alat, sehingga memudahkan robot untuk bermanuver dan mencetak gol ke gawang lawan.Pada makalah ini, akan dirancang sebuah sistem penendang bola berbasis elektromagnetik dengan menggunakan solenoid yang di dalamnya terdapat sebuah inti besi (plunger) yang dapat bergerak bebas. Solenoid dipilih karena dapat menghasilkan kekuatan tendang yang kuat dan dimensinya relatif kecil [1]. Kekuatan medan magnet yang menentukan kekuatan tendang tergantung pada besar arus yang mengalir pada solenoid [2]. Sistem serupa sudah pernah disampaikan pada The 4 th Symposium on Robot Soccer Competition 2016. Sistem tersebut menggunakan rangkaian DC to DC booster berbasis IC regulator tersaklar MAX1771 yang relatif sulit didapatkan di Indonesia [2]. IC MAX1771 sendiri merupakan IC pengontrol penaik tegangan (step-up switching controller) yang fungsi utamanya terbagi menjadi dua yaitu membangkitkan gelombang kotak dan mengatur
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.