Koagulasi merupakan tahap awal dalam proses pengolahan limbah cair. Salah satu industri yang berpotensi untuk menimbulkan pencemaran air bila limbah cairnya tidak dikelola dengan baik adalah industri farmasi. Cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok merupakan limbah padat yang belum termanfaatkan, padahal kedua bahan tersebut mengandung zat-zat yang bisa membantu dalam proses koagulasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengembangkan biokoagulan dari cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok sebagai biokoagulan dalam menurunkan nilai turbiditas, TDS (Total Disolved Solid) dan TSS (Total Suspended Solid) dari limbah cair industri farmasi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jartest. Sampel air limbah yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sampel air limbah industri farmasi dari PT Sinkona Indonesia Lestari. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa biokoagulan cangkang telur ayam mempunyai dosis optimum yaitu 50 g/500 mL dan pada pH optimum 8 terjadi penurunan turbiditas sebesar 81,18%, TDS sebesar 24,3% dan TSS sebesar 82,05%. Sedangkan biokoagulan kulit pisang kepok mempunyai dosis optimum 5 g/500 ml dan pada pH optimum 2 terjadi penurunan turbiditas sebesar 94,9%, TDS 51,3% dan TSS 83,2%. Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok bisa dimanfaatkan sebagai biokoagulan untuk pengolahan limbah cair dari industri farmasi.
This research develops learning methods through the development of teaching materials. In addition to this study developes an e-practicum module in one of the subjects in the pharmacy department, namely physics pharmacy. Today, the physics pharmacy practice uses printed module practice in the form of module books. This research intends to make innovation in practical learning. Current educational innovations that are developing in technological innovations, one of which is information technology. The use of information technology is very fast and sophisticated, currently technological computer-based has been developing with software applications that also continue to fulfil the world's needs. The development of this electronic technology can be utilized in educational innovations in practice methods. The printed module practice was developed into a web-based electronic practicum module. The method used in this research is the waterfall model which consists of the main stages of needs analysis, system and software design, system implementation and testing as well as a maintainance. The results of this study are a web-based module-practice named E-mulsi which can be accessed via e-mulsi.com. This application has been tested in one of the pharmacy physics classes and has received positive responses from users not only students but also lecturers because it is easier to use modules and preparation of technology-based reports.
This study was motivated by the fact that laboratory skills assessment did not have a specific standard for each assessment. Student performance and skills in doing practicum are not well observed and measured. Meanwhile, the assessment of skills in pharmaceutical physics laboratory learning is considered important. An alternative assess-ment that can measure pharmaceutical physics laboratory skills is to use performance assessment. This research has integrated the work assessment in digital form with the existing web-based electronic module (e-mulsi). Application testing needs to be done to determine the digital performance assessment's effectiveness in assessing the pharmacy physics laboratory's skills. A system test and user test do this. System testing is done by white box testing. Meanwhile, user testing is carried out with an instrument in the form of a questionnaire to laboratory assistants and lecturers as users of the application's per-formance assessment application. The digital performance assessment system's perform-ance test results using GTMetrix ranged from 85% - 62%. This performance assessment application greatly helped the results of the questionnaire for laboratory assistants and lecturers. It greatly facilitated the archiving of each students process in the form of an information technology data base. Lecturers also find it very helpful because the value processing process is easier for applications to do, reducing data processing errors.
Air adalah bagian terbesar penyusun tubuh makhluk hidup. Tubuh mengandung air lebih dari 60%. Sumber air dari alam terkadang dicemari oleh sampah, limbah dan logam berat yang berasal dari kegiatan pertanian, perindustrian dan pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada sumber air di kawasan Gunung Salak dari hulu sampai ke hilir dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Penetapan kadar logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) dilakukan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang λspesifik 283,3 nm untuk logam timbal (Pb) dan λspesifik 324,8 nm untuk logam tembaga (Cu). Pengambilan sampel pada satu titik yaitu di tepi sungai, sampel diambil pada 10 lokasi dengan jarak ±500 m antar lokasi sehingga terdapat 10 titik. Setiap titik lokasi pengambilan sampel dicatat koordinatnya menggunakan Global Possitioning System. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kadar tertinggi logam timbal (Pb) adalah 0,202 mg/L pada titik koordinat 6º48´49.8"S 106º45´12.9"E, kadar tersebut melewati batas maksimum yang diperbolehkan sebesar 0,03 mg/L berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, Sedangkan kadar tertinggi logam tembaga (Cu) adalah 0,018 mg/L pada titik koordinat 6º46´34.9"S 106º44´07.6"E, kadar tersebut tidak melewati batas maksimum yang diperbolehkan sebesar 0,02 mg/L. Hasil verifikasi metode menunjukkan bahwa uji linearitas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ semua memenuhi syarat.Kata kunci : Air, Timbal (Pb), Tembaga (Cu), Spektrofotometri Serapan Atom
Natrium nitrit merupakan salah satu pengawet makanan yang diijinkan yang banyak digunakan pada daging dan ikan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menetapkan kadar natrium nitrit dengan sampel yang digunakan berupa sosis tidak bermerk. Identifikasi senyawa natrium nitrit dilakukan dengan metoda Griess Ilosvay, sedangkan penetapan kadarnya dilakukan dengan metoda Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian bahwa dari 10 sampel yang diuji, semua positif mengandung natrium nitrit antara 13,43 mg/kg (pada sampel F) - 233,1 mg/kg (pada sampel A). Kemudian 7 sampel memiliki kadar natrium nitrit melebihi batas maksimum berdasar PerKBPOM Nomor 36 tahun 2013 tentang bahan tambahan pangan daging olahan yaitu 30 mg/kg.
Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu komoditi tanaman buah – buahan yang dibudidayakan. Buah salak mengandung banyak karbohidrat dan memiliki antioksidan yang tinggi. Kulit salak memiliki manfaat yang sangat penting, selain sebagai obat diabetes limbahnya juga dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. Dalam pengolahan limbah yang mengandung bahan logam berat dapat digunakan bahan biologis yang bisa dijadikan sebagai adsorben. Adsorben alami atau biosorben adalah adsorben yang menggunakan bahan – bahan biologi yang tidak mencemari lingkungan. Sebagai logam berat Pb digolongkan kedalam bahan pencemar yang berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa dosis optimum, pH optimum, dan waktu kontak optimum pada serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) sebagai bioadsorben logam berat Pb (Timbal) dan untuk mengetahui efektivitas bioadsorben serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) terhadap logam berat Pb dari limbah cair laboratorium farmasi. Sampel kulit salak dan biji salak dibersihkan dan dijemur di bawah sinar matahari kemudian dihaluskan dan diayak menggunakan mesh no.100. Penetapan kadar Pb dilakukan menggunakan alat spektrofotometri serapan atom pada panjang gelombang 283.3 nm. Kondisi optimum kulit salak sebagai bioadsorben pada pH 4, waktu kontak optimum adalah 75 menit, dan massa optimum adalah 100 mg dengan efektivitas adsorbsi 96,82%. Sedangkan untuk biji salak pH optimum pada pH 5, waktu kontak optimum pada menit ke 15, dan massa optimum adalah100 mg dengan nilai efektivitas sebesar 98,09%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.