Abstrak: Pengaruh dan popularitas al-Ghazali terasa sangat kuat di pesantren. Artikel ini mencoba mengukur tingkat pengaruh al-Ghazali itu melalui penelusuran terhadap tingkat keterbacaan karya-karyanya di pesantrenpesantren di Indonesia. Karya-karya al-Ghazali tersebut dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu Fiqih dan Ushûl al-Fiqh, Logika dan Filsafat, Ilmu Kalam, serta Tasawuf. Artikel ini menyimpulkan bahwa pengaruh terbesar al-Ghazali kepada pesantren, berdasarkan tipologi karya-karyanya itu, terletak pada bidang Tasawuf, lalu Fiqih. Di bidang Filsafat dan Ilmu Kalam, karya-karya al-Ghazali nyaris tidak terakses kecuali oleh beberapa individu yang terbatas jumlahnya. Di luar akses langsung kepada karya dan pemikirannya, pengaruh al-Ghazali juga terasa melalui kisah hidupnya yang melegenda, terutama menyangkut sosoknya yang sufi dan anti filsafat.
As a religious and fanatical ethnicity, Madura's people has practiced the values of the Madura’s character which has been and has become an identity for a long time, an attitude of resignation, courtesy, and empathy. The distinctive Maduran character does not escape the influence of a kiai as the main character in the nyabis tradition who historically and in reality is an expert in religious science and is very influential for the Madurese community. The purpose of this study is to find out the values of Islamic character in the nyabis tradition and how people internalize these values in everyday life. This research is a qualitative research type of phenomenological study, the methods for collecting data are interviews (semi structured), participant and non-participant observation, and documentation. To process data: data reduction, data presentation, data verification. The research findings show that the values of Islamic character in the nyabis tradition are the values of aqidah, ubudiah and ahlakul karimah values. These three values then become a norm that is commonly used as a basis in everyday life.
Abstrak: Nilai penting Tarjumān al-Mustafīd, karya Abdurrauf Singkel, dalam sejarah Tafsir di Indonesia atau di Nusantara adalah sesuatu yang tidak terbantahkan. Tetapi kemunculan tafsir ini pada abad ke-17 menyisakan pertanyaan-pertanyaan mengenai kesinambungan tradisi tafsir al-Qur’an di Nusantara, terutama ketika kita dihadapkan pada fase kekosongan karya tafsir sebelum dan setelahnya. Artikel ini berupaya mendeskripsikan profil kitab Tarjumān al-Mustafīd, menjelaskan signifikansinya dalam sejarah tafsir Indonesia, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan di seputar kesinambungan dan keterputusan tradisi tafsir di Indonesia pada masa-masa awal tersebut. Menyangkut profil kitab Tarjumān al-Mustafīd, dapat disimpulkan bahwa kitab ini merupakan saduran dari Tafsīr al-Jalālayn ke dalam Bahasa Melayu dan ditulis secara ringkas (ijmālī) dengan tujuan untuk menjadi media dakwah dan pembelajaran al-Qur’an bagi masyarakat umum. Tidak ada jawaban yang final bagi pertanyaan mengapa kitab Tarjumān al-Mustafīd ini tidak didahului oleh karya tafsir lain sebelumnya serta tidak disusul oleh karya penting lain hingga kira-kira dua abad berikutnya. Para peneliti meyakini bahwa “fase keterputusan” itu tidak dapat dilepaskan dari faktor sosial dan politik (bukan hanya faktor intelektual-akademis) pada masa tersebut. Tetapi fakta bahwa Tarjumān al-Mustafīd bisa bertahan dan sampai ke kita dewasa ini juga memperlihatkan bahwa “keterputusan” itu sesungguhnya tidak benar-benar terjadi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.